"assalamualaikum, maaf telat" ucap naura ketika bertemu dengan temanya
"walaikumsalam, " jawab salma dan kembar wan iffah
"kalian udah pesan" tanya naura
"udah, kamu pesan dulu gih" jawab niah naura mengangguk oke lalu memanggil pelayan
"mbak saya pesan ayam bakar , minumnya es campur ya" ujar naura
Setelah pelayan pergi
"neng gimana ceritanya lo mau mondok tibatiba gini "
"iya, ente utang cerita sama kita"
Naura menjelaskan sedetail mungkin pada teman-temanya , dan menjawab sabar pertanyaannya teman-temanya
Hari ini benar-benar melepas kerinduan, tertawa bersama, mengejek satu sama lain, curhat-curhatan, seru sekali sampai tak ingat waktu.."neng pokonya lo jangan lupa ya sama kita kita, awas aja lo lupdir " kata wan iffah
"tenang aja kok, mana bisa gw lupain mysohibah. " ujar naura sambil senyum
"makasih nces telaktiranya" kata fuah
"sama-sama, yaudah aku balik duluan ya, " setelah berpelukan naura langsung menuju peralatan mondokSetelah sampai, naura keluar dari angkot lalu masuk ketempat peralatan mondok, matanya tak sengaja bertemu dengan mata warna coklat itu .
Ah mata coklat itu, membuat hatinya berdebar dan berhenti bernafas
Cowok itu pura-pura tidak melihatnya
Naura sadar langsung berhenti menatapnya. Lalu jalan buru-buru ngambil keranjangmemilih ketempat tasbih, walau sebenarnya naura punya tasbih tetap saja ia ingin membeli lagi khusus di mahad
Setelah mengambil tasbih berjalan lagi menuju tempat-tempat lain
Naura berusaha tenang walau hatinya tak henti berdebar, tatapan teduh itu membuat naura rindu.
Hati kecilnya berkata "khaifa haluk ya akhy? " ingin rasanya menyakan kabarnya, apa kah dia baik-baik saja? matanya mengeluarkan setetes air bening naura buru-buru menghapusnya.
****
Ketika aku berusaha melupakannya,tetapi malah bertemu, ini kah yang disebut takdir? Atau hanya kebetulan saja? Entahlah..Mata hitam bulat itu, mengapa bertemu lagi? Aku berusaha matian-matian agar tidak menyapa dan pura-pura tidak melihat
Jika menerutmu bertatap muka bisa menghilang rasa rindu, kau keliru itu hanya akan membuatmu semakin rindu makanya aku gak berani natap mata mu
Tetapi kenapa tumben sekali dia kesini, bukanya dia suka nyuruh ke santri yah kalau ada keperluan.. Banyak sekali belanjaanya , em tunggu dia kaya yang mau mondok gitu
Maulana keluar dari tempat itu, ia baru bisa bernafas normal
"hahhh"
Maulana langsung menuju parkiran
Menuju pulang kerumahnya, jalanan sore hari macet sekali.. Untung naik motor kalau naik angkot pasti kemagriban.Dia tadi sama siapa yah? Kok gak ada santri disanah? Sendiri? Hari sudah sore? Macet? Aishh kenapa dirinya sangat khawatir.
Tin tin tin
Suara lakson menyadarkan ia dari lamunan,
"kang kalau nyetir jangan sambil melamun " kata satu supir
"iya maaf kang " ujar maulana****
Naura sampai malam kerumahnya, langsung masuk kekamarnya menyimpan barang"nya di lantai lalu merebahkan dirinya diatas kasur "haahhh lelah sekali"Baru saja naura ingin menutup mata, mamahnya menggodor pintu
"neng cepat kesini, makan malam sudah siap " kata mamah nya
"oke mah , neng mau mandi tunggu 15menit lagi " kata naura sambil males-malesan masuk kekamar mandi
15 menit kemudian naura sudah selesai mandi sudah memakai baju lantas turun kebawah
Naura duduk ditempat biasanya, setelah selesai makan langsung kumpul ditempat keluarga sambil mengobrol-ngobrol ringan
"neng besok mau dibawakan timbel?" tanya mamah nya
"bawa jangan yah? Malu nanti kan gak pada kenal" jawab naura
"malu kenapa? Gapapa dari pada nanti kamu lapar " ujar mamah
"yaudah iyah mah bawa aja, masakin kesukaan neng yah mah " ucap naura manja
"siap princes" kata mamah
"neng besok appa gak bisa nganter neng kesanah, soalnya appa mau ngajar anak santri"
"em yaudah gapapa pa, kannat besok kaka ikut yaah, yah, yah, yah.. "
"gak mau ahh,kaka mau ngaji " kata nathan
"yeah kaka mh cuti sehari bisa kan" ujar naura cemburut
"ha ha ha oke oke jangan cemberut princes, soalnya jelek kaya tutut" ledek nathan
"iiih kakak mh" naura menyubit lengan kakaknya
"auw..auww sakit neng"
"teh neng jelek kaya tutut" ucap nichol sambil manyun
"hahahah" nathan tertawa sambil memegangi perut
"nichol kamu gak boleh ngomong gitu sayang, " kata mamah nya
"tau nih nichol gak bakal teteh beliin es krim hayoh"
"teteh naura cuantik kaya bidadari " kata nichol menggangukan ucapanya
Naura senyum lagi
"kalo diliat dari sedotan " timpal nichol
Nathan tertawa lagi , naura cuma bisa menyubit-mencium pipi nichol gemas sekali, dua orang dewasa(nizzar dan maryam) hanya tersenyum melihat anak-anak nya rukunMalam itu dirumah nizzar dipenuhi canda tawa, bahagia , suatu saat nanti akan ia rindu saat-saat sperti ini..
****
Jam 10 maulana sudah siap-siap akan berangkat ke pondok , "bissmilah" ucap maulana
Setelah 1jam sampai dipondok naura, ia langsung kekobong menyimpan
"hai bro" kata aldy (teman dekat maulana
"haii cuyyy" jawab maulana
"eh ane mau ke tepas dulu yah, belum ke akang ,nitip tass ke kobong" kata maulana
"yaudah ia, asal jangan lupa bayar pajak"
"ih amit" , gak ikhlas bilang aja"
"haha canda yelah baperan dasar ceking"
"sialan,tuh anak baru aja ketemu dah ngeledek" gurutu maulanaMaulana keluar kobong menuju tepas akang..
🍂🍂🍂
Saat aku dizinkan mesantren saat itulah aku bertekad, cukup sampai disini kenakalanku
Cukup sampai disini ke bodohan ku
Cukup sampai disini menjadi hamba durhaka.Hari rabu ini aku berangkat menuju pondok, saat ini aku sedang melakukan perjalanan menuju anisa-iyah
Perasaan ragu pun menghampiri , naura buru-buru menghilangkan pikiran negatifnya , naura mengalihkan pikiran jadi yang senang-senang , pikiranya teringat ketika ia bertemu dengan maulana ditoko al-amin, dulu saling mencintai, namun sekarang sperti orang tak dikenalPadahal dua orang itu sedang sama-sama memperbaiki diri, beda tempat namun satu tujuan..
Ya allah begini kah rasanya berangkat mondok, gugup sekali. Terima kasih yarob telah berbaik hati pada hamba sang pendosa..
" الحدلله رب العمن "
Tbc 😃
KAMU SEDANG MEMBACA
seorang hamba pendosa
Teen FictionYa Allah sebagai manapun Aku ingin bertaubat nasyuha pada-Mu, tetapi aku masih belum bisa meninggalkan sesuatu yang telah menjadi hobby , Aku berkali-kali taubat, dan masih melakukan hal yang sama yaitu maksiat? percuma bukan? Tapi aku akan terus...