PRAT TRI

52 2 0
                                    

Disiang hari senin seseorang langsung masuk kekamarnya setelah selesai ngaji mingguan di sundus. Lalu mencari handphone didalam tas yang ia pakai tadi

Mengambilnya lalu membuka aplikasi WhassAp semalam dia minta di isi kouta pada nathan kakak laki-laki naura
Mengirim pesan lalu setelah beberapa menit menelpon lewat video call

Disebrang sana terlihat seseorang tersenyum dengan mata berbinar , Beda dengan naura yang tatapanya sendu

"hubby"
"iya apa"
"em. Aku mau ngomong sesuatu"
"yaudah bilang love"
"sebenarnya.. su.sudah lama ada yang mengganggu pikiran ku ini, aku sudah memikirkan seminggu trakhir ini"
"terus"
" sepertinya lebih baik kita putus saja"
"kenapah"
"Aku merasa hubungan ini merusak masa remaja kita, remaja kita jadi kotor dihabiskan waktunya untuk pacaran, entahlah.. Aku merasa dijalan yang sangat tidak benar.. "

"Ouh begitu. Love kalau boleh jujur akupun sama, aku juga ingin memperbaiki diri aku menjadi lebih baik, aku tidak berharap lebih baik dari orang lain, aku hanya berharap lebih baik dari diriku yang sekatang
aku merasa gak sopan udah macarin kamu yang notebe nya appa kamu guru ku, appa kamu itu udah kaya ayah kedua bagiku, aku slalu berfikir apakah ini alasan ku tidak bisa ngaji karena aku macarin kamu, appa kamu memberi ilmu padaku, namun aku malah tak sopan sudah membuat dirimu membuat dosa bersamaku, aku gak berani bilang sama kamu, biar kamu sama aku aja, aku takut kamu salah faham love .. Apa kamu mengerti maksudku?"

"benarkah kamu begitu? Bagus sekali, Fahimtum "

"Ya,tapi bukan berarti aku gak cinta sayang sama kamu, aku sayang banget sama kamu"

"Akupun sama love"

"yaudah kita sekarang mau putus? Kapan trakhir kita konteknya"

"hm ia, nanti malam saja yah, sekarang aku capek tadi ngaji kesundus"

"yaudah kamu istirahat yang cukup love"

"iya sayang"

****

Seorang pria sedang duduk di jendela kamarnya. Seorang itu Deen maulana khan umur 20 tahun, tinggi, putih, pacar naura..

Pikiranya kesana kesini, mengingat apa yang terjadi 3minggu yang lalu sewaktu dipondok, sebenarnya bukan hanya kemarin, ia pernah mengalami nya beberapa kali, Ahh.. Kelihatan sekali orang-orang yang tak suka pada hubungan  maulana dan naura

Pasalnya maulana dipandang sebelah mata, karena maulana orang yang tak punya, ayah nya sudah meninggal waktu umur 11 tahun, ayahnya pun sama kiyai, setelah ayah nya meninggal, kehidupan maulana pun berubah 180drajat , maulana anak pertama ia sekarang jadi punggungnya keluarga ia menghidupi 2adik dan mamahnya.

Ah tahukah kalian? Seberat apa bebanku?  Entahlah aku tidak bisa mengkilo nya, tapi banyak sekali..

Aku hidup sendiri, adik dan ibu ku diam disukabumi dikediaman kakek dari ibu
Jika aku ke sana, aku harus membawa uang karena adiku menginginkan sebuah mainan dan gadget.
Aku hidup sendiri, ditempat aku lahir dan tempat ayahku dibogor..

Ponpes Alhuda pun diambil oleh arham uwanya. Sodara nya yang banyak bermuka dua, didepan sok peduli dibelakang bilang risi.. 

Maulana orang baik, tangguh, tabah  maulana slalu berusaha agar adik-adiknya tak merasakan apa yang pernah ia alami,
Beruntung ia mempunyai akhlak baik, berjiwa masyarakat, tidak sombong meskipun anak kiyai tidak seperti sodara-sodaranya itu.
Membuat ahli majelis nya suka, dan suka mengundang diacara maulid disuruh berdakwah, maulana slalu menolak ketika disuruh berdakwah, karena dirinya yang nakal belum cukup pantas tuk duduk dikursi para ajengan itu, tetapi keukeuh.. Alhasil sekarang maulana suka diundang suruh berdakwah, tidak banyak yang ia bahas, karena sudah ada ajengan yang pasti memberi ilmu-ilmunya lebih dalam, selebihnya hanya humor-humor saja.

seorang hamba pendosa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang