"anak kecil"

21 2 1
                                    

*Nextnya yahh.. :)

Jujur sajaa, sejak ibuku pergi saat itu aku dan adikku seperti tinggal dijalanan.
kesepian dan tidak terurus. Ayahku jadi jarang pulang dia selalu pergi dengan om ari dia adalah sahabat ayahku, tapi aku tak pernah suka dengannya ga tau kenapa.
Saat itu aku bertetanggaan dengan om tino dan istri beserta satu anak nya om tino, istrinya bernama tante siska, tante siska lah yang selalu membantu ku saat aku kesulitan, dia yang selalu ada ketika aku dan adik ku bener" butuh seseorang ibu, dia merawat ku dan adikku seperti anak kandungnya. Dia benar - benar menjaga aku dan adikku, aku sangat - sangat berterimakasih padanya.

Sampai di sore minggu, dikamar ku..
"Hmm... capek banget!! untung aku inget, jadi besok pagi ga perlu buru - buru nyetrika lagi" - membuang nafas dan melihat tumpukan baju yang baru saja siap ku setrika.
Setelah ku tinggal mandi, tiba - tibaa!!!....
"Apa ini? kok banyak banget bertebaran diatas baju - baju ku??" - ada taburan garam tepat di baju baju yang telah ku setrika tadi.
Akhirnya aku mengikuti arah garam - garam itu tersebar, ternyata garam - garam itu sudah tersebar disekeliling kamar ku, dan disekeliling rumah ku.
Sampai langkahku terhenti tepat di kamar ayah ku, aku melihat ukiran dengan tulisan arab di sebuah kertas putih, kertas itu berukuran sangat besar tertempel di dinding.

Aku pun mendatangi ayah ku yang sedang menonton..
"Yahh.. kenapa rumah kita tiba - tiba disebar garam??" - sangat penasaran aku langsung to the point menanyakan tanpa basa basi.
"Gapapa biar ga ada setan masuk aja kak" - yang tadi nya ayahku melihat ku dia jadi seperti tak ingin ku lihat matanya, dia membuang muka ke arah tv.
Aku pun semakin curiga, seperti nya ayah ku menyembunyikan sesuatu dariku.
"Terus yang dikamar itu tulisan arab knpa ditempel sebesar itu dikamar?? apa arti nya??" - aku merasa ayah ku sangat ketakutan saat ku tanyakan tentang itu.
"Itu cumak ayat - ayat kok kak" - ayah ku semakin ngelantur menjawab pertanyaanku.

Aku pun langsung kekamar ayah ku dan mencopot kertas itu dari dinding kamar ayahku.
Tanpa aku sadari ternyata disekeliling rumah ku ada banyak tulisan seperti itu diprint dan di tempel, aku ingat tulisan itu tertempel di lemari baju aku dan adikkku, didapurku dan dimeja belajar ku.
Aku semakin penasaran, aku kelilingi seisi rumah dan aku menemukan lipatan kain hitam di depan pintu ruang tamu, yang dipaku tepat di atas pintu.
Aku sangat terkejut, sambil meneteskan air mata aku berkata "Astaghfirullahalazim!!.."
sejak saat itu aku benar - menganggap dia bukan ayahku!!..

Oiyaaa.. dimalam harinya..
Awal nya aku kira itu asma asma allah yang sengaja ditempel ayahku dikamarnya untuk mengingat allah, tapi saat ku beri tahu abang ku dia bilang..
"TIDAKK!! itu bukan asma asma allah sena!!" - dengan tegas dia berkata tidak.
"Jadi ini apa bg?" - aku benar - benar kebingungan.
"Ini arti nya ga bagus! ini itu semacam pelet kamu tau gaa!! kamu dapat dari mana ini??"
- sangat kaget aku mendengarnya, aku percaya apa kata abang saudara ku, abang ku lulusan pesantren dan dikenal sangat jago menerjemahkan tulisan arab diasrama nya dulu.
"Kamar ayah bg" - abang saudara ku pun kaget sambil menatap kedua mataku.
"Abang mau tanyak, apa ayah mu belakangan ini jadi rajin puasa? apa ayah mu ibadah nya ga pernah tinggal? ini tidak benar senaa!! kalau ayahmu niatnya mendekatkan diri pada allah tidak seharus nya dia menabur garam terus menempel - nempel tulisan arab ini, ini bukan asma allah, ini pelet!! kamu harus membakarnya sekarang!!"
Aku tidak berani untuk membakarnya, jadi abang saudara ku lah yang membakar.

Akhirnya sejak malam itu aku selalu diganggu yang aku sendiri tak tau itu apa.
Saat itu aku yakin aku belum tidur karna aku sedang memikirkan apa yang telah ayahku lakukan tiba - tiba mata ku terpejam ada sesosok hitam besar menindihku, aku tidak bisa gerak sama sekali, aku terus - terusan memberontak aku pikir aku mimpi ternyata tidak!
Aku buka mataku dan ternyata tepat didepan mata ku, aku melihat sosok hitam besar itu menyerupai ayah ku, dia menangis didepan mata ku seperti orang yang bersalah..

Aku pun kaget, dengan kencang aku membrontak sampai kaki ku menendang lemari baju dan akhir nya sesosok hitam besar yang menyerupai ayahku hilang tiba - tiba.
Tidak lama itu aku mendengar seorang anak kecil menangis sangat kencang dari arah lemari bajuku yang tadi tidak sengaja ku tendang.. aku sendirian dikamar saat itu.
Aku pikir itu anaknya tante siska karna anak tante siska masi kecil jadi aku pikir itu dia, aku pun pergi kesebelah.

"Tante?? adek kenapa?" - aku pun terkejut saat aku datang anaknya sedang tertawa menonton kartun dengan tante siska.
"Kenapa kak sena? adek gapapa kok ini kami lagi nonton" - tante siska pun bingung.
"Hmm.. gapapa kok tante, sena kira adek nangis tadi soalnya jelas banget suaranya sena kira adek kenapa - kenapa tante" - aku pun makin kebingungan.
"Jadi suara itu bener - bener dari lemari baju ku??" - aku bertanya - tanya didalam hati

""""""""Bersambung""""""""

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HOME ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang