Kamar ini bukan milik kami. Ini kamar milik Arif, teman kami disini. Kami disini awalnya hanya sekitar 5 orang, lalu bertambah, bertambah dan bertambah, menjadi 13 orang. Entah kenapa kami pun tak bisa menambah atau mengurangi jumlah orang yang ada disini. Kamar ini berada di kaki sebuah gunung yang seringkali menjadi tujuan wisata penghuni kota tetangga. Kamar ini kecil, namun kami melakukan segalanya disini. Kami sendiri baik-baik saja disini. Kami bisa keluar masuk ruangan ini dengan bebas, namun tidak semua orang bisa memasuki ruangan ini.
Mungkin kamu bingung, apa yang kami lakukan di ruangan ini. Kami hanya sekumpulan orang-orang yang ingin memiliki teman, namun seiring berjalannya waktu kami menemukan kesamaan antara kami, yaitu kami memiliki kemampuan metafisika. Atau suatu hal yang sering kalian sebut sebagai supranatural.
Kami biasa saja, sama seperti kalian. Kami juga bukan dukun yang suka menyimpan dupa atau bunga-bungaan, kami benar-benar orang biasa yang mudah tenggelam diantara lautan manusia lainnya. Namun kami semua memang agak kurang menyukai interaksi dengan orang asing, walaupun ada banyak diantara kami yang memiliki hubungan dengan orang lain dan suka berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang positif.
Tahukah kamu, kamar ini memiliki beranda luas yang sering kami gunakan untuk melihat pemandangan kota dari atas sini. Karena kamar ini berada di ujung tebing di kaki gunung yang tinggi, maka pemandangan kota bisa kami lihat secara jelas. Siang hari saat cerah kami memperhatikan awan yang bergerak menggantung di langit, dan malam hari kami mengagumi kota kami, bagai kotak perhiasan yang terbuka. Kadang kami bersama-sama merebahkan diri mengagumi konstelasi bintang sambil memperhatikan jejak awan dan perubahan bulan. Kami juga suka bermain kartu tarot di beranda, atau hanya sekesar bercanda dan bermain bersama di beranda.
Kami semua sangat menyukai memasak dan makan-makan. Kami sering patungan untuk membeli bahan makanan lalu masak dan dimakan bersama-sama. Sebuah kegiatan yang sangat kami sukai.
Nah, kalian percaya kan kami normal?

KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Room
Literatura FaktuRuangan ini adalah saksi bisu keseharian kami. Masuklah, akan kami ceritakan cerita kami.