11

3.3K 551 29
                                    

Aku memandang kosong kolam ikan itu. memikirkan banyak hal yang sebelumnya ku singkirkan. Harapan keluargaku, lelaki yang menyukaiku, kematian kembaranku semua mulai berkelebat di kepalaku.

Sebuah tangan menjulurkan segelas cokelat hangat. Aku melirik sang empunya tangan yang tersenyum kepadaku. Aku tersenyum lalu mengambil gelas itu. dia juga duduk di sampingku.

"apa kehidupan oppadeul sebelum ada aku benar – benar susah?" tanyaku sembari memandang wajahnya.

Namjoon oppa tersenyum kecil.

"kau tau aboji dan eommoni menikah muda. Menikah setelah lulus SMA. Mereka bekerja membanting tulang untuk menghidupi kehidupan mereka serta biaya kuliah mereka. Kau juga tahu meskipun para haraboji kita orang berkecukupan mereka tidak akan menolong aboji ataupun eommoni karena mereka tidak setuju dengan pernikahan ini. aboji menjadi apapun untuk bisa membawakan eommoni uang. Dari mencuci piring di sebuah rumah makan kecil sampai jadi karyawan kelas bawah."

"Dari Yoongi hyung lahir sampai Hoseok Hyung lalu Aku, Jimin dan terakhir Taehyung hidup aboji masih susah. Masih harus menghutang sana sini untuk membiayai uang sekolah kami. Kadang aku bertanya – tanya, kenapa sih aboji dan eommoni punya anak berjarak satu atau dua tahun. Tapi lambat laun aku mengerti. Mereka ingin kami bisa memahami satu sama lain. mereka ingin kami tahu bahwa hidup ini tak sekadar kenakalan dan permainan. Mereka ingin kami saling memiliki. 4 tahun setelah Taehyung, kau hadir bersama Yerin. Semua sudah berubah. Kita sudah hidup lumayan dan yah, beginilah kita sekarang"

Aku terisak mendengar hal itu. aku jadi mengerti kenapa aboji dan para oppadeul marah ketika aku menghabiskan satu juta won untuk berbelanja hal – hal yang tidak penting.

"Yerimie, kau tidak perlu menerima penawaran yang aboji berikan. aku yakin kau akan menemukan yang tepat. Akan ku bicarakan ini dengan aboji."

Aku terkesima mendengar hal itu. Kim Namjoon memang iseng terhadapku meski tidak seiseng Hoseok oppa ataupun Taehyung oppa. tapi dia sangat pintar menyesuaikan dirinya. Saat aku butuh dia yang dewasa, dia dewasa.

"tidak apa-apa oppa. aku rasa ada baiknya aku tidak mengacaukan pilihan appa ini. mungkin dia bisa membuatku menaruh hati padanya."

Dia mengacak – acak rambutku. Salah satu yang ku sukai dari semua oppadeul adalah cara mereka mengacak rambutku meski kadang aku kesal karena mereka mengacak rambutku yang sudah ku tata dengan rapi.

"oppa, kalau kau merasakan tubuh tidak beres saat berhadapan dengan seseorang lalu kau merasakan kinerja otakmu bekerja dengan lambat apa maksudnya?"

Dia tertawa.

"kau sedang membicarakan Jung Jaehyun atau songsaenimmu yang mengantarmu tadi?"

Sial.

"Jaehyun akan menikah bulan depan. Songsaenim tadi sudah punya pacar"

Dia tertawa. Lagi.

"itu artinya kau jatuh cinta. Apa yang kau rasakan saat bersama Jaehyun? Kau menulis namanya di dalam diary bukan?"

Kim Hoseok!! I'm on fire!! Ini semua gara – gara diaryku dibaca olehnya.

Aku menghela nafas.

"tidak separah ini. kupikir aku mulai gila."

Namjoon oppa memandang ke arahku sembari tersenyum.

"siapa orang itu? jika kau tunjukkan dia kepada aboji, kau tidak akan dijodohkan dengan china-kanada itu. aigoo, jika kau sampai bersama Taiwan itu aku akan mempunyai keponakan yang sipit"

Aku memukul lengannya pelan. Apa – apaan dia berpikir seperti itu.

"aku tidak yakin. Dia punya pacar mungkin dia akan melamar pacarnya."

Namjoon oppa tertawa selebar mungkin. Ada apa dengan dia?

"ku kira kau akan terpuruk. Mengurung diri di kamar dan pemikiran itu membuat Kim Hoseok super khawatir hingga dia memberitahukan rahasia terbesarmu pada ku dan oppa-mu yang lain. eh, ternyata kau sudah move on"

Oh ya? Kim Hoseok bisa se-khawatir itu padaku? Wah, aku sangat tersanjung. Aku tertawa kecil mendengar hal itu. itu juga aneh. Harusnya aku terpuruk tapi aku tidak apa – apa.

Tunggu dulu, kenapa aku menceritakan apa yang terjadi padaku. Apa benar aku jatuh cinta dengan pria gila itu? oh tidak, dia sudah mulai memenuhi kepalaku!

Bunyi jatuhnya sebuah kotak membuatku langsung menoleh ke arah yang menjatuhkannya. Ku dapati Hoseok oppa sedang berkacak pinggang dengan sembari menatapku.

"aigoo, ku kira kau tak laku karena kau tak cantik. Ternyata,.. ckck"

Bingung. Apa sih maksud dari Hoseok oppa?

Melihat raut wajahku mulai tidak berbentuk lagi, dia membuka kardus itu dan mengeluarkan isinya. Kontan, aku membulatkan mata.

"apa ini, hyung?" tanya Namjoon oppa.

jaket denim lusuh, baju seksi kekurangan bahan, baju anak-anak ukuran dewasa, pernak – pernik rocker seperti bad girl, ataupun pernak – pernik super girly. Bagaimana bisa dia menemukan itu?

"Joon, ku pikir kenapa Ia tak pernah berhasil dengan kencan butanya karena dia kurang cantik. Rupanya, semua kencan buta yang Ia jalani, Ia menyamar menjadi banyak berbeda. Entah bad girl lah, entah kekanak – kanakan lah. Bahkan aku pernah mendapat laporan, dia mengupil atau menaikkan kakinya di atas kursi di restoran bintang lima. Aku malu Joon."

Aku semakin menunduk mendengar berbagai pemaparan dari Hoseok oppa. apalagi, sekarang aku merasa mereka berdua sedang menatapku dengan tatapan menghakimiku.

"Yerimie, .." panggil Namjoon oppa dengan nada agak tinggi. Aku menatap wajah oppaoppaku sembari cengengesan.

"Hoseok oppa tahu aku menyukai seseorang. Kenapa masalah ini diungkit kembali?" bela ku.

Mereka berdua hanya menggeleng – gelengkan kepala. Tiba – tiba Jimin oppa datang bersama Taehyung oppa.

"ada apa?" tanya Jimin oppa.

Namjoon oppa menghela nafas.

"adik kita, menghancurkan semua kencan butanya dengan membuat pasangannya ilfeel dan menjadi pribadi yang berbeda. Mengupil? Menaikkan kaki di restaurant bintang lima? Aku tidak tahu harus berkata apa. Dia membela dirinya dengan alasan perasaannya dengan Jung Jaehyun."

Aku menutup kedua mataku. Aku tidak berani melihat mereka.

Aku butuh Yoongi oppa!!

"Apa? Mengupil? Menaikkan kaki di restaurant bintang lima? Kim Yerim, .." aku mendengar tanggapan dengan nada tinggi itu dari mulut Taehyung. Mati kau Kim Yerim.

Seseorang berusaha dengan paksa membuka mataku. Aku, meskipun dalam keadaan sadar masih bisa melihat mereka yang sedang menyingsingkan lengan baju.

Oh tidak, jangan! Aku tidak suka digelitiki secara keroyokan seperti ini. Oh tidak..

Aku mulai merasakan sensasi aneh sekujur tubuhku.

Bagaimana ini..

"EEOOOMMMAAAAA!!" teriakku dengan sekencang – kencangnya.

"YAK!!, Namjoon, Hoseok, Jimin, Taehyung. Apa yang kalian lakukan ke Yerimie?!" teriak eomma.

Semua serangan berhenti seketika. Digantikan dengan wajah panik.

Oh, aku mengenal wajah itu. wajah yang bakal diomelin oleh eomma selama 2 jam lebih atas perlakuan tidak menyenangkan kepada putri satu – satunya yang jarang pulang.

Mungkin kalau Yoongi oppa tidak keluar kota, mereka berlima akan dihukum dengan cara menaikkan tangan mereka ke atas setinggi – tingginya.

Hahaha.

Rasakan itu oppadeul!

SUMPAH TADI MALAM AKUNYA SUDAH DENGAN PENUH HARAPAN MENUNGGU EXO, EH TERNYATA RILISNYA NTAR SORE.

tbc

Love Scenario✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang