"Kalau memang kamu tidak mau untuk dipertahankan? Lalu, Mengapa hubungan ini masih kita bangun? Itu sama saja saling menyakiti perasaan kita, oh bukan kita, melainkan aku! Posisi yang saat ini sangat tersakiti"
Hening, Ketiga perempuan tersebut fokus dengan makanan yang ia santap, hingga suara Rendy yang bertanya memecahkan suasana keheningan di meja makan kantin tersebutRendy pun bertanya "Kalau boleh tau? Lo anak kelas IPA atau IPS"
Cece langsung menjawab dengan senyum sumringan "XI IPA 2 Kak ren"
Sekarang giliran rafa yang bertanya "Kalian bertiga satu kelas?"
Cece mengangguk sebagai jawaban yang diberikan oleh rafa
Reza pun mulai membuka suaranya
"Dan lo murid baru kan ya?" mata reza melihat ke arah karamoy yang sedang menyantap makananMendengar ada kata murid baru, karamoy mendongak kan kepala nya dan melihat ke arah reza yang sedikit memberikan senyuman,merasa saling pandang karamoy memutuskan kontak mata terlebih dahulu dan mengangguk sebagai jawaban dan mulai melanjutkan aktivitas melahap makanan nya yang sempat terhenti.
Sandra dan cece melihat ke arah reza dan karamoy
"Dia mah emang gitu kak, pendiem, ngga suka basa basi, kelihatan juga kalau sikap dia itu dingin juga terkesan cuek tapi terlebih dari sifat-sifat itu dia mah kayaknya baik nya pol banget deh" ucap cece tersenyum dengan memandang ke arah karamoy
Padahal belum juga satu hari mereka bersahabat sifat peka yang dimiliki oleh cece sudah menelusuri tentang karamoy
"Nah iya kak karamoy juga kalau ngomong singkat padat dan jelas entahlah yang penting kita always together aja yak" sahut sandra dengan nada yang berlebihan
"Yeee lebay banget sih lo san" ejek cece pada sandra
Karamoy mendongak dan berkata
"Yap! Lebay" dengan nada datar nyaMelihat tingkah adik kelas nya yang kocak ketiga cowok di hadapan cece, sandra dan karamoy terkekeh
"Yee berantem mulu" tukas rendy kepada tiga cewek tersebut
"Haha yang lebay buang aja noh di sampah belakang kantin" sahut rafa yang masih tertawa
Reza ikut menyahut "Eh jangan lah kasihan..- belum sempat melanjutkan perkataan nya sandra sudah memotong pembicaraan nya
"Yuhuuu akhirnya ada juga yang belain gue, emang deh kak reza itu yang terbaik" ucap sandra dengan bangga nya
"Eh bentar deh gue belum ngelanjutin omongan gue, maksud gue itu! Kasihan kalau di buang di sampah belakang kantin, mending langsung aja di ceburin got yang belakang kantin noh" tukas reza menuding arah dengan kepalanya dan reza tersenyum lega karna bisa melanjutkan aksi nya
Mendengar perkataan reza, mereka tertawa dan karamoy juga tersenyum tipis sedangkan Sandra hanya menekuk mukanya, dan mereka tidak perduli dengan tatapan aneh dari siswa lainya
Sandra pun menyerngitkan dahinya dan berdecak kesal "Ck, gue jadi bahan bully deh, moy bantuin, gue lagi di bully" ucap sandra dengan nada manja lalu menaruh dagu nya di bahu karamoy
Karamoy yang merasa kepala sandra sudah ada di bahunya kini mengelus pipi sandra "udah cup jangan cengeng lo san"
Cece langsung menyahut perkataan sandra dan mengejek sanda "hahaha mampus lo di katain cengeng!"
"Ce, San Kelas" tukas karamoy dengan datar
Cece dan sandra kebingungan mendengar ucapan karamoy "Kelas??"
"Iya, makanan kan udah habis" jelas karamoy kepada sahabat nya itu
"Ya udah kita pamit kak yah, kita mau ke kelas dulu" pamit cece pada senior nya
"Iya hati hati dedek cece" balas rendy
"Dih najis ren najis!" rafa melempar tisu yang berada di meja kantin
"Yoloo alay dah ren" tambah reza pada rendy
"Yeee suka suka gue dong" sahut rendy yang tidak terima
Sedangkan sandra dan cece tertawa cekikikan melihat aksi senior nya tersebut
Tak lain karamoy yang hanya mengulas senyum tipis nyaMereka bertiga pun memasuki kelas dan duduk di tempat nya masing masing
Ketiga perempuan tersebut terus berbincang bincang
Sedangkan di lain tempat Reza, rafa dan rendy masih berada di kantin"Eh cece itu lucu ya raf, za" tanya rendy pada sahabat nya
"Lebay lo ren, inget lo udah punya pacar" ucap Reza pada Rendy
"Yap yap! Si Rendy lebay" Rafa ikut menjawab
"Yee kalian mah kaga pernah dah nyenengin suasana hati gue, Biarin napa, apa salahnya coba gue muji adik kelas gue sendiri, si Fiona mana perduli sama gue.. " ucap rendy dengan nada lemas
Reza dan Rafa tertawa melihat raut wajah Rendy
"Hahaha najis gue lihat wajah lo ren" tawa reza masih bergemang
"Hahaha itu muka jan melas gitu napa ren"ujar rafa
"Sahabat laknat!!! jangan ketawa lo za, lo suka kan sama si anak baru itu" jelas Rendy yang membuat tawa Reza berhenti dan menatap tajam ke arah Rendy
"Yee kagak usah natap gue gitu juga kali" tukas rendy pada reza
"Nah betul lo ren, tumben pinter, gue lihat lihat si Reza suka sama siapa sih tadi namanya?? " ucap rafa yang kebingungan
"Karamoy! " sahut reza dengan sedikit mengeraskan suara ke arah telinga rafa
"Ciyeee babang Reza hafal nama nya" goda Rendy pada Reza
"Kalau si babang eja sama Karamoy, bisa berabe nasib karamoy, fans lo kan ngambekan za, tapi emang bener kan lo suka sama karamoy? " sambung randy
"tapi kayak nya nih ren, Reza nggak bakal berani juga deketin si Karamoy, kan dia nya dingin banget, cuek juga hahaha reza kaga beruntung" ucap rafa dengan nada mengejek
Reza tidak terima dengan ucapan sahabat nya itu " lo berdua ga jelas banget, urusin noh kehidupan percintaan lo sendiri"
Rafa dan Rendy tertegun mendengar ucapan reza
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mine
General Fiction"Kamu yang tiba-tiba datang membawa warna bagi hidupku, ternyata kamu pula adalah alasan warna di hidupku redup, gelap, petang bahkan sudah tidak berwarna, jangan datang jika niatmu membuatku hancur kembali, aku sudah nyaman dengan keterpurukan ini...