Chapter 8

2.5K 190 73
                                    

Chapter 8

Mean masuk ke kamar perawatan Plan tengah malam. Saat itu Plan sudah tertidur pulas. Dengan langkah pelan tak bersuara, Mean berjalan menuju tepi tempat tidur dan berdiri dekat di sana mengawasi Plan... Begitu damai perempuan ini terpejam dalam lelapnya, seolah tak menyadari bahwa sekarang bahaya yang amat besar sedang mengintainya.

Mean sedikit membungkuk, lalu menyentuh pelan pipi Plan. Perempuan itu mengerang pelan lalu mengubah posisi tidurnya, tetapi tidak terbangun.

Mean mengambil resiko dengan menunduk dan mengecup bibir Plan, merasakan manisnya bibir itu. Sampai kemudian dia larut dalam gairahnya yang tertahan dan melumat bibir Plan.

Sleep With The Devil

Plan merasakan gelenyar panas di seluruh tubuhnya, dan dia menggeliat, ada gairah menjalar dari bibirnya yang terasa nikmat dilumat seseorang. Dengan lemah Plan mengerjap setengah tidur dan membuka mata.

Lelaki itu, yang sedang membungkuk di atas tubuhnya dan melumat bibirnya, adalah Mean Phiravich .

Mean sedang melumat bibir Plan, kemudian dia berhenti dan menatap mata Plan, menyadari bahwa Plan sudah terbangun, Dengan lembut Mean menelusurkan tangannya di pipi Plan, lalu bibirnya mengikuti gerakan jemarinya.

Plan memejamkan matanya, ini pasti mimpi. Mean di dunia nyata tidak mungkin berbuat selembut ini, lelaki itu pasti akan langsung memaksanya, memperkosanya, dan memperlakukannya dengan kasar.

Ini pasti mimpi, karena sebelum tidur Plan berbaring dengan gelisah, mencoba menghapus memori bercintanya dengan Mean yang seolah-olah selalu muncul dalam benaknya.

Dan karena ini mimpi, tak ada salahnya untuk menikmati. Plan setengah tersenyum, lalu menyentuh pipi Mean dengan lembut. Dalam sekejap tubuh Mean langsung kaku seperti terkejut merasakan sentuhan lembut jemari Plan di pipinya.

Plan langsung menarik tangannya panik, apakah Mean dalam mimpinya ini akan berubah lagi menjadi Mean dalam dunia nyata yang jahat?

Ternyata tidak, Mean dalam dunia mimpi ini sangat lembut dan penuh kebaikan. Lelaki itu mengambil jari Plan dan meletakkannya di pipinya.

"Sentuh aku di manapun kau suka, jangan berhenti..." bisik Mean penuh gairah.

Plan tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, ini benar-benar mimpi yang sangat menyenangkan. Di bawah tatapan tajam Mean, Plan menyusurkan jemarinya di wajah Mean, mengagumi setiap kesempurnaan yang terpatri di sana. Ketika jemarinya hampir menyentuh bibir Mean, lelaki itu meraih tangannya, dan mengecupnya lembut, satu persatu jemarinya, Mean menggulingkan tubuhnya ke samping Plan, ranjang rumah sakit yang lembut itu membuat tubuh mereka bersentuhan rapat. Ia mengambil tangan Plan, lalu menyentuhkan jemarinya ke kejantanannya yang sudah sangat siap,

"Sentuh aku Sayang", bisiknya parau.

Wajah Plan memerah merasakan kekerasan yang panas di telapak tangannya, dengan lembut Mean membuka ikat pinggangnya dan menurunkan celananya, "Rasakanlah tubuhku yang amat sangat merindukanmu"

Plan meremas kejantanan itu dan Mean mengerang, perasaan bahwa Mean benar-benar bergairah atas sentuhannya membuat Plan merasa senang. Oh ya ampun, ini adalah mimpi erotis terbaik yang pernah dia alami.

Jemari Plan bereksplorasi di tubuh Mean, dan lelaki itu membiarkannya sebebas-bebasnya. akhirnya, ketika bibir Plan dengan penuh ingin tahu mencecap kejantanan itu, Mean mengangkat kepala Plan dengan tatapan tajam berkabut yang penuh gairah.

"Giliranku" geramnya serak.

Plan dibaringkan dengan Mean berbaring miring menghadapnya, lelaki itu mengecup dahinya, pelipisnya, ujung hidungnya, pipinya, bibirnya dengan kecupan-kecupan kecil yang lembut, Lalu bibir itu berhenti di bibir Plan, mencicipinya sedikit-sedikit di tiap ujungnya, meniupkan kehangatan yang basah di sana. Membuat Plan membuka bibirnya dengan penuh perasaan mendamba.

Sleep With The Devil (MeanPlan Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang