Chapter 7

200 30 7
                                    

Janji apa ya?            

Seketika entah kenapa pusing menyerangku

"Akh! Ittai..." Lalu pandanganku terlihat kabur dan setelah itu aku tidak sadarkan diri
.
.
.
.
.
.
.










"Yuri!"

"Eh?"

"Namamu Yuri!! Karna dirimu selembut bunga lili!!"

"Arigatou.. nama yang bagus aku suka!!"








.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hangat. Itulah yang aku rasakan kini. Saat mataku terbuka aku melihat Yuri sedang memelukku saat tidur.

Tunggu!
Ini bukan di kamarku!!!!!

"HUAAA!!!!!!" Karena teriakkanku Yuri juga ikut terbangun

"Darling?? HUAAA DARLING!!!!! Hiks...... Hiks...." Yuri langsung memelukku. 

Aku coba mengingat kembali apa yang terjadi semalam. Saat itu aku didapur dan entah kenapa aku merasakan pusing lalu....... Pingsan? Tanpa sadar aku melihat jam di dinding menunjukkan pukul 9.30

"YABAI!! AKU TERLAMBAT!!!" Terpaksa aku melepaskan pelukkan Yuri, namun ditarik olehnya

"Tadi Inoo-san sudah menelpon gurumu untuk meminta izin"

"Kenapa gak dibangunin?!!!!"

"Tadi itu kamu demam!! Udah deh!!! Baru aja sembuh, masih ngeyel!! Istirahat lagi sana!!! Aku mau panasin bubur!!" Seketika aku terdiam tak mampu menjawab. Tumben sekali Yuri menceramahiku?? Kayaknya virus Inoo-san sudah menular.

.
.
.
.
.
.
.

Kini aku hanya menunggu Yuri, kalo aku melanggar ntar kena lagi. Mengingat jika ia marah itu serem. Yang hanya bisa aku lakukan hanyalah memainkan game di hpku.
Tak lama kemudian, Yuri memghampiriku dengan membawakan semangkok bubur ayam dan segelas air putih.  //ayam kok makan ayam :v//

"Arigatou.." gerak tanganku terhenti karena Yuri menarik nampang.

"Kamu itu baru sembuh... Sini aku suapin!"

"Ya ampun Yuri... Aku ini sudah sembuh"

"Masa bodoh!! Sini aku suapin!!!" Perintahnya. Kini aku tak bisa menolak lagi, yaaahh dengan terpaksa aku disuapin Yuri.

"Ano.. ada yang ingin aku tanyakan"

"Apa itu?"

"Kenapa kamu ingin aku menjauhi Nakajima-san?" Pertanyaanku membuat Yuri terkejut dan terdiam sejenak

"Hanya...... Tidak suka saja."

"Kau cemburu? Ayolah Yuri.. kami berdua sama-sama cowok! Aku ini masih normal"

"Bukannya cemburu... Ta-tapi....."

"Tapi apa?"  Bisa dilihat Yuri menundukkan kepalanya lalu terdiam yang cukup lama.

"Baiklah, jika kamu tidak mau cerita.. ya sudahlah.. ngomong-ngomong aku boleh minta buburku? Aku lapar sekali dan juga aku bisa makan sendiri. Percayalah" Setelah itu Yuri menyerahkan buburnya dan melanjutkan makan.

Karena hari ini aku terpaksa libur, akhirnya aku memutuskan untuk bermain game, membaca manga, menonton anime dan drakor, dan aktivitas lainnya didalam rumah. Bisa dibilang aku ini adalah hikkimori tapi yah.. tidak terlalu akut //gimana tuh mas??// 

Seketika terlintas di pikiranku untuk mencari informasi lebih dalam tentang Kitsune. Menurut salah satu website, dulu ada kitsune yang menjadi seorang istri untuk manusia namun, ia terciduk lalu meninggalkan suami dan anaknya.

"Jika aku menikah dengan Yuri.. apakah nantinya ia akan meninggalkanku?" Gumanku

"Eh?? Apa sih yang aku pikirkan?? Belum tentu juga aku jadi suaminya" 

End PoV

.
.
.
.
.
.
.
.

Tanpa disadari Yamada, gadis yang ia bilang tadi menguping perkataannya setelah itu ia meninggalkan kamar Yamada.







Tbc


DarlingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang