Part 2

209 20 0
                                    

"Mbak,Siomay satu porsi ya" pintaku kepada tukang siomay setelah sampai di Kantin.
"Makan disini apa dibungkus?" Tanya Tukang siomay.
"Dibungkus aja mbak" jawabku. Tukang siomay pun mengangguk dan nempersilahkanku untuk duduk sambil menunggu pesananku jadi.
       Usai membeli siomay,aku berjalan menuju luar Fakultas,dan kulihat jam tangan yang melingkar dipergelangan tanganku yang sudah menunjukkan pukul 5 sore.
"Astaghfirullahaladzim,udah sore banget nii..angkot juga belum dapet. Ya Allah,gimana ini." aku menengok kanan kiri depan dan belakang,sudah tidak ada mahasiswa lagi. Semuanya sudah pulang. Begitupun dengan dosen dosen yang mengajar di fakultas ini. Hanya ada penjual di kantin yang pada membersihkan barang dagangannya kedalam tas besar.
Aku semakin bingung,apa yang harus aku lakukan sekarang. Jarak kos kosan dengan Fakultas cukup jauh. Nggak mungkin kan kalau aku harus pulang jalan kaki. Itu bisa berbahaya untuk remaja perempuan sepertiku saat berjalan sendirian,dan akan datang waktu maghrib. Waktu dimana setan dan makhluk halus lainnya berkeliaran.

      Saat aku masih kecil,masih berumur 5 tahun,ayah pernah bilang kepadaku,bahwa jangan sekali kali memulai perjalanan pada waktu maghrib. Waktu maghrib adalah waktu dimana setan setan berkeliaran. Sehingga,tidak langka bahwa banyak kecelakaan yang terjadi saat waktu maghrib.
Maka,untuk itu,teman teman..dikala waktu maghrib akan tiba,sebaiknya kalian tetap di rumah,tutup pintu rumah dan menunggu waktu maghrib tiba itu adalah cara yang lebih baik agar terhindar dari hal hal yang tidak kita inginkan. Kembali ke ceritaa..
      Tidak jauh dari keberadaanku menunggu angkot,ada sebuah mobil honda brio berwarna silver berhenti. Lalu,seseorang didalam mobil membuka kaca mobilnya sehingga tampak ada seorang remaja perempuan yang memakai kacamata hitam untuk melindunginya dari sinar matahari,dan rambutnya yang lurus nan indah.
      Dia memakai seragam dari Fakultasku. Berarti,dapat diartikan bahwa pemilik mobil ini juga bersekolah di perguruan tinggi yang sama denganku. Dan seragam yang dia kenakan juga sama dengan seragamku,yaitu khusus untuk mahasiswa baru. Setelah kurang lebih satu menit kita bertatapan,sang pemilik mobil angkat bicara dari tempat dia duduk.
"Lo mahasiswa baru kan?" Tanyanya kepadaku.
"Iya. Kamu juga kan?" Tanyaku balik.
"Iya,seragam gw kan sama kaya seragam punya lo. Jadi,gw juga sekolah di fakultas yg sama kaya lo." Ucapnya dari dalam.
Kalo bahasanya kaya gini sih,sepertinya dia berasal dari ibu kota Indonesia Ucapku dalam hati.
"Helloo?" Ucapnya yang membuat lamunanku buyar.
"I..iya?" Ucapku lirih.
"Lo ngapain disini?Ini kan udah mau maghrib,udah sepi lagi Fakultasnya. Kendaraanlo mana?" Tanyanya.
"Mmm..Aku daritadi lagi nyari angkot,tapi angkotnya gak keburu lewat." Jawabku.
"Ohh,Lo jadi gk bawa kendaraan sendiri?" Tanyanya lagi.
"Ng-nggak" jawabku terbata bata.
"Yaudah,bareng gw aja. Gw anterin sampe tujuan kok,tenang aja" Ucapnya sambil membukakan pintu mobil untukku. "Ayo masuk"
      Aku diam sebentar. Bingung,apa aku harus numpang boncengan sama dia atau tetap nunggu angkot datang?tapi,kalau nunggu angkot,trs angkotnya gak dateng dateng,aku gk bisa pulang lagi..trs kalo ada orang jahat bergerombol gimana?astaghfirullah,mikir apa sih aku..
"Ayo,keburu maghrib,gak baik kalo Lo sendirian disini maghrib maghrib" Ucapnya.
     Dengan membaca bismillah,aku mulai masuk kedalam mobilnya. Aku melihat seluruh isi yang ada dimobilnya. Aku melihat ada tasbih yang dijadikan gantungan dikaca tengah mobil dalam. Kecemasanku tentangnya mulai sirna. Alhamdulillah,ternyata dia muslim batinku.
      Jika dia muslim,aku tidak akan sedikit curiga lagi kepadanya. Jujur,saat dia memberi tawaran tumpangan kepadaku,aku sedikit takut. Aku berpikiran bahwa ini adalah salah satu trik yang diberikan oleh penculik dijaman sekarang. Memulainya dengan tawaran tumpangan. Dan menggunakan pelaku yang sejenis dengan orang yang akan dituju. Tetapi,setelah melihat tasbih yang tergantung dikaca,entah kenapa hati yang dipenuhi curiga mulai hilang.
       Aku merasa sangat bersalah kepada sang pemilik mobil ini karena sudah berusu'udzon kepadanya.


Madiun,26 Oktober 2018

SAHABAT UNTIL JANNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang