Ghost Hunter Part 4

51 6 0
                                    

TIM ku tidak menemukan apapun. Saat kami semua ingin kembali ke rumah hantu tersebut, kami melihat ada sebuah gudang kecil.
Aku memberanikan diri untuk memasuki gudang tersebut dan aku melihat apa yang ada di dalam gudang itu. Mantry yang ketakutan tidak berani masuk, dia menjaga di luar gudang bersama Laras.
Di gudang tersebut aku menemukan sebuah Topeng yang sangat aneh, saat aku ingin mengambilnya tiba-tiba ada sebuah Tombak yang panjang melayang ke arah Laras.
Aku langsung lari ke arahnya, namun tidak sempat, Laras telah tertancap oleh tombak tersebut.
Aku mendatangi arah tombak itu datang, namun aku hanya melihat sebuah tali yang di potong. "SIAPA YANG MEMASANG JEBAKAN DI SINI!! DAN SIAPA SEMUA DALANG INI!".
Aku kembali mendatangi pacar ku dan Mantry, Aku tak bisa berhenti menangis. "Aku tau perasaan mu" Ucap Mantry yang mencoba menghentikan tangisan ku.

Aku dan Mantry kembali ke rumah hantu tersebut, aku membawa mayat Laras.
Lagi lagi kami semua kehilangan 2 sahabat kami. Kami menaruh mayat Laras dan Sulthan di lantai bawah. "Aku tadi melihat tali yang di potong" aku memberi tahu ke semua sahabat ku yang masih hidup.
"Berarti ini sebuah jebakan? Benar kan?" Kata Dicky
"Pintar, sungguh pintar orang yang membuat jebakan seperti ini, aku ingin menemuinya" Syamsu tertawa kecil.
Saat Syamsu sedang tidur siang, aku Mantry dan Dicky berkumpul, dan kami semua mencurigai si Syamsu.
Kami semua mempunyai alasan yang kuat kalau dia adalah pembunuh sahabat sahabat kami.
"Tapi ini masih tidak mungkin" Aku mencoba meyakinkan yang lainnya
"Apanya lagi yang tidak mungkin?" Mantry menjawab dengan keras, sehingga Syamsu terbangun dan mendatangi kami.
"Hey ada apa ini? Rapat? Mengapa tidak membangunkan ku?" Syamsu mendatangi kami dan mengambil sebuah pisau.
"Ti...tidak, kita hanya akan memasak saja" Mantry ketakutan.
"Baiklah, masak saja yang banyak kalau seperti itu" Syamsu meninggalkan kami.

Waktunya makan tiba, dan kami makan bersama seperti biasa. Setelah makan, Syamsu masuk ke kamar.
Aku duduk di luar dan tiba-tiba Dicky menghampiri ku dan memberi tahu ku untuk memeriksa semua barang bawaan dan tas yang lain.
Saat aku ke kamar Syamsu, aku melihat Syamsu mati.
Begitu juga dengan Mantry, saat dia ke kamar Dicky, Dicky juga mati.
Dan kini mungkin pembunuhnya adalah salah satu dari kami.

Bersambung~~

Ghost HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang