Chapter Lima

12.6K 615 6
                                    

BUDAYAKAN VOTE + COMMENT sebelum membaca.
Terima kasih


"Ab, sebaiknya kau mencari tempat menginapan." Ujar Christop masuk kedalam kamar Abraham.

Abraham yang sedang memainkan ponselnya menoleh, menaikkan sebelah alisnya. "Kau mengusirku?" tanyanya tak suka.

Christop mengangguk, "ya. Aku mengsirmu."

Abraham mendengus, "kenapa kau tiba-tiba mengusirku setelah tadi kau meninggalkanku di Pattaya?!"

"Kau banyak dosa padaku," lanjut Abraham. Christop mendengus, memasukkan tangannya pada saku celana. Berjalan mendekati Abraham, "aku akan mencarikanmu penginapan. Dan pergilah besok." Usir Christop.

"Ish," decak Abraham. "Aku tidak mau pergi," lanjut Abraham berusara.

Christop menatap tajam adiknya, menghela napas. "Jika begitu kau tidak boleh sembarang masuk ruangan di rumah ini."

"Memangnya ada apa?" tanya Abraham malas. "Kau menyembunyikan seorang gadis di sini?" lanjut Abraham menebak.

Christop diam, "aish kau tidak usah banyak bertanya dan cukup patuhi perintahku!" jawab Christop sebelum melangkahkan kakinya keluar kamar.

Meninggalkan Abraham yang sibuk menebak-nebak.

°°°°°

Tidak akan ada Pattaya, Phuket, The Grand Palace, Krabi dan masih banyak lagi tempat wisata yang ingin di kunjungi Cala. Karena semua itu musnah ketika dirinya bertemu dengan pria brengsek yang entah siapa namanya, Cala tidak tau.

Cala mendengus, "aku harus mencari cara untuk kabur," gumamnya sebelum memejamkan matanya.

Christop berdiri di ambang pintu, menatap Cala yang sudah tertidur nyenyak. Melangkahkan kakinya mendekat, lalu berjongkok menatap wajah damai gadis itu. "Cantik," gumamnya tersenyum. Tapi tiba-tiba saja senyumnya lenyap mengingat gadis di depannya itu adalah anak dari seseorang yang membunuh kedua orang tuanya.

Christop tersenyum menyeramkan, mendekatkan wajahnya pada Cala. Pria itu dapat merasakan hembusan teratur dari gadis di depannya. Dan cup! bibirnya menyentuh bibir kenyal milik Cala.

Sangat manis dan memabukkan, batin Christop.

Lalu tangan kanannya menelusup di balik baju tidur berbahan satin yang sudah disiapkannya tadi untuk Cala. Meremasnya pelan, hingga "ahh," gadis itu mendesah dengan memejamkan matanya.

Dan desahan yang keluar dari bibir mungil Cala membuat Christop menatap gadis di depannya dengan mata berkabut gairah. Sebelum semuanya terlambat, Christop tidak melanjutkannya dan memilih berdiri meninggalkan kamar Cala sebelum dirinya benar-benar kehilangan kendali dan memperkosa gadis itu disaat tidur.

°°°°°

Cala terbangun dengan napas tersenggal, hanya mimpi. Batinnya. Melirik jam di dinding ternyata hari masih gelap.

Tapi semua itu terasa nyata, lumatan kecil di bibirnya lalu remasan di dadanya. Cala menggeleng. "Ini sungguh menjijikkan," gumamnya. Jikapun hanya mimpi, tapi bagaimana bisa dirinya memimpikan hal semacam itu.

Fall In Love With The Devil ✔ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang