"Suara apaa itu" ujar Mantry dengan ketakutan.
"Bagaimana kalau kita mendatangi sumber suara itu?" Risma penasaran pada suara itu.
Kami semua sepakat untuk mendatangi itu, tetapi tiba-tiba kaki Risma tertancap sebuah paku yang sangat panjang. "Risma kamu tidak apa-apa?" Ucap Mantry sambil menenangkan Risma, Risma menangis kesakitan.
Laras hanya terdiam dan bersembunyi di belakang ku, karena dia merasa jijik jika melihat darah.
Tak hanya di situ saja, paku paku panjang lainnya menusuk nusuk tubuh Risma hingga tewas. Mantry ingin menolongnya tapi aku menahannya "HEYY, BERHENTI, KITA TIDAK TAU APA YANG AKAN MUNCUL LAGI!".
"DIA PACAR KU!!!" Mantry tetap melawan ku, karena aku tak ingin ada korban lagi, aku memukulnya hingga dia terjatuh. Dia hanya terdiam.
Kami memastikan dulu apakah tidak ada paku paku tersebut, dan ternyata sudah tidak ada lagi, akhirnya kami membawa mayat Risma kembali rumah hantu tersebut. Setelah sampai, kami melihat TIM Sulthan yang sedang bersedih.Kami semua telah kehilangan satu orang di TIM kami.
Mantry menaruh mayat Risma di ruang bawah tanah rumah hantu itu.
"Dimana mayat Lathifah?" Tanya Laras "maaf kami tidak bisa membawanya karena dia di tengah tengah sungai" jawab Dicky. Kami semua berkumpul di ruang tamu, "Jika seperti ini mari kita pulang" Dicky ketakutan, "Tidak, ini adalah janji kita sejak awal, kita tidak bisa pulang begitu saja" Syamsu menjawab dengan tegas
"Lebih baik kita semua tidur, tapi kita akan tidur bersama biar lebih aman" Kata ku menengahi perdebatan mereka.
Kami sepakat akan menetap di sini malam ini. Di saat jam 02.10 aku terbangun dan kebelet buang air, aku takut karena di luar sangat gelap. Aku ingin mencari teman, jika aku bersama Laras, itu tidak mungkin, akhirnya aku membangunkan Sulthan dan pergi bersamanya.
Setelah selesai buang air Aku dan Sulthan melihat Syamsu dari luar rumah dan masuk ke kembali rumah. Aku sedikit curiga dengan Syamsu karena dia pernah membunuh teman-teman kami, dan aku berpikir dialah yang membunuh mereka berdua. Tapi itu tidak mungkin karena dia sahabat kami.Paginya, Ada yang aneh dari rumah tersebut, yaitu foto Lathifah dan Risma telah hilang. "Siapa yang telah mengambil foto mereka? Jujurlah!" Bentak Syamsu. Tapi kami semua tidak menjawab karena Kami tidak tau.
"Bagaimana jika kita berburu daging, untuk di makan" Syamsu tersenyum.
Kami semua bingung mengapa dia sangat bahagia.
Dan akhirnya kami semua berburu dengan sesuai TIM.
Di tengah-tengah perjalanan TIM Sulthan melihat seekor Kelinci, Syamsu ingin melemparnya menggunakan pisau, namun Sulthan melarangnya, dengan alasan Kelinci adalah hewan Lucu.
"Bodoh! Kau ingin mati kelaparan!" Syamsu marah, namun Sulthan tetap saja mengambil kelinci itu. Syamsu dan Dicky membiarkannya, namun tak lama kemudian kelinci itu menjadi ganas dan menggigit gigit Sulthan, Syamsu yang terkejut langsung melemparkan pisau ke arah kelinci itu, tapi malah tertancap ke kepala Sulthan, Syamsu tetap saja melakukannya berkali-kali hingga yang terakhir mengenai kelincinya, tapi Sulthan tidak selamat.Bersambung ~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Hunter
HorrorKisah kumpulan remaja yang di juluki Ghost Hunter mencoba menelusuri sebuah rumah yang konon katanya banyak pembunuhan~~ Cerita ini terinspirasi dari film karya Raditya Dika yang berjudul Hangout (2016) Tokoh : Ulung Praseva : Seva Cindy Septi Laras...