4. HAH?!

1.1K 100 14
                                    

"Pokonya disitulah win"

"Iya situ mana, Lucas. Situ kan banyak, share lokasinya, cas."

"Tanya jaemin ajadah gua kagak tau-- dah."

Pip.

Jika saja ia bisa memukul sahabat bobroknya itu, mungkin sudah sejak tadi.

Padahal itu. . .

Beberapa jam yang lalu. . . tepatnya diparkiran kampus ---

"Jadi gimana nih, cas?" tanya winwin yang sedang menstandar motornya yang sekarang tengah berusaha memasang helmnya susah payah.

Ujung ujungnya juga Lucas yang memasangkannya helm.

"Ya nanti telpon gw aja win gampang kan"

Matanya begitu fokus mengaitkan pengait pada helm winwin dengan sangat telaten.

Winwin menatapnya seolah meragukan perkataannya tadi.

"Awas aja kalau sampai kamu bohong"

Barulah senyum itu berangsur angsur memudar tergantikan tawa besarnya yang sangat menggelegar.

Hingga menarik perhatian orang disekitar mereka.

Untungnya winwin masih menatap mata Lucas dalam sampai tidak sadar sedang diperhatikan bahkan dicibir banyak orang asing.

Habis Lucas kena omelan panjang lebar winwin hanya karena ia kembali memancing perhatian.

Pertama, karena Lucas memang tampan jadi mustahil untuk tidak dilirik orang.

Kedua, memang sudah darisananya Lucas itu mencolok. Entah saat diam, ketika diam saja orang masih banyak meliriknya bahkan meneriaki namanya apalagi saat penyakit bobroknya kambuh?

fyi winwin sangat tidak suka yang namanya perhatian, kecuali itu berasal dari orang terdekatnya saja. Menurutnya itu terasa seperti bahaya. Sangat menakutkan.

Cukup disini.

Winwin mengretakkan giginya lalu melempar handphonenya ke atas kasurnya.

Lalu ikut membanting tubuhnya keatas kasur tidak jauh sama dengan bagaimana ia melempar handphonenya tadi.

Winwin menggaruk garuk tengkuknya bingung jadi kerumah woopy atau tidak.

Tadinya ia ingin meminta Lucas untuk menjemput lalu mengantarkannya ke rumah jungwoo, karena dia yang meminta winwin untuk menelponnya.

Tapi sepertinya ia tidak mau.

Bukan tidak mau, mungkin ada sesuatu yang membuatnya sebegitu sungkannya padahal hanya untuk mengantar winwin sampai gerbang rumahnyanya saja.

Ah, entahlah. Lagipula winwin sudah biasa naik motor sendiri jika ingin bepergian.

Itu bukan hal yang wow lagi untuknya.

Tapi jika dipikir pikir, nebeng itu terasa melegakan karena disamping irit kita juga punya teman untuk diajak ngobrol, bukan?

Daripada membuang waktu yang sedang terbuang kini lebih baik winwin membulatkan niatnya sekarang.

Dengan malas winwin segera bangkit dari kasur bergegas berkemas kemas.

Winwin sudah dibiasakan sejak kecil, jika ingin kerumah orang lain jangan minta apapun kecuali memang diberi.

Lebih baik membawa punya sendiri, perasaan tidak enak pasti enggan bergana.

Setelah dirasa persediaan cemilan dan air mineralnya mencukupi, barulah winwin menyangkutkannya dipundaknya lalu mematikan lampu kamarnya dan mengambil kunci beserta helmnya sigap.

ⓜⓘⓝⓔ ⓘⓢ ⓜⓘⓝⓔ°YuWin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang