Gemerlap malam berbalut cahaya
Dihiasi dewi bulan purnama
Pagi, cahaya hiasi bumi.
Tanpa seorang peri.Langit tak seperti biasanya,
Jarak membentangkan kita.
Meskipun kita terpisah sangat jauh, Kita hanya bisa percaya.
Percaya, kita dalam satu cahaya.Katanya langit marah kepada bumi.
Namun, ia masih bisa memahami.
"berhenti menangis! "
kumelihat air mata yang menetes.
Hujanpun kini tak bersahabat pada bumi." angkat wajahmu, dan melangkah maju bersama-sama!"
Kini bulan angkat bicara.
Dengan melakukan berbagai cara.
membuatmu tersenyum sampai dunia bertelewicara.Jakarta,
22 october 2018Collaboration ~
A.Nazahah & G.Azizah