Sorak sorai kebahagiaan terdengar bergemuruh mengakhiri pengumuman yang baru saja disampaikan oleh kepala sekolah. Hampir semua wajah siswa siswi saat ini terlihat sumringah, seolah baru saja mendapat hadiah yang begitu besar. Padahal hanya pengumuman yang mengharuskan kegiatan belajar mengajar dihentikan, dengan kata lain, sekolah memulangkan semua muridnya lebih awal. Dikarenakan pihak sekolah mempunyai kepentingan yang mengharuskan semua gurunya menghadiri rapat.
Semua murid mulai membubarkan diri setelah mendengar intruksi dari kepala sekolah. Dengan berbondong bondong para murid meninggalkan lapangan yang sejak tadi di gunakan untuk menampung ratusan siswa siswi untuk berkumpul mendengarkan pengumuman. Saking terburunya mereka harus berdesakan agar bisa keluar dari area sekolah lebih dulu, saling mendorong satu sama lain seakan tak ingin keluar paling akhir. Namun ada beberapa juga yang memilih bediam dulu di sekitar lapangan agar tak terjebak dalam desakan orang-orang tak sabaran.
Ify menunduk,memejamkan kedua matanya,menahan rasa panas pada kedua lutut dan telapak tangannya,walau tak seberapa di banding dengan rasa malu yang saat ini ify rasa. Ify belum berani mengangkat kepalanya,apalagi mendengar suara tawa di sekitarnya yang terdengar mengejek. Ify yakin saat ini ia tengah menjadi objek pandangan orang-orang yang berada di sekitar parkiran ini.
"Mau main kuda-kudan fy? Sini gue naikin!" celetuk sebuah suara yang terdengar menyebalkan ditelinga ify. Berlanjut dengan suara tawa dan kekehan di sekitarnya.
ify memandang sepatu hitam dengan aksen merah yang ada di hadapannya,lalu mendongkak guna melihat pemilik suara menyebalkan itu. Mendelik saat tau orang itu adalah biang rusuh dikelasnya.ify menghela lega,saat ekspektasinya salah,ralitanya hanya ada beberapa orang saja yang ada di sekitarnya,mungkin mereka yang tadi menertawakannya.
Ify mendengus,berdiri dari posisinya yang seperti orang merangkak dengan kedua telapak tangan dan lutut mencium lantai parkiran.
"Eh buka sikit jos!.lo pasti sengaja kan jorokin gue?" ify memandang sengit cowok di hadapannya, dengan kepala yang mendongkak karena postur tubuh mereka yang berbeda.
"Heh pion! Sembarang lo nuduh-nuduh,lagian salah lo sendiri jongkok ditengah jalan."
"Pion pion emang gue catur apa. Heh,gue tuh lagi ngiket tali sepatu. Makannya kalau jalan tuh liat-liat. Panaskan lutut gue,untung gak lecet" ucap ify sambil mengusap lututnya yang memerah
"Iya. lo kaya pion. Kecil" cowok itu memandang ify seolah meremehkan dengan sebelah sudut bibir yang terangkat.
"Dari pada lo,kaya jerapa!bikin orang pegel liatnya" ify mendengus sebal
"Lo nya aja yang boncel"
"Ishh lo itu ya--" ify mengepalkan kedua tangannya di depan wajahnya seolah ingin meremas wajah cowok di depannya ini.
"Nyebelin" lanjutnya dengan dengusan.
"Hahaha. Ishhh lo itu ya--" ify mendelik,melihat cowok di hadapanya meniru ucapannya dengan gerakan yang di imut imutkan supaya mirip dengan ify tadi.dan itu terlihat iuwwh--- menjijikan.
"Gemesin." lanjutnya diakhiri dengan kekehan menyadari tingkah koyolnya.
Sedangkan ify hanya mendengus kesal mendengarnya."Woy woy ribut aja lo pada. Eh,kalian tau gak??" serobot selvia yang kini sudah berada di samping ify sambil merangkul pundak ify.
"NGGAK" jawab serempak ify dan cowo di hadapannya itu.
"Ihh,kalian mah nyebelin" selvia menatap ify dan cowo itu, dengan wajahnya yang cemberut
"Yaudah yaudah.emang apaan sih??" tanya ify kemudian. via menyunggingkan senyumnya mendengar pertanyaan ify.
"Kalian beneran pengen tau?" via memandang antusias ify dan cowo itu bergantian. Mereka hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAJU RASA
أدب المراهقين"kamu tau? menghentikan rasa ini,tak semudah saat aku menghentikan laju kendaraanku"-g ini kisah tentang sebuah rasa. Rasa yang entah kapan dan bagaimana bisa hadir. Yang jelas rasa ini nyata. Melaju dengan tak tergesa-gesa, tidak juga lambat bagai...