Di sebelum menjelang subuh, aku masih saja tersadar. Terjaga dari rasa lelah yang seakan menindih sekujur tubuhku. Semakin malam semakin sulit aku melawan, semakin aku dibawanya tenggelam. Ingatan akan sosokmu kian sulit pula aku kendalikan. Berbaring berjam-jam pun tak cukup mampu memaksa mataku terpejam.
Masih bayangmu yang mengitari benakku. Membubuhi setiap apa yang ada dikepalaku. Lalu, harus aku apakan ini? Kau ada pada setiap pandanganku. Namun tak cukup mampu bagi ragaku meraihnya. Serupa warna keindahan, kau menghiasinya. Kau pendar dan temaram. Bercahaya, menerangi saat-saat kegelisahan.
Kemanapun dan dimanapun, disitu ada engkau. Engkau yang pernah ada disamping ragaku. Engkau yang seringkali hadir ada disiang malamku. Engkau yang pernah singgah di sejengkal hidupku.
Kini aku bisa apa? Aku sama sekali tak bisa berdusta. Apa kau tahu, selama ini aku berpura-pura baik-baik saja sejak kau tak ada?. Semuanya aku coba sembunyikan. Dalam diam diri, semuanya aku simpan dalam hati. Ini memang tak mudah. Karenanya aku tak pernah sedikitpun punya niat 'tuk dapat melupakan. Dan dengan sengaja perasaan ini aku tuliskan. Semoga kelak sebagai caraku sebaik-baik merawat ingatan..