"Cepetan dong,Dib. Lama banget si pake kerudungnya!!" Bentak seorang remaja perempuan kepada temannya..
"Iya iya,bentar dong." Jawab seorang remaja perempuan yang sedang sibuk membenahi kerudungnya didepan cermin. "Tolong ambilin jarum pentul dong,Nay" Kata Adibah sambil menunjuk kearah laci yang ada disebelah lemari pakaian miliknya.
"Berapa?" Tanya Denaya,sahabatnya dengan memasang wajah kesal.
"Dua" Jawab Adibah. Kemudian,Denaya mengambilkan 2 buah jarum pentul dan memberinya kepada Adibah.
"Terimakasih" Ucap Adibah seraya tersenyum. Denaya menjawab dengan mendengus kesal dan senyuman yang terpaksa.
Denaya dan Adibah adalah orang orang yang memeluk agama islam. Tetapi,mereka berdua memiliki perbedaan. Meskipun mereka berdua adalah sesama muslim,tetapi hanya Adibah saja yang mengenakan hijab. Adibah memang sejak kecil sudah diajarkan oleh orang tuanya agar selalu mengenakan hijab. Orang tua Adiba mengatakan bahwa yang membedakan orang muslim dengan yang lain adalah dari pakaiannya yang termasuk mengenakan hijab.
Sedangkan Denaya,dia memilih tidak mengenakan hijab karena saat memakainya dia merasa gerah dan membuatnya tidak betah menggunakan hijab terlalu lama. Akhirnya,mau tidak mau,kedua orangtuanya tidak bisa terus memaksanya untuk berhijab.
Orang tuanya berharap cepat atau lambat,anak semata wayangnya itu mau untuk mulai berhijab. Orang tuanya selalu memberi Adibah tugas agar selalu menuntun anaknya itu untuk mengerjakan perintah islam walaupun belum siap untuk mengenakan hijab. Dengan senang hati,Adiba menerima amanat orang tua Denaya. Meskipun ilmu tentang agama islamnya belum sepenuhnya tahu dan benar,tetapi Adibah berusaha untuk mengajarkan semua perintah agama islam yang dia ketahui kepada Denaya.
Madiun,25 Oktober 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
SAHABAT UNTIL JANNAH
SpiritualKisah 2 manusia yang dipertemukan untuk saling mengingatkan dan memperbaiki sifat sifat yang kurang tepat yang ada pada diri mereka masing masing.Perjuangan merubah kepribadian seseorang yang kita sayangi karena ingin menjadikannya teman hingga mera...