Chapter Dua Puluh Dua

6K 428 104
                                    

BUDAYAKAN VOTE + COMMENT
sebelum membaca.
Terima kasih

A

khirnya Cala bisa memejamkan matanya setelah melewati aktivitas panas selama sembilan jam.

Untung ponsel Christop yang berbunyi nyaring dan ternyata telepon dari paman Hansel menolongnya. Jika tidak mungkin Christop tidak akan berhenti dan melanjutkannya hingga pagi.

Pening di kepalanya membuat Cala hanya ingin berbaring di atas kasur. Sudah sejak beberapa hari ia merasakan mual, tapi ketika ia ke kamar mandi hanya cairan putih yang keluar, lalu yang tadinya ia sangat menyukai daging domba entah kenapa setiap para maid membawakannya Cala selalu menolak mentah-mentah. Bahkan mencium baunya saja membuatnya sangat mual dan pusing.

Dan pikiran Cala berkelana, ia merasa jika dugaan bahwa dirinya hamil memang benar. Melihat gejala-gejala yang dialaminya persis dengan wanita hamil. Apalagi emosionalnya yang sering berubah-ubah. Seperti lebih menikmati setiap sentuhan Christop.

Pernah ketika itu, Cala dengan tiba-tiba saja melumat bibir Christop membuat pria itu terkejut tapi kemudian menikmatinya karena Christop merasa dirinya sudah mulai berani.

Dan kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Christop, pria itu dengan santai melucuti pakaiannya dan berakhir di ranjang.

Tak terasa tangan Cala menyentuh perutnya yang masih datar, ia menunduk. Apa benar dirinya hamil? Batinnya tersenyum senang. Bahkan air matanya keluar, Cala menangis bahagia.

Jika memang benar, ia akan tetap mempertahankannya. Dan merahasiakannya dari Christop.

Mungkin ia akan menyuruh salah satu maid membelikannya test pack nanti, dan menyuruh untuk merahasiakannya.

Lalu seorang maid masuk membuat Cala bangun dari tidurnya, "Mmm k-kau."

Maid itu menatap Cala, "Ya? Apa Nona memerlukan sesuatu?"

Cala berpikir maid di depannya cukup muda, dan Cala mengira-ngira jika maid di depannya seumuran dengannya. "Bisakah kau membantuku?" bisik Cala.

Maid itu mendekat, "Nona membutuhkan bantuan apa?"

Cala diam menimbang-nimbang, menatap maid itu. "Tapi apakah kau bisa merahasiakannya?"

Maid itu meraih telapak tangan Cala, tersenyum hangat. Mengangguk, "Anda bisa mempercayakannya pada saya, Nona."

Cala mengangguk yakin, "Bisakah kau membelikanku test pack?"

Maid itu sedikit terkejut, "Aku hanya ingin memastikannya. Karena mengingat gejala yang ku alami itu seperti wanita hamil," cerita Cala.

Maid itu mengangguk, "Kebetulan sekali nanti aku akan pergi ke kota untuk membeli bahan-bahan makanan yang habis."

"Terima kasih," kata Cala tersenyum hangat.

"Sama-sama Nona. Lebih baik Nona makan dulu," kata maid itu, "mmm Nona. Apa Nona juga ingin aku membelikan susu formula untuk ibu hamil?"

"Aku pikir itu akan ketahuan, lebih baik kau membelikanku susu sapi saja. Agar tidak ada yang curiga."

Setelah maid undur diri, Cala mulai melahap makanannya.

Biasanya semua makanan yang terhidang, Cala tidak pernah menghabiskannya dengan tuntas. Tapi entah kenapa, sejak kemarin semua makanan selalu habis ludes dengannya.

Cala menyandarkan tubuhnya, ia merasakan gejolak di perutnya dengan langkah lebar Cala segera turun sedikit berlari menuju kamar mandi, memuntahkan isi perutnya. Ia menunduk, tangannya meraih pinggiran wastafel dengan erat entah kenapa kepalanya terasa pening.

Aku harus kuat. Batinnya dalam hati.

Sebelum semua terbukti, apakah dirinya benar-benar hamil atau tidak Cala tidak boleh selemah itu. Ia harus kuat, mempertahankannya atau semua akan berantakan.

Cala berusaha untuk berjalan menuju kasur, kepala yang terasa pening membuat Cala ingin segera membaringkan tubuhnya. Dengan bantuan tembok yang menjadi pegangan, Cala berhasil sampai atas kasur dan tanpa pikir panjang ia langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur. Seketika saja, Cala sudah berada di bawah alam sadar.

Gadis itu tertidur!

°°°°°

"Jadi kau utusan Benjamin, si tua bangka itu?" kata Christop datar. Menatap pria di depannya yang sudah berumur tanpa ekspresi.

Klaus mengusap hidungnya, balas menatap Christop tersenyum. "Aku sudah menduga jika kau akan mengetahuinya."

"Tapi Benjamin tidak mengutusku, aku yang berinisiatif ingin menemuimu," lanjutnya.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Christop.

"Kembalikan Cala, kita akan berdamai."

Christop terkekeh, matanya menyorot tajam. Penuh kebencian dan rasa sakit, ia menaikkan sebelah alisnya. "Berdamai katamu?" ketusnya.

"Nyawa dibalas dengan nyawa, Tn. Klaus," sambung Christop tajam.

"Tapi kau menyentuhnya tanpa henti, kau berniat menghancurkan gadis malang itu dengan cara menjijikkan?" sindir Klaus.

Christop tersenyum miring menanggapi, "Kau mengetahuinya? Ah sungguh kejutan untukku."

"Dan terima kasih atas pengertiannya," kata Christop. "Hanya saja ketika ada seorang gadis yang bisa dimanfaatkan dan dinikmati sayang jika harus dilewatkan," katanya begitu brengsek membuat Klaus menggeleng tak percaya.

"Apa kau sudah mencari informasi yang sangat akurat, jika dalang di balik semua ini adalah Benjamin?" tanya Klaus mengabaikan kalimat Christop sebelumnya.

"Bahkan tanpa kau suruh akupun sudah melakukannya."

Klaus menatap Christop dalam, "Kau tidak bisa sembarang percaya begitu saja. Carilah lebih dalam lagi, sebelum kau menyesal dikemudian. Aku sudah memperingatkanmu." Setelah mengatakan itu Klaus beranjak dari duduknya.

Karena Klaus sangat yakin, Giovanna dalang di balik semua ini. Ya, wanita itu. Saudara kembar Benjamin. Tapi satu buktipun belum ia temukan, sungguh luar biasa Giovanna.

Sedangkan Christop menatap punggung Klaus yang semakin menjauh dengan tatapan yang sulit diartikan.





























Note: Meskipun cerita MPC aku publish ulang, tapi ceritanya nggak akan selengkap dulu. Akan ada beberapa bagian yang aku sensor. Sensor ini dalam artian cerita mengandung unsur 17 tahun ke atas. Karena biar aman, lebih baik aku potong bagian yang nggak semestinya. Dan, kalo mau baca versi lengkapnya tanpa sensor, kalian bisa beli e-booknya di playstore bagian buku. Cari aja penggilaMatcha.

Atau kalo enggak, bisa beli versi pdf ke aku lewat whatsapp. Dan pembayaran bisa melalui transfer ke rekening, ovo, atau pulsa.

Oiya, harga versi e-book atau pdf sama ya.
Nomor wa: 089667748603

Nomor wa: 089667748603

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fall In Love With The Devil ✔ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang