13

1.3K 245 56
                                    

"yo mark raja kentut lee!" seru donghyuck memanggil mark.

orang yang di cari-cari donghyuck ternyata sekarang lagi duduk di taman sekolah lagi baca buku.

mark otomatis buru-buru melarikan diri melihat siapa yang memanggilnya.

saat ini mark hanya ingin tenang dari gangguan orang-orang, terutama makhluk seperti donghyuck.

"weh malah kabur sialan bule imitasi!" donghyuck mendengus melihat mark yang udah lari menjauh.

"heh jono!" seru donghyuck memanggil jeno yang baru saja keluar dari ruang guru.

"no, kantin kuy. laper nih gua, gak sarapan tadi pagi." ajak donghyuck sambil memasang muka melasnya.

"gila lo ya? abis ini bel masuk. nanti aja pas istirahat kedua." ujar jeno dan hendak meninggalkan donghyuck tapi dia berbalik lagi.

"traktir gua tapi ya?" kata jeno, menampilkan senyuman tanpa dosanya.

"gila lo ya? abis ini bel masuk nanti aja pas istirahat kedua. yeu tampang kayak dijah yello sok sok an jadi murid teladan!" ledek donghyuck, menirukan ucapan dan cara jeno berbicara namun di buat-buat.

donghyuck memesan nasi ayam buat dirinya dan jeno.

di tengah perjalanan donghyuck hampir mau protes 'heh! kan gua yang bayarin makan lo kenapa gua juga yang mesen?!' ke jeno tapi tidak jadi karena dia sudah berada tepat di depan salah satu kedai di kantin.

"mas, nasi ayamnya dua ya."

bagi donghyuck, it's a must makan ayam setiap hari.

"ayamnya pilihin yang banyak kulitnya ya mas." sang penjual manggut-manggut mendengar permintaan donghyuck yang engga asing lagi bagi penjual nasi itu.

"duapuluh ribu, kayak biasanya." ucap mas penjual.

donghyuck merogoh sakunya, mencari uang. literally merogoh semua saku seragamnya dan tidak menemukan uang sepersen pun.

"mas bentar ya."

"jen, bawa duit kaga lo? gua lupa bawa duit nich." kata donghyuck sambil menodongkan tangannya, menagih uang.

"asu ya! ujung-ujung gue juga yang jajanin lo." jeno memberikan selembar uang limapuluh ribu, tak lupa memasang wajah dongkol pada donghyuck.

"yailah, gua ganti jeno gantengggg." donghyuck mencolek dagu jeno.

setelah membayar pesanannya, donghyuck kembali dengan membawa dua piring.

"tumben lo gak ngajakin mark? kemane tuh anak?" tanya jeno.

donghyuck masih sibuk memisahkan antara daging dan kulit ayamnya.

"kab00r liat gua tadi, tck dikira gua malaikat pencabut nyawa kali ya? eh tapi mana ada malaikat pencabut nyawa seganteng dan seimut gua?"

jeno auto tuli mendengar semua ucapan engga penting yang keluar dari mulut donghyuck.

"ada sih yang ganteng sebelas dua belas kayak gua, si ganteng kim dongwook. tapi ntar kalo gua jadi pencabut nyawa gelar gua ada 3 nanti, terganteng, terimut dan termuda." lanjut donghyuck.

coincidence 一 hyuckheiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang