[ Wonwoo ]

5.7K 756 17
                                    

Requested by @ hadzamisiti // aku gak tau akun wp mu yang mana wkwk.

Happy reading!

"Sayang? Kamu liat jaketku yang warna biru nggak?"

Gerakan tanganmu yang tengah memasukkan lauk ke dalam kotak makan terhenti, tubuhmu berbalik guna menatap sang empunya suara.

"Ada di lemari, baru aku cuci kemaren. Kok pake jaket?"

Wonwoo tersenyum. "Lagi pingin aja."

Ada yang aneh. Kamu beralih menuju wastafel guna membasuh tanganmu sebelum melangkah ke arah Wonwoo.

Tanganmu yang sudah sempat kamu keringkan terulur naik dan menempel di keningnya.

"Ck. Sakit kan kamu? Kuat masuk kerja?" tanyamu yang dibalas anggukan singkat dari Wonwoo.

"Kuat." Wonwoo menunduk dan mengecup keningmu. Bahkan bibirnya terasa panas. "Kamu gak kerja?"

Anggukan kepala menjadi jawaban dari pertanyaan Wonwoo. "Kerja, berangkatnya agak siang. Udah siap semua? Bekelnya udah tuh, aku masukin tas dulu."

Sebelum tubuhmu menjauh, Wonwoo sudah lebih dulu menahan tubuhmu dan mendaratkan satu ciuman di bibirmu dengan lembut.

Dia bahkan sempat melumatnya sekali lalu menjauhkan tubuhnya.

"Aku charge tenaga dulu, makasih ya. Aku suka rasa lip balm kamu yang ini, by the way."

Kamu memutar bola mata jengah. "Ya terserah, Bapak Jeon."

Wonwoo terkekeh saat kamu berjalan menjauh. Dia berbalik untuk mengambil jaket sedangkan kamu mengambil bekal yang tadi sudah kamu siapkan untuknya.

"Hati-hati di jalan, jangan ngebut. Jangan lupa dimakan terus kalo memungkinkan buat minum obat, minum ya? Obatnya udah aku masukin tas kamu juga."

Suamimu mengangguk, merentangkan kedua tangannya dengan sebuah senyum manis.

"Apa?" tanyamu berniat menggoda.

Ekspresinya berubah sedikit. "Peluk sayang..."

Kamu tertawa sebelum menghamburkan diri ke pelukannya. Memeluk tubuhnya erat dan melepasnya kemudian.

"Udah. Gih sana, hati-hati!" kamu mengingatkan sekali lagi saat Wonwoo tengah memakai helm full-face hitam miliknya.

Kepalanya mengangguk, dan kamu bisa melihat matanya melengkung menandakan dia tengah tersenyum.

"Kamu juga hati-hati, kunci rumah jangan lupa," katanya sembari melangkah menuju motornya.

Kamu melambaikan tangan saat motor Wonwoo perlahan meninggalkan halaman rumahmu.

-Wonwoo-

Melihat suamimu yang kini terlelap setelah menelan satu butir obat penurun panas membuatmu bisa bernapas lega.

Pasalnya, lelaki ini lupa meminum obatnya. Jadilah suhu tubuhnya kian naik, dan nyaris pingsan saat baru sampai di rumah.

Tanganmu menyentuh helaian rambutnya yang sedikit basah karena keringat. Suhu tubuhnya sudah tidak terlalu tinggi, namun masih belum normal.

"(Y/n)..."

Kamu tersentak pelan lalu mendekatkan tubuhmu ke arah Wonwoo.

"Ya? Mau apa?"

Wonwoo membuka matanya, sayu sekali. Bibirnya membentuk sebuah lengkungan senyum.

"Peluk dong, dingin banget aku gak bohong," katanya lirih.

Kamu menyibak selimut yang dikenakan Wonwoo lalu menyelipkan lenganmu di bawah kepalanya.

Dia ikut merapatkan tubuhnya dan memeluk pinggangmu erat. Wajahnya dia benamkan di ceruk lehermu. Napasnya masih terasa panas.

"Cepet sembuh dong." kamu mengusap kepalanya sembari bermain dengan helaian rambutnya. "Aku gak suka liat kamu sakit."

"Maunya juga cepet sembuh, sayang." Wonwoo tertawa lalu mengecup lehermu lembut. "Do'ain biar cepet sembuh. Oke?"

"Hm," kamu bergumam sebelum balas mengecup kening Wonwoo dan menghembuskan napas pelan.

"Makasih ya..." bisiknya.

"Buat?"

"Semuanya. Pokoknya makasih, aku sayang kamu."

Kamu tertawa saat Wonwoo kembali mengecup lehermu berulang kali. "Iyaa—udah ih! Makasih juga."

Wonwoo menghentikan aksinya. "Buat?"

Kamu menjauhkan tubuhmu untuk menatap matanya. "Semuanya," jawabmu sembari tersenyum.

Wonwoo balas tersenyum dan memangkas jarak dengan cepat sebelum menempelkan bibirnya dengan bibirmu.

Well, sepertinya Wonwoo sudah sembuh.

-Wonwoo-

Sangat amat terbengkalai wkwk. Btw aku closed request yaaa! Jadi yang sudah request akan dibuat, dan request baru tidak diterima. Cie elah.

Yaudah gitu aja. Maaf lama wkwk.

Ciao!

September 2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

September 2018

[Imagine Series] - Idol VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang