"Berterima kasih lah kalian pada sebuah senyuman, karna berkatnya kalian bisa memanipulasi kebahagian kalian"
Flavy segera keluar dari mobil Sport hitam milik Avan ketika mereka sampai diparkiran sekolah, ia berjalan lurus menuju kelasnya. Perasaan Dongkol menyeruak didadanya sejak awal memasuki mobil sialan itu. Belum lagi tatapan sinis dari siswi sekolah SMA Cakrawala yang seakan ingin menerkamnya. Persetan!
Tiba-tiba jari-jari kekar milik seseorang menarik pergelangan tangannya hingga ia berbalik dan menubruk dada bidang miliknya. Dengan sigap tangannya melingkar sempurna dipinggang Flavy agar ia tidak terjatuh. Flavy menegang. Tanpa disadari ia menahan nafasnya, Detak jantungnya tak beraturan. Ia tahu betul siapa orang yang saat ini membekap tubuhnya. Dan bodohnya Flavy malah mendongak keatas! Akibatnya manik matanya seakan terkunci dengan mata hazel milik Avan. Lelaki itu tersenyum tipis. Sangat tipis!
"Biar gue anter kekelas lo," ucap Avan tanpa melepaskan Flavy dari sisinya dan masih menatap Flavy tanpa mengalihkan pandangannya. Flavy lantas tersadar apa yang baru saja terjadi, segera ia melepaskan dirinya dari dekapan makhluk astral itu. Rona merah di pipinya tidak dapat ia sembunyikan, wanita dengan mata teduh itu menunduk malu. Avan yang tersadar, bahwa Saat ini Flavy sedang Salah tingkah pun berniat menggodanya.
Avan mengulurkan tangannya kedagu milik Flavy agar wanita itu mendongak, Lelaki itu sangat ingin tertawa saat melihat Rona merah yang begitu tercetak jelas di kedua pipi gadis itu.
"Blushing, Huh?"
Flavy tergagap, ia jadi salah tingkah dibuatnya. Sial!
"A-pasih Lo!" Flavy segera menangkis tangan Avan dari dagunya, dan berjalan kembali menuju kelasnya. Belum sampai 3 langkah, Avan kembali menghentikannya."gugup? Salting hm?" tangannya di masukkan kedalam saku celananya dan berjalan mendekati Flavy yang mematung ditempat.
Tapi itu tidak terjadi. Karena Dona and the geng berhasil menghentikannya dengan bergelendot, lengan milik Avan.
"Morning baby, kamu mau kemana honey?" tanya Dona dengan Nada manjanya.
Avan hanya menunjukan wajah datarnya. Flavy berbalik badan dan menemukan pemandangan yang sangat membuat matanya sakit. Flavy kesal! Iya, bagaimana tidak? Avan hanya berdiam diri saat Nenek lampir itu sedang menggodanya dan memeluk lengannya! Astaga! Jangan katakan Flavy Cemburu, itu Tidak Mungkin! I-ya t-entu.
"Gue baru tau kalo lo punya monyet, Van." celetuk Flavy menyindir Dona dengan senyum mengejeknya dan kedua tangan yang ia lipat di depan dada. Sekarang Flavy terlihat seperti menantang Nenek lampir itu.
Avan menaikkan satu alisnya, ia tidak mengerti siapa disini yang dimaksud gadis itu. Flavy melirik kesebelah Cowok itu, tanpa disadari mereka berempat -Avan, Dona, Feylin dan Casil- mengikuti cara pandang Flavy.
Mata cewek disamping Avan yang tak lain adalah Dona Membulat sempurna. Berani sekali Bocah tengil itu mengatainya! Dona melepaskan pelukan dari lengan Avan, lalu dengan wajah yang kesal, Dona berjalan mendekati Flavy.
"Maksud Lo apa Hah?" geram Dona menunjuk Flavy didepannya dengan telunjuknya tepat didepan wajah wanita itu.
"Apa? Jadi, Lo merasa Monyet? Ah, bukan kah itu benar Queen Nenek Lampir?" Flavy menatap Remeh Dona, ia sama sekali tidak takut dengan wanita Congkak didepannya ini.
Dona sepertinya sudah sangat geram, dan benar saja. Wanita itu melayangkan tangan kanannya ke udara, berniat memberikan satu hadiah di pipi Flavy. Tapi, dengan cepat Avan Menahan tangan Dona sebelum berhasil mendarat dipipi mulus milik gadisnya. Ah, tentu saja. Sekarang Flavy adalah kekasihnya bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Flavan
RandomAku adalah Gadis Remaja yang Mempunyai Mimpi sederhana, yaitu Mempunyai pacar idaman. Tinggi, Mancung, Alis Tebal, Manis yang Pasti Tampan, Hehe. Sampai Sore itu Aku bertemu dengan Cowok Aneh, menurutku. Gimana ya, Ribet juga deskripsiinya Karna te...