Prolog

18 3 3
                                    

Jadi, biasanya sebelum tidur gue suka tulis-tulis apapun di binder, kertasnya gue beli yang warna-warni biar lucu heheheh.

Gue lagi kesel sama Papa yang akhir-akhir ini sibuk banget sama kerjaannya. Makin nggak ada waktu buat gue.

Iya, Mama gue, Mama Fateemah udah meninggal sejak gue kelas 1 SD. Dan Papa akhirnya menikah lagi sama pilihan barunya, Mami Kaliqa. Jujur, sifat Mami sama sekali nggak gue suka dari awal. Jadi, waktu itu gue putuskan untuk tinggal sama Eyang Aisyah. Eyang punya butik di sekitaran sini, butiknya cukup maju dan itu membuat Eyang jadi super sibuk sekarang. Gue jadi lebih sering sendiri dirumah walaupun sebenernya gue jarang dirumah karena sibuk sekolah.

Kembali ke awal, sifat Mami tuh bener-bener egois dan nggak pernah biarin gue bahagia sama Papa. Belum aja tuh orang diazab. Kesel banget gue kalo bahas dia, apalagi besok gue harus minta izin Papa buat ke Gunung Bromo karena ada hunting bareng komunitas photography bulan depan.

                                  •••••

Renatha mengerjapkan matanya, rasa mengantuknya kini semakin menjadi dengan udara dinginnya malam yang masuk lewat jendela kamarnya yang dibiarkan terbuka.

"Eyang belum pulang juga nih, padahal udah jam 8 malam." Tiba-tiba handphone yang dibelikan oleh Papanya beberapa bulan yang lalu itu menyala menandakan adanya notifikasi dari salah satu aplikasi chat miliknya.

Renatha pun membukanya dan membaca chat yang ternyata dari Eyang yang dia sangat sayang itu.

Eyang Aisyah : Re?
Eyang Aisyah : Hari ini Eyang nggak pulang ya, nginep di rumah Om Manggara soalnya Rizla sakit. Kamu udah makan?
Eyang Aisyah : Kalau belum, pesen online aja ya nanti uangnya ambil di atas kulkas. Jangan tidur malam-malam.
Eyang Aisyah : Inget, besok kamu ke rumah Papa sama ke rumah Oma kamu ya.

"Huh, lupa besok harus ke rumah Oma Megan. Ah males banget, gue lagi mau istirahat. Semoga Mami nggak kesana juga
." Ucap Renatha dengan wajah yang sangat amat malas.

Me : Iya Eyang, hati-hati ya. Maaf ya Eyang besok Re nggak bisa jemput soalnya pulang dari rumah Oma, Re mau ke rumah temen.
Me : Iya Re belum makan. Eyang jangan lupa makan ya. Re mau minta Zara temenin Re.

Setelah itu, Renatha langsung beralih ke aplikasi videocall. Ia pun mengetikan sebuah nama, 'Zara' lalu tak lama muncul wajah sahabat kecilnya sekaligus tetangganya itu.

"Zaaaaa, kerumah gue.. bete banget nih sendirian dirumah. Please ayolah Zaaa" ucap Renatha dengan wajah yang memohon.

"Gue juga bete Re, gimana ya?" Ucap Zara dengan wajah bingung.

"Yaudah main basket aja deh Za ayo.. kan di taman depan ada lapangan tuh masih rame orang-orang juga kan sama banyak pedagang... gue juga laper Za." Ucap Renatha kembali memohon.

" Ayo deh, lu siap-siap sana. Nanti gue nginep di rumah lu. Tunggu ya, gue izin dulu." Ucap Zara dengan santai, lalu mematikan videocall-nya itu sepihak.

Renatha merasa senang punya sahabat seperti Zara yang selalu mau menemaninya disaat ia sedang sendirian dirumah seperti sekarang.

Renatha pun mengenakan hijab-nya dan tidak lupa membawa kunci motor serta mengambil uang di dompetnya karena masih ada sisa uang saku sekolahnya tadi pagi. Lalu beranjak dari kamarnya menuruni tangga. Kemudian mengunci pintu dan pagar serta menuntun motornya ke rumah disebelahnya yaitu rumah Zara.

Setelah mengucapkan salam dan memanggil nama sahabatnya. Tuan rumah pun membuka pintu. Terlihatlah wajah Tante Sophie dan Zara. Tante Sophie adalah Mama dari Zara.

Setelah bersalaman, Renatha meminta izin.

"Tante, Re minjem Zara ya malem ini. Re kesepian soalnya hehe."

"Iya Re, nggak apa-apa. Kenapa nggak kamu aja yang nginep disini?" Tanya Tante Sophie.

"Takut ngerepotin Tante." Ucap Renatha dengan polos.

"Yaudah deh Ma, Zara sama Renatha pergi dulu ya mau main basket di taman depan takut kemaleman. Bye Mama. Assalamualaikum." Ucap Zara yang langsung menyalimi tangan Mamanya

"Walaikumsalam kalian hati-hati ya."

"Iya, Tante" Renatha pun menjawab pesan Mama Zara.

....

Yak gais welcome to my new story in wattpad. I hope you like this and i'm so appreciated for that.

Jadi aku mohon banget gaisssss untuk membagikan cerita ini ke teman2 kalian! Karena ya ini emang kisah nyata diriQ nanti beberapa gue bikin lucunya yaaaa ini baru prolog maap kalo kaku kek doi.

Dan satu hal lagi ini akan update malem2 yaa. See u again.

RENATHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang