"Dan kini, inilah titik awal kehidupanku yang harus aku lalui tanpa kamu"~Karamoymu
"Ya sudah karamoy, kamu bisa duduk di sebelah Cece"ucap Bu vero yang menunjukan tempat duduk disebelah cece
Karamoy hanya mengangguk dan menempati tempat duduk yang kosong itu
"Hay!namaku Chelsea Oktavia biasa di panggil cece"ucap chelsea dengan mengulurkan tanganya
"Karamoy"dengan membalas tangan cece dan tersenyum ramah
"Dan yang di depan kamu itu namanya Sandra"jelas cece kepada karamoy
" Hay! Senang berkenalan denganmu"ucap Sandra yang menoleh ke belakang menghadap karamoy
"Aku juga"balas karamoy
Akhirnya mereka pun melanjutkan pelajaran seperti biasa, hingga bel istirahat berbunyi
*Triinggggg*
"Hah!leganya gue,laper banget pula"ucap cece yang dengan semangatnya
"Hayuu ke kantin yukk moyy,guee laperr"ajak sandra kepada karamoy
"Iya ayo San,Ce aku juga udah laper"
"Etdah bentar! kaga usah manggil aku kamu nappa moy! Kaga enak tau,hehehe"tukas cece yang memberhentikan jalan mereka seketika
"Iya deh iya, gue lo?gitu kan??"tebak karamoy
"Nah iyaa dong, hayukkk dah buruan nanti kita ngga kebagian tempat"cece menarik pelan tangan karamoy
Hingga mereka berdua pun tiba di kantin
Tapi sudah di tebak!kantin full tidak ada meja dan tempat yang tersisa,sepertinya takdir memang tidak berpihak kepada mereka"Yaaa? gimana nih? kaga ada tempat yang kosong? masa iya balik ke kelas lagi"ucap cece dengan nada lemas nya
"Duh, udah laper banget nih" sandra yang memegangi perutnya karna merasa lapar
"Yaudah beli makanan aja, nanti kita bawa ke kelas"saran karamoy kepada teman barunya! ah bukan kini sahabat, karna cece dan sandra meminta karamoy untuk menjadi sahabat mereka.
"Ga enak lah moy"ucap sandra yang memanyunkan bibirnya
Dari perbincangan mereka yang sedikit berdebat,ada beberapa pasang mata melihat ke arah karamoy dkk
"Eh kasihan dah mereka,suruh gabung makan sini aja kali ya?" ucap lelaki yang dengan melihat aksi itu
"Iya raf!gue setuju!ada anak baru nya pula? aduh goals banget tuh para adek kelas," tukas rendy kepada rafa yang menyimak ke arah karamoy dan kawan kawan
"Tuh mata dijaga bego! Lo panggil kesini aja raf" sambung reza yang membuat para sahabatnya melongo
"Beneran nii zaa??tumben lo" sahut rafa dengan gurauan nya
"Iyaa ogeb!"
Tidak lama kemudian, Rafa pun memanggil adik kelasnya dengan melambaikan tangan yang seperti mengisyaratkan untuk menuju ke meja yang mereka tempati
Sontak kejadian itu banyak yang memperhatikan, sedangkan cece dan sandra bingung? Apa benar mereka yang di panggil dengan isyarat seperti itu oleh salah satu para most wanted.
Karamoy langsung menyahut "Eh? Tuh ada yang melambaikan tangan! kayak nya kita disuruh kesana buat duduk disitu deh,"
"Eh beneran kita yang di panggil moy"heran cece yang bahagia
"iya"singkat karamoy
"Ah!mimpi apa gue tadi malem! Itu kakel kita yang cogan kan? Yang katanya disebut most wanted?"sambung sandra yang kegirangan
"B aja! Yok ah"karamoy pun berjalan mengikuti langkah kakinya menuju tempat pojok itu
Banyak yang menatap iri kepada karamoy dkk
"Ah!gue mau dong duduk bareng most wanted"
"Sialan!saingan nambah"
"Aw ini murid baru?kek bidadari banget"
"Nomer wa berapa atuh!"
"Untung cantik"
Dan banyak lah komentar para siswa siswi mengenai dirinya,tapi karamoy mah cuek aja
"Permisi kak? Apa kakak tadi yang memanggil kami"ucap karamoy yang memberanikan diri kepada rafa
"Iya, kalian duduk disini aja, lagian ga ada tempat yang kosong bukan?"
"Eh iya kak"sahut cece dan sandra yang bersamaan
Mereka pun duduk dengan merasa canggung, sedangkan karamoy biasa saja dengan sikap nya yang dingin itu
"Ah sumpah gue mimpi apa tadi malem? di depan gue most wanted cuy! Reza Alfian Nugraha! Rafa Aditya Wijaya! Rendy Saputra Fernando! Fix gue emang ngimpi sekarang" batin cece yang tak karuan
"Gilakk! Parahh! Ganteng banget!"batin sandra yang tertahan ingin rasanya dia meloncat
Akhirnya lamunan mereka pun terbuyar dengan adanya suara Rendy "kalian ngga mesen makan? Kita perhatiin kalian tadi bahas lagi laper kan?"ucap rendy yang melihat ketiga adik kelasnya itu
"Buruan makan, keburu bel masuk" sahut reza yang bikin jantung cece dan sandra mau copot!
"Wah pasti kalian ngelihat kagum yaa sama kita kita?"ucap rafa yang dengan percaya diri
Alhasil cece dan sandra malu dengan perkataan mereka dan akhirnya karamoy pun membuka suara
"Katanya laper?"
Cece dan sandra pun menoleh ke arah karamoy
"Kalian makan apa? Biar gue yang pesen"
tawar cece kepada kedua sahabatnya itu"Gue mie ayam sama jus apel deh"jawab sandra kepada cece
"gue samain aja" sambung karamoy pada cece
"Okee?kakak ga mau pesen sekalian"tawar cece kepada ketiga laki laki di hadapanya
"kita udah makan, sebelum istirahat kita udah disini"ucap rendy kepada cece
"Kalian pesen aja dulu"tukas rafa pada adik kelas nya
Dan cece pun memesan makanan dan kembali dengan nampan yang dibawa olehnya seperti pelayan dan lebih tepatnya kayak mba' sri
"Nih, makan yaa guys! Gue tau kalian laper, gue nggak sabar nungguin mbak Sri,yaudah gue masuk aja, terus gue ambil deh mie yang baru mateng sama jus yang uda gue pesen tadi, nungguin mie matang itu lamaa! entahlah punya siapa dulu, yang penting kan sama sama bayar, berasa kayak mbak Sri yaa gue kalau bawa beginian" ucap cece yang panjang lebar dan menyodorkan makanan dan minuman yang di bawa.
Sontak saja mereka yang berada di meja tersebut tertawa melihat cerewetnya cece dan dengan keadaan cece yang seperti pelayan yang membawa nampan itu
"Etdah! Sahabat gue sekarang jadi penggantinya mbak Sri" Gurau sandra pada cece
"Curut diem aja deh! bukanya bilang makasih udah gue bawain"ucap cece dengan mulut yang di manyunkan
"Makasih cece" sahut karamoy dan mulai makan dengan wajah tenang nya itu
"Makasih ceee"ujar sandra kepada cece yang sedikit sinis kepada sandra
"Sama sama moy, iya sama sama tikus got"
Jawab cece kepada sahabatnya ituMereka pun menyantap makanan itu dengan lahap, tanpa mereka sadari bahwa sedari tadi ada yang menatap mereka dengan seulas senyum dan Karamoy sadar sekaligus merasa risih jika ada yang menatapnya terlalu lama.
Next ay??🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mine
General Fiction"Kamu yang tiba-tiba datang membawa warna bagi hidupku, ternyata kamu pula adalah alasan warna di hidupku redup, gelap, petang bahkan sudah tidak berwarna, jangan datang jika niatmu membuatku hancur kembali, aku sudah nyaman dengan keterpurukan ini...