His Weakness - 1

3.9K 325 39
                                    

Yak! Berikan uangmu!” ucap Minggyu kasar. Seperti biasa, pria itu dan gengnya melakukan pembulian pada siswa lain yang lebih lemah. Kali ini korbannya adalah Boo Seungkwan, anak kelas satu yang terkenal cupu itu.

“Ma..ma..u buu..aat a..paa? Kali..an kan orr..rang ka..ya,” tanya Seungkwan takut-takut. Tapi yang ditanyakan Seungkwan itu benar, semua geng pembuli itu orang kaya, Minggyu, Yugyeom, dan Jungkook. Ah, Jungkook lah yang paling kaya di antara mereka. Dia adalah putra mahkota Jeon Corp sekaligus putra pemilik sekolah.

“Berikan uangmu atau kau mau babak belur!?” ancam Yugyeom sambil menarik kerah Seungkwan.

“Hey, Jeon, kau tak mau memukulnya? Tampaknya dia tidak menurut padaku,” ujar Minggyu.

Jungkook yang memang sedari tadi diam hanya menyunggingkan senyumnya. “Dua pria sudah lebih dari cukup untuk menghajar pria sepertinya.”

“Bertiga lebih asyik Jungkook-ah,” bujuk Yugyeom.

“Baiklah, satu pukulan saja kurasa cukup,” Jungkook pun berjalan mendekat.

“Jangan! Kumohon jangan! Aku tidak punya uang! Sungguh!” mohon Seungkwan.

“Benarkah? Haruskah aku sendiri yang menggeledah tas tuamu itu?” wajah Jungkook sudah berhadapan dengan wajah Seungkwan. Tangannya sudah mengepal dan tinggal butuh waktu sepersekian detik saja untuk menghajar wajah bulat korbannya.

Oppa!”

Suara seorang gadis langsung menghentikan gerakan Jungkook, yang langsung diikuti hembusan nafas lega oleh Seungkwan. Sedangkan Minggyu dan Yugyeom menghembuskan nafas kesal.

“Gadis itu selalu datang di saat begini,” gerutu Yugyeom.

Sstt!” Minggyu memberi isyarat diam untuk Yugyeom, khawatir jika Jungkook mendengar hal itu.

“Pergilah, kau selamat sekarang!” kata Jungkook. Seungkwan pun langsung berlari menjauh dari tiga berandal itu.

“Hai, sayang, kau berangkat lebih pagi hari ini,” kata Jungkook lembut. Ia mengusap kepala gadis itu penuh sayang.

“Kenapa oppa melakukan hal itu lagi?” tanya Yein, nama gadis itu.

“Melakukan apa?”

“Jangan pura-pura tidak tahu!” kesal Yein.

Oppa hanya bersenang-senang Yein, kau kan tahu, oppa tidak pernah benar-benar menindas orang lain.”

Oppa nyaris memukulnya kalau aku tidak datang.”

“Maaf, ayo, aku antar kau ke kelas.”
Jungkook menggenggam tangan Yein dan membawanya ke kelas sang gadis.

Selalu begitu, hampir setiap hari, ada saja keonaran yang dilakukan geng Jungkook. Semua orang di sekolah ini menyebut geng Jungkook sebagai geng berandal. Mereka bertiga tak pernah sehari pun tanpa memukul, memeras, menindas dan membuat guru kesal. Sayangnya tak satu pun yang berani melawan tiga anak itu, terutama Jungkook, sang penguasa utama. Begitu juga dengan Yein, meski berstatus sebagai pacar Jungkook, Yein hanya bisa sekedar bilang jika ia tak suka melihat Jungkook menindas siswa lain. Bukan karena tak berani, tapi lebih ke arah tidak ingin ikut campur dan tak ingin mengatur. Lagipula, selama ini Jungkook lebih banyak bertindak sebagai penonton sekalipun ia yang paling banyak ditakuti. Sisanya, yang sering bertindak adalah Yugyeom dan Minggyu, termasuk yang paling sering membuat korbannya babak belur adalah mereka berdua.

“Sudah sampai! Nanti oppa akan menunggumu di kantin saat jam makan siang. Belajar yang rajin, kau harus dapat peringkat satu seperti oppa!

His WeaknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang