FA-2

4 1 0
                                    

"Jika suka mendekatlah,
jika tak suka.
Jangan hasut mereka
untuk menjauhiku"

❇❇❇

Avan Berjalan Santai dilorong koridor sekolah, tanpa Memperhatihan keadaan sekitar yang sedang Menatapnya Kagum, baginya itu sudah biasa. Tak banyak siswi yang Menyapanya secara Langsung, tapi Avan sama sekali tak pernah Membalasnya. Bahkan senyumpun jarang diperlihatkannya. Ia tidak Ingin berusan dengan Wanita, menurutnya itu hanya nerepotkan.

"Hai Babe, Mau kekelas? Bareng ya sama Aku?"

Avan Menatap Dona, wanita yang Kini memeluk lengannya jengah. Ia terlalu terobsesi dengannya, Hingga ia Mengerahkan segala macam Cara untuk selalu berada didekatnya. Sudah sering Avan Menolaknya dengan Kasar, tapi ia tidak pernah Jerah Untuk mengikuti kemanapun Avan pergi. Sikap Manjanya yang selalu ditunjukan kepada Avan membuatnya Muak dan jijik berhadapan dengan Dona, ia wanita yang terkenal dengan kecantikannya dan Juga ayahnya sebagai Donatur Terbesar disekolah SMA Cakrawala, yang tak lain adalah sekolah Mereka. Walaupun begitu, Avan sama sekali tidak tertarik dengan Dona. Meskipun Wanita itu memiliki segalanya.

"Lepas!" ucap Avan dingin.

"Ish, kamu kok gitu sih! Niat akukan baik, Cuma mau kekelas bareng," Balasnya Manja tanpa Melepaskan Tangannya yang sedari tadi memeluk lengan Avan

Avan Sudah sangat geram melihat tingkahlaku Dona, sebagai Lelaki Avan sangat prihatin Melihatnya. Ia bagai Wanita murahan demi Manarik perhatian Lawan Jenisnya. Sampah!

"Gue bisa sendiri! Sekarang Lepas! Atau gue pake cara kasar sama lo!"

Sepertinya Dona yang mengerti maksud dari Avan Barusan, seketika Wanita itu melepaskan pelukannya dilengan Cowok yang Notabenya adalah Gebetannya. Dona Merengut Kesal atas sikap Avan terhadapnya, tidak bisakah ia bersikap manis padanya walau satu menit? Namun, Dona tak pernah Putus asa untuk terus mendekati Avan. Obsesinya yang melambung Tinggi Membutakan Matanya untuk melakukan berbagai macam cara hanya karna Avan.

Avan berjalan kembali tanpa memperdulikan Wanita dibelakangnya yang Menghentak-hentakkan Kakinya, kesal.

❇❇❇

Braaak!

Pintu kelas dibuka secara Kasar, Penghuni kelas terperanjat kaget melihat siapa yang baru saja mendobrak pintu kelasnya. Tiga wanita yang Notabenya adalah Most Wanted Girl dan paling ditakuti hampir seluruh siswi disekolahnya.

"Mana yang Namanya Flavy?!" teriak salah satu Wanita yang sepertinya adalah ketua dari mereka bertiga dengan garang didepan pintu kelas.

Merasa Namanya dipanggil, Flavy Mendongakan Wajahnya santai, sedari tadi ia tidak meperhatikan keadaan kelas. Karena sibuk membaca Novelnya.

"Gue Flavy, ada apa Cari gue?"

Sicewe bertiga itu, Menghampiri Flavy dengan Raut Wajah yang tidak biasa. Ia Menilai Flavy dari ujung Rambut Hingga Ujung kaki.

"Oh jadi Lo, yang Namanya Flavy? Hmm.. Ga cantik tapi songong ya Lo!"

Avy menaikan Sebelah alisnya.
Sebenarnya apa yang sedang dikatakan wanita didepannya ini? Flavy sama sekali tidak Tahu apa Masalahnya dengan Wanita ini.

Kelas menjadi Riuh seketika, diluar kelas kerumunan siswa-siswi melihat Aksi mereka Lewat jendela kelas. Teman-teman Avy Hanya Menonton Mereka dengan gemetar. mereka tahu Avy sedang berhadapan dengan siapa, yaitu Queen Maradona. wanita Ular, pembuat Onar dan sok penguasa disekolahannya.

Dona bertepuk tangan dengan seringai yang dibuat Menyeramkan, lalu maju selangkah untuk membelai Rambut Flavy yang panjang nan Harum itu.

"Oh Jadi Lo pura-pura ga sadar Apa yang udah Lo perbuat? Hah?!"

FlavanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang