[Dua]

4.9K 646 37
                                    

WARNING!!!

No Children!!!

...

...

Pukul sembilan lebih dua puluh menit, Doyoung dan Ten mulai berkemas. Tidak ada pelanggan yang datang lagi dalam setengah jam terakhir, jadi kedua pemuda itu akan mencukupkan untuk hari pertama ini.

Hanya tinggal membuang sampah, dan Ten lah yang mengajukan diri untuk melakukannya. Maka pemuda itu pamit sebentar untuk pergi ke tempat pembuangan sampah yang hanya berjarak sepuluh meter dari tempat mereka. Sementara, Doyoung berdiri di balik meja kasir untuk mengecek pembukuan pertama mereka hari ini.

Tak sampai dua menit sejak Ten meninggalkan kafe, lonceng di pintu depan berbunyi. Doyoung lekas-lekas memeriksanya. Tidak mungkin Ten yang datang, karena itu terlalu cepat bahkan jika Ten pergi dengan berlari. Doyoung takut kalau ia lupa membalik tanda Open yang terpasang di depan pintu, sehingga ada pelanggan yang mengira bahwa kafe mereka masih buka.

"Kami sudah tut—" ucapan Doyoung tertahan di tenggorokkan ketika ia melihat siapa yang datang.

Tubuhnya langsung merasa merinding, dan perlahan, ingatan-ingatan menjijikkan yang pernah di alaminya kembali. Doyoung otomatis memundurkan langkahnya, dan mulai memejamkan mata.

"Pastikan kau tidak mengecewakanku." rahang Doyoung di tarik kuat, sebelum bibirnya di cium dengan agak kasar. Ciuman pertama, dan Doyoung tidak bisa mengikuti instingnya untuk melakukan balasan. Lagipula ia juga tidak sudi membalasnya.

Ketika ciuman itu berakhir, lelaki didepannya tertawa. "Ini yang aku sukai dari pemula. Sangat polos dan canggung."

Doyoung tidak diberi kesempatan untuk mencerna ucapan lelaki itu, karena bibirnya kembali diraup dengan rakus. Doyoung di dorong cukup keras ke atas ranjang, sementara lelaki itu menindihnya. Yang dapat Doyoung lakukan hanya berpasrah saja.

Air mata Doyoung mengalir deras saat itu. Ia lebih mengkhawatirkan Ten dari pada dirinya sendiri. Doyoung sudah mempersiapkan dirinya untuk melakukan hal ini, tapi Ten? Sahabatnya itu baru memutuskan sesaat yang lalu. Dan ini akan menjadi pengalaman pertama mereka berdua. Doyoung sungguh takut.

Rasanya sangat aneh ketika ada tangan lain yang menjamah tubuhnya. Doyoung menggigit bibir hingga berdarah. Mati-matian menahan desahannya, ketika lidah dan gigi terlatih Jaehyun bekerja pada putingnya. Sekuat tenaga Doyoung menahan rasa jijik, ketika tangannya di paksa menyentuh kejantanan Jaehyun.

"Kalau kau tidak mau memanjakannya dengan tanganmu, aku tidak keberatan kalau kau mau melakukannya dengan mulutmu," kata Jaehyun.

Doyoung langsung menggeleng. Di pejamkannya mata erat-erat, lalu mulai menggerakkan tangannya membalut kejantanan Jaehyun yang mulai menegang sempurna. Lelaki itu mendesah, sementara Doyoung mengumpati dirinya sendiri. Betapa jalang dirinya. Dia bahkan juga menegang saat Jaehyun menciumi cupingnya.

Doyoung berteriak kesakitan saat satu tamparan mengenai bokongnya. Jaehyun membalikkan tubuhnya, dan mengambil kesempatan untuk menelusuri punggung hingga bokongnya dengan ciuman-ciuman. Doyoung merasa hampir gila saat lidah Jaehyun bermain lincah di lubang belakangnya. Sebelah tangan lelaki itu juga bergerak mengurut penisnya hingga Doyoung melepaskan hasratnya untuk pertama kali malam ini.

"Sekarang giliranku," bisik Jaehyun seduktif.

Doyoung terlonjak ketika satu jari Jaehyun masuk menerobos lubangnya. Ia menggoyangkan pantatnya tanpa sengaja, bermaksud memohon agar Jaehyun mengeluarkan jarinya itu dari lubang Doyoung. Namun, Jaehyun sepertinya mengartikannya dengan godaan dari Doyoung padanya.

Devils Around UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang