Keadaan sekolah SMAN 1 Bandung terlihat lenggang hanya segelintir siswa yang berada di lingkungan sekolah,karena waktu belajar mengajar sebenarnnya telah usai sejak satu jam yang lalu. Hanya saja masih ada ekstra kulikuler yang di ikuti beberapa siswa siswi yang mengharuskannya menetap di sekolah setelah kegiatan belajar mengajar usai.
Salah satunya ify,dia masih betah duduk di depan sebuah kelas sembari sibuk dengan ponselnya. Bukan, ify bukan sedang ada kegiatan ekskul, tapi sahabatnya yang sedang ekskul. Berhubung ify yang bisa dianggap tukang ojek via,jadi terpaksa ia harus menunggu via untuk memberikannya tumpangan.
Ah ya,bicara soal via, ia kini terlihat tengah asik menari-nari bersama teman- teman lainya yang ada di ekskul cheerleaders. Ify terkekeh saat inget percakapannya dengan via, tentang alasan kenapa via mengikuti ekskul itu"Gue ikutan ekskul ini tuh biar ngehits gitu. Kalau dari novel-novel yang pernah gue baca nih ya,anak cheers itu banyak fansnya apalagi bisa deket sama anak basket yang kece kece.Ah dan satu lagi bisa sekalian nurunin berat badan juga hehe" cerocos via dengan kekehan di akhir kalimatnya.
"Hahah lagian lo cita-cita kurus,hobby makan" balas ify sambil mencomot keripik kentang di dalam bungkus yang sedari tadi di pegang via. Mengabaikan muka cemberut via.
Ify tersadar saat getaran terus menerus pada ponselnya yang tengah ia genggam. Enaknya gini nih jadi agen olshop. Ponsel gak pernah sepi, keliatan kaya punya pacar,dikit-dikit bunyi,dikit-dikit pegang hape, walau kenyataannya cuma chat atau notif dari customer. Dan kini ify kembali sibuk dengan ponselnya membalas komentar pada postingan yang tadi ia unggah.
Terlalu asik dengan ponselnya ify sampai tak menyadari tempat kosong di sebelahnya telah di duduki oleh seseorang. Ify mendongkak setelah dirasa cukup berkutat dengan ponselnya. Menatap pada lapangan yang kini tengah dipakai via dan teman-temannya latihan cheers. Terlihat mereka tengah membuat sebuah pormasi berbentuk piramida. Terlihat via berada di posisi paling bawah menahan beban tubuh temannya bersama beberapa orang lainnya.ify terkekeh saat membayangkan jika via yang berada dalam posisi orang yang berdiri paling atas itu,sudah di pastikan teman-temannya tak akan kuat mengangkatnya. Bicara soal orang yang berdiri paling atas itu rasanya ify pernah melihatnya.
"Siapa ya? kaya pernah liat" gumam ify mengamati orang itu sambil mencoba mengngat.
"Ah ya,yang kemarin dikantin sama cowoknya itu kan? Kalau gak salah namanya kak shilla deh" lanjutnya setelah mengingatnya.
"Eh---" ify berjengkit kaget saat dirasa ada pergerakan pada kursi yang tengah ia duduki.setelahnya ify menoleh kesamping sumber pergerakan itu,matanya membulat saat melihat orang disebelahnya.
Sedangkan orang yang ditatap oleh ify, menatap gadis di sebelahnya bingung, dengan sebelah alis yang terangkat.
"Kenapa?" tanya orang tersebut bingung dengan tatapan gadis disebelahnya yang seperti sedang menatap hantu saja.
"Hah eh,gak--- gak papa" ucap ify setelah sadar dengan gelengan di kepalanya.
Orang itu hanya membulatkan mulutnya kemudian mengalihkan pandangannya pada ponsel di genggamannya. Suasana kembali hening, ify menggaruk tengkuknya merasa canggung dengan situasi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAJU RASA
Teen Fiction"kamu tau? menghentikan rasa ini,tak semudah saat aku menghentikan laju kendaraanku"-g ini kisah tentang sebuah rasa. Rasa yang entah kapan dan bagaimana bisa hadir. Yang jelas rasa ini nyata. Melaju dengan tak tergesa-gesa, tidak juga lambat bagai...