"Heh...apa kau tidak dengar?" ucap seseorang di depan pintu itu lalu menghampiriku.
"Siapa ya?" kataku yang masih dalam posisi semula tanpa menengok ke arahnya. Aku malas menggerakkan tubuhku. Ya...sebenarnya aku tahu itu siapa.
Posisi badanku membelakangi-nya.
"Aku eonni mu bodoh." kata seseorang yang membalikkan badanku
Ya...itu eonniku, irene.
"Tsundere?" kataku sambil memasang muka memelas.
"Kau memang tsundere bukan? Ah! Anggap saja itu panggilan sayangku padamu!" katanya sambil terkekeh dan mengacak-acak rambutku.
"Oh." kataku sambil menatap datar eonnieku itu.
"Sudahlah lupakan, oiya kenapa rambutmu seperti ini?" tanyanya.
"Kenapa? rambuku tidak apa-apa." kataku sambil memegangi rambutku.
"Tidak apa-apa? lihatlah, ponimu sudah panjang astaga!, kau akan bersekolah seperti ini? apa eomma tidak mengajakmu kesalon?" tanyanya.
"Sudah, tapi malas. Nanti saja." jawabku sambil berjalan menuju kamar mandi.
"Nanti kapan?"
"Kapan-kapan." kataku lalu masuk kamar mandi dan menutup pintu."
"Dasar...anak ini lama-lama menjadi pemalas."
***
Di mobil
"Eon, apakah kau tidak bisa menyetir dengan cepat?, aku hampir terlambat." kataku sambil melihat jam ditanganku"
"Lihatlah kedepan, ada bis yang rusak ditengah jalan dan jalan menjadi macet, lagipula, memangnya kau saja yang tidak terlambat?aku juga"
"Ini semua salahmu eon!" kataku sambil menengok kearahnya.
"Aku?" tanyanya bingung sambil menengok ke arahku.
"Ya...jika kau tidak mengajakku berbicara tadi, pasti kita sudah sampai" kataku sambil menatapnya kesal.
"Hei-hei...siapa yang suruh mandinya lama hm?" katanya sambil menaikan 1 alisnya.
"Tidak ada."
"jadi? yang salah siapa sekarang?"
"Kau, karna tidak menyetir dengan cepat."
"tapi...tetap...ah sudahlah, ya aku yang salah." katanya lalu kembali fokus menyetir.
ya...aku selalu benar, tidak ada yang bisa mengalahkanku jika berdebat selama ini.
tapi entalah nanti, ada yang bisa mengalahkanku atau tidak.
***
"Sudah sampai, turunlah." suruhnya.
Kami sudah sampai, tepatnya beberapa meter dari gedung sekolah. Karna macet parah, mobil kami susah jalan lebih dekat menuju gerbang gedung sekolah.
"Ya." kataku lalu keluar mobil.
"Benarkan ponimu supaya wajahmu terlihat dan kau bisa melihat"
"Ya nanti. Aku masih bisa melihat."
"Carilah teman yang banyak, dan jangan lupa untuk terseyum." katanya sambil tersenyum.
"ya." kataku lalu berjalan menuju gerbang sekolah.
"SATU LAGIII, PULANG SEKOLAH NANTI AKU JEMPUT, CHAT AKU JIKA SUDAH PULANG." teriaknya dari jendela mobil.
"YAAA" teriak kusambil berjalan tanpa menengok kebelakang.
aku heran...mengapa ia sangat cerewet. Jika saja ia bukan kakakku...mungkin sudah ku masukkan sepatuku ini kemulutnya.
jika kalian bilang aku jahat, aku tidak peduli.
BRAKK
Seseorang menabrakku. aku terjatuh, menunduk kesakitan, lututku terluka.
Dan orang itu malah ingin pergi begitu saja tanpa minta maaf dan tanggung jawab. Enak saja. aku menarik baju seragamnya.
"Apa kau tidak punya mata hah?!" tanyaku sinis sambil mendongak kearahnya
Lalu dia menunjuk matanya dan berkata "ini." dengan wajah datarnya. Hah! ingin sekali aku memukul wajahnya itu. Aku tidak peduli mau wajahnya yang mungkin kata orang-orang 'tampan' tapi bagiku tidak itu menjadi memar, sayangnya lututku ini terluka dan aku tidak bisa bangun. Mungkin hari ini ia beruntung.
"Ya...tapi sepertinya matamu itu tidak digunakan dan hanya untuk hiasan diwajahmu itu. Daripada menjadi tak berguna, Lebih baik kau sumbangkan ke yang lebih membutuhkan." kataku ketus.
"Hm ya seterah. Lalu apa mau mu? Uang?" tanyanya santai tanpa berasa bersalah sedikitpun.
"Hah?! Sudah menabrak orang, dan tidak minta maaf, lalu berkata santai tanpa rasa bersalah?!" ketus ku.
"Hm ya ya ya, aku minta maaf. Berapa uang yang kau inginkan?"
"Aku tak butuh uangmu!" ketusku.
"Hah, lalu apa?" katanya frustasi.
"Aku ingin...
Tbc
Vote + komen yaa! Semakin banyak kalian vote + komen, semakin semangat saia up ceritanya :')
Oiya, ada beberapa yang ku ubah, jadi tolong baca ulang dari part 1 ya :')
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere -KTH
FanfictionKim Taehyung, laki-laki tsundere itu pernah mengalami masa lalu yang kelam hingga membuatnya tidak mengerti sepenuhnya apa itu cinta. Sampai suatu saat dia bertemu dengan Kim chae. Chae, prempuan yang memiliki sifat tsundere yang sama dengannya itu...