Di dalam ruangan berbau khas rumah sakit itu yang dilakukan Jiyeon hanyalah berkutat dengan Handphone nya.
Sebenarnya dia ingin pulang, tapi dirinya mengingat laki-laki yang berada tak jauh dari tempatnya duduk itu pasti akan kebingungan ketika siuman. Tidak mungkin kan membiarkan orang yang terluka parah terbangun tanpa ada orang disampingnya.
Handphonenya berdering menandakan ada pesan masuk.
Johny
Yeon, please temuin gue besok di...Kak Jinyoung
Dek, gimana keadaan tuh cowok?Han
Woi Yeon, uda selesai tugasnya?Jiyeon menghela nafas, dan membuka chat dari kakaknya terlebih dahulu.
Kak Jinyoung
Dek, gimana keadaan tuh cowok?
Uda sadar belom? Ntar kalo uda sadar
telfon gue ya.
Ohiya, tadi Han kerumah nganter
buku lo.Dia belum sadar, mungkin besok
baru sadar.
Iya ntar gue telfon
Oo iya, buku gue ketinggalan kemaren
dirumahnya.Jiyeon menutup roomchat dari kakaknya dan berniat untuk membalas pesan dari Han. Saat akan membuka roomchat Han, Johny menelfon dan tanpa sengaja Jiyeon menekan tombol berwarna hijau.
Sial.
"Apa lagi?"
"Aku tau kamu nunggu telfon dari aku Yeon."
Jiyeon berdecak kesal.
"To the point aja, kalau gak bakal gue matiin nih." Ucapnya dingin.
"Yeon please jangan tinggalin aku ya, aku janji kali ini aku bener-bener bakal balik jadi aku yang pertama kali kamu kenal."
"Udah la, lagian gue udah gak sayang lagi sama lo. Mending lo nyari cewe yang sama liarnya kayak lo, dan yang bisa ngadepin setiap masalah yang lo perbuat!"
Mata Jiyeon memanas, tapi dia tidak boleh menangis. Jiyeon tak pernah sedikitpun ingin berkata seperti itu kepada Johny, hanya saja ini merupakan saat yang tepat untuk menyadarkan Johny kalau Jiyeon sudah benar-benar tidak sanggup dengan sikap Johny.
Jiyeon mendengar nafas frustasi Johny lewat telfon. Sesaat kemudian Jiyeon mematikan sambungan telefonnya.
Gue harus bisa lupain dia.
🍀🍀🍀
"Hnngg.."
Jiyeon menolehkan pandangannya ke arah laki-laki itu terbaring. Lalu dia berdiri menghampiri laki-laki itu.
"Udah bangun? Gimana perasaan lo?"
Bukannya menjawab, laki-laki itu malah menatap kesekeliling ruangan dengan bingung.
"Lo dirumah sakit, tadi malem gue nemuin elo dijalan deket taman." Jelasnya.
Hening.
"Oh iya, gue Jiyeon. Park Jiyeon. Lo?"
Laki-laki itu diam, kemudian membuka mulut untuk menjawab pertanyaan Jiyeon.
"Jaehyun."
Jiyeon menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta & Rindu
Teen FictionSebuah rasa itu akan datang seiring berjalannya waktu. Jika awal dari semua karena keterpaksaan, maka jangan biarkan sebuah keterpaksaan itu kamu jadikan alasan untuk tidak memberinya kesempatan. Karena dia sudah cinta... "Jaehyun, aku cinta sama ka...