PRAT TRUE

80 2 0
                                    

Jam 05 subuh

Tok tok tok tok tok

Suara gedoran pintu membuat seorang gadis terusik tidur nya,

"naura cepat bangun sudah subuh "

"iya mah" ujar naura sedikit teriak
Ugh ia masih ngantuk, tapi tetap harus bangun untuk sholat subuh  maklum saja baru tidur 3jam.
Naura masuk kekamar mandi mengambil air wudhu lantas melaksanakan sholat subuh setalah selesai sholat naura masih merasa sangat ngantuk "hoam" sambil menutup mulutnya, naura melipatkan tangan nya dijadikan sebuah bantal    naura tertidur  di atas sejadah masih menggunakan mukena.

2jam kemudian

Sorot matahari menyapa nya lewat jendela menyinari seseorang yang tertidur diatas sejadah,  ia merasa kepanasan lalu menguceuk-menguceuk matanya lalu membaca doa bangun tidur "Alhamdulilahi ladzi ahyana ba'dama amatana wailahinushur " ucapnya
Lalu melihat jam lokernya matanya sontak membulat, ia buru-buru melipat mukena , membereskan kamar, lalu mandi, dan disinilah dia sekarang di meja rias baru selesai dandan lalu mengambil tass cadar dan sarung tangan yang sudah disiapkan ditempat tidur.

Naura berjalan ditangga ke bawah , ia melihat mamah nya sedang melayani appa naura makan

"mah neng mau ngaji kesundus yah" ucap naura
"sama siapa" tanya mamahnya
"sama syarifah, salma dan si kembar" jawab naura
"jam segini baru berangkat, udah siang "  mamahnya coment
"naura tadi ketiduran habis sholat subuh, jadi telat" ucap naura sambil menyodorkan tangan nya mamahnya juga malah nyondorkan juga naura salaman lalu kembali menyodorkan tanganya
"mau apa? " tanya mamah nya
"minta uang " jawab naura
"kirain kamu gak suka uang " ledek mamahnya
"yee.. Mamah ini yang ada doyan kali"
Mamahnya hanya terkekeh lalu mengasih uangnya , naura masih berdiri tidak beranjak
"kenapa" tanya mamahnya
"tambahin lagi uangnya, buat ongkos mah" kata naura
"udah ah segitu cukup kali"
"Ah.. Mamah.. " rengek naura
"yaudah kasih aja ma, asal neng udah ngaji jangan keluyuran kemana-mana langsung pulang" kini appanya yang bicara
Aish si appa ini, pasti gara-gara kemarin naura ngaji kesundus pulangnya mampir dulu ke caffe yang baru dibuka terus karena dekat dengan rumah teh nendeh mampir dulu kerumahnya dan ia lupa waktu bermain dengan ponakan dan teman-temanya, alhasil naura pulangnya sore.. Untung mainya dirumah tetehnya, kalo bukan, pasti kena marah appanya. Ahh syudahlah..

Setelah dikasih uang tambahan, naura salaman ke appa nya lalu mengucap salam lantas pergi  lalu masuk ke angkotan umum menuju sundus.

Sundusiyah itu pesantren kakeknya naura, kakeknya seorang ajengan besar, naura keluarga terhormat karena ada darah sundus yang mengalir, Naura belum pernah melihat kakek dan neneknya, karena pas kakeknya 40hari meninggal, mamah & appanya baru menikah, setalah mamah punya anak umuran 1tahun yang pertama yaitu teh nendeh neneknya meninggal , lalu sekarang pesantrenya diturunkan ke uwa nya naura.

Ia sangat ingin bertemu, melihat, grandpa and grandma nya itu. Meski hanya lewat mimpi, naura sangat menginginkan nya.
Tapi seandainya kakeknya mengetahui nakalnya naura dan pandai sekali berbuat dosa, pasti ia tak ingin mengakui bahwa ia adalah cucunya, karena grandpa and grandma lebih tegas dari mommy and daddy nya. 

"Kiri.."  Ucap naura  kepada sang supir lalu mengasih ngokosnya

Kini ia sudah nyampe kesundus, ia melihat teman-temannya yang lagi ngobrol sambil berdiri.. 

Naura berjalan sedikit lebih cepat, lalu ia berjalan pelan sekali, sampai teman-temannya tak menyadari kehadiranya.  Naura mendengarkan ucapan mereka dengan wajah sinisnyaaa.. Ia sudah ingin menyoros sekali melihat temanya yang tak mengajak ngintip santri laki. "Dasar gak the best lo pada" guman naura

seorang hamba pendosa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang