CHAPTER 11 (FINAL)

5.3K 309 17
                                    

KELLY POV

8 MONTHS LATER....

"Ouch, baby stop kicking mommy." Saya usap perut saya yang besar itu cuba menenangkan anak saya yang sangat aktif bila menunggu masa untuk baby ini keluar.

"What's wrong sweet cheeks?" Tanya Adrian yang baru siap mandi. Wow, tunang saya nampak hot dengan six packs dia ditambah lagi V line yang cantik itu. "Done eyes raping me sweet cheeks?" Bilang Adrian sambil tersenyum sinis terus saya melarikan pandangan saya ke arah lain sebab malu tertangkap saya tengok badan Adrian yang hot tu.

"I'm not looking at you." Sangkal saya. Sekali lagi baby saya menendang. "Ouch."

"What's wrong?" Tanya Adrian dengan penuh kerisauan sambil mendekati saya.

"Your son or daughter kicking me non- stop this lately." Bilang saya.

"I hope our baby is a girl." Bilang Adrian tiba-tiba terus saya tengok Adrian dengan pandangan tanda tanya. Saya dan Adrian decide untuk tidak mahu tahu apa jantina baby kami sehingga hari saya bersalin.

"Why?" Tanya saya.

"Because if it a boy I have to share you with him." Bilang Adrian yang buat saya terkejut.

"This is your son so it different." Bilang saya tapi hati sudah berbunga-bunga dengan sifat possessive Adrian.

"Still I'm not ready to share you. When the night comes he must know his mommy is mine." Bilang Adrian dengan nada yang serious. Tidak dapat tahan saya terus tergelak.

"That the ridiculous things I ever heard. This is no other guy but this is your son." Bilang saya sambil menyeka sisa air mata saya sebab terlalu banyak ketawa tadi.

"I know he is my son but still you're still mine." Bilang Adrian dengan nada yang serious dan tegas. Saya geleng kepala dengan sikap Adrian yang terlalu cemburukan akan anaknya sendiri.

"Whatever you said big boy." Bilang saya lalu mengucup lembut pipi Adrian.

"I love you sweet cheeks." Ucap Adrian dengan senyuman manis terukir di bibirnya.

"I love you too Adrian." Balas saya.

Kebahagiaan ini tidak dapat saya tafsirkan melainkan bersyukur dengan apa yang saya rasa sekarang. Tidak sangka hubungan saya dan Adrian yang terjalin tanpa ada perasaam cinta antara kami pada mulanya akan menemukan kebahagiaan yang saya rasai sekarang ini dan dari gelaran 'tunangan palsu' saya bertukar ke gelaran 'tunangan betul'. Saya dan Adrian sudah bersetuju kami akan mengadakan majlis perkahwinan kami selepas anak kami lahir. Tu marriage contract yang Adrian suruh saya tandatangan sudah Adrian suruh peguam dia untuk membatalkan contract itu, kalau boleh Adrian mahu bakar contract itu.


A FEW WEEKS LATER...

"Good morning sweet cheeks." Sapa Adrian yang baru masuk ruang makan dengan Armani suit yang nampak segak dipakai oleh Adrian.

"Good morning babe." Adrian mendekekati saya lalu satu kucupan singgah di dahi saya.

"How is my fiancée today and how is our baby been doing?" Tanya Adrian.

"I'm fine and the baby also fine. He has make his mommy going to toilet every 10 minutes." Bilang saya sambil mengusap perut saya yang membonyot. Saya hanya menunggu hari saja untuk melahirkan anak ini ke dunia ini.

"That good to hear. I'm sorry sweet cheeks but I have to go now. I have an important meeting this morning." Bilang Adrian yang baru menghabiskan secawan kopinya.

"It's okay babe, we will be fine." Bilang saya dengan senyuman.

"Just call me if anything happen." Pesan Adrian sebelum bergegas ke pejabat. "I will see you this afternoon. Love you and our little angel." Sebelum jalan Adrian mencium bibir dan perut saya yang sudah menjadi rutin harian untuk Adrian. Dia cakap ini adalah cara dia untuk berinteraksi dengan anaknya. Saya yakin Adrian akan jadi daddy yang terbaik untuk anak kami nanti.

"Take care babe."

Tidak lama kemudian Adrian hilang dari pandangan. Apabila saya mahu berdiri tiba-tiba perut saya terasa sakit. Saya merasakan ada cecair yang mengalir di kaki saya dan saya tahu apa yang berlaku.

"Leez!!" Saya panggil salah seorang pembantu rumah. Hanya beberapa saat saja Leez muncul.

"Tell Grant to prepare the car. My water is broke and please call Adrian for me." Bilang saya dengan nada yang tenang walaupun saya rasa sangat sakit sekarang.

"Yes ma'am" Dengan kelam kabut Leez pergi buat apa yang saya arahkan.

"Hold on baby." Bilang saya kepada anak dalam perut saya yang sudah mahu keluar melihat dunia di luar.

Tidak lama kemudian Grant hantar saya pergi hospital dan Leez juga sudah menghubungi Adrian. Saya cakap dengan doctor saya mahu menunggu tunang saya baru saya teran baby ni keluar.

FEW HOURS LATER...

"She so beautiful sweet cheeks. Thank you for giving me the greatest gift in my life." Bilang Adrian. Pipi anak perempuan kami dikucup oleh Adrian dengan penuh kasih sayang. Tiba sahaja Adrian di hospital saya beritahu doctor yang saya sudah bersedia untuk melahirkan baby saya. Setelah hampir 1 jam lebih saya meneran anak saya keluar akhirnya seorang bayi perempuan lahir ke dunia ini.

"What you going to name her?" Tanya saya.

"How about you name her." Bilang Adrian.

"You don't mind I choose her name?"

"Whatever name you pick I will love it." Bilang Adrian dengan senyuman.

"I was thinking to name her Angelica Kelsey Storm." Bilang saya.

"Alright, princess from today onward your name will be Angelica Kelsey Storm." Bilang Adrian dengan bangga. "I never thought I will be a father. Thank you for the precious gift you gave me sweet cheeks. You and our Angel is my greatest treasure that cannot be replaced. I love you so much sweet cheeks and I can't wait to make you my wife." Bilang Adrian dengan ikhlas dan saya perasan ada air mata yang mengalir di pipi Adrian.

"I love you too Adrian. You make me the happiest women in the universe plus with our daughter make me happier. I just want to live happily with you." Bilang saya dengan linangan air mata.

Adrian tersenyum kepada saya lalu mengucup lama bibir saya. Tidak lama kemudian parents dan adik-adik Adrian datang melawat saya dan tengok cucu pertama mereka.

"Oh my god, she so beautiful baby. You two sure make a pretty baby." Bilang Estella.

"Look who is the father." Bilang Adrian dengan bangga.

"Cocky."

"Congratulation son and Kelly thank you for giving us a granddaughter." Bilang Ace lalu memeluk saya dengan berhati-hati sebab badan saya masih lagi rasa lemah.

"You most welcome Ace." Balas saya dengan senyuman.

"When is the wedding son?" Tanya Ace.

"After Kelly recover we will get married as soon as possible. I can't wait to marry this woman." Adrian mengucup belakang tangan saya yang membuatkan saya tersenyum bahagia.

Saya dan Adrian membiarkan Ace dan Estella bersama dengan Angelica. Tiada apa lagi yang saya inginkan melainkan hidup bersama orang-orang yang saya sayang.

"I love you Adrian Rayner Storm." Ucap saya.

"I love you more Kelly Xiomora Johnson my soon to be wife." Ucap Adrian lalu menghadiahkan satu kucupan hangat di bibir saya.

This how my marriage contract ended. My life so blissful with Adrian and my daughter Angelica.


THE END


P/S: Sorry kalau ending story ni tidak berapa cantik. Maaf kalau banyak kesalahan ejaan dan saya harap readers tetap berasa seronok baca story saya. See you again on my next story FATE.  

MARRIAGE CONTRACT (COMPLETED)Where stories live. Discover now