Jisung menatap lurus dari balik kacamatanya pada Park Woojin yang harap-harap cemas.
Ia menghela napas berat.
"Aku tidak tau harus memberimu ucapan selamat atau tidak, Woojin-ah."
Woojin mengernyit bingung dengan kalimat dokter didepannya.
"Maksud dokter?"
"..."
"Tolong katakan yang sebenarnya, Hyung. Jangan membuatku takut."
Woojin hampir frustasi mendapati dokter dengan name tag Yoon Jisung yang merupakan seniornya dulu di Universitas itu hanya diam dengan tatapan ragu yang membuat Woojin semakin khawatir dengan kondisi kesehatan Jihoon.
"Jihoon hamil. Aku tidak tau harus menyebut ini keajaiban atau sebaliknya, tapi..."
"Mwo? Tunggu! Hyung bilang Jihoon hamil? Bagaimana bisa?"
Sebelum Jisung sempat menyelesaikan ucapannya, Woojin menimpali tiba-tiba, terkejut seolah tidak percaya dengan pernyataannya.
Jisung menahan erangan kalut yang tercekat dipangkal lidah, kekhawatiran terlukis diwajah tampan teduhnya.
"Aku juga tidak mengerti, Woojin-ah. Aku baru mengenai kondisi ini. Maksudku bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Jihoon seorang namja dan dia bisa hamil?"
Ekspresi Woojin menjadi beku, jujur saja pertanyaan Jisung juga merupakan pertanyaan yang menggumpal dikepalanya.
Bagaimana bisa ini terjadi?
Jihoon seorang lelaki, dan umumnya lelaki tidak bisa hamil.
"K...kau yakin, Hyung?"
Woojin tercekat, suaranya bergetar antara bingung, senang, bahagia namun juga khawatir.
"Aku yakin, Woojin-ah. Dari semua keluhan Jihoon yang kau ceritakan, juga dari hasil tes lab menunjukan jika Jihoon positif hamil. Bahkan, bahkan janinnya sudah berumur hampir dua bulan!"
Jisung mengangguk, dia melepas kacamatanya dan mengusap wajah frustasi.
"..."
Woojin diam, kaku diposisi duduk, punggungnya menegang dan dia terlalu terkejut dengan pemaparan Jisung.
"Aku pernah membaca kasus Male-pregnant seperti ini, kupikir itu tidak nyata. Tapi ternyata ini benar terjadi pada Jihoon."
"..."
"Kau pasti mengerti Male-pregnant ini tidak akan sama seperti wanita hamil pada umumnya, Woojin-ah."
"..."
"Male-pregnant sangat beresiko besar karena tidak sesuai dengan kondisi tubuh seorang pria yang tidak seharusnya dapat hamil."
"..."
"Dan kondisi Jihoon yang melemah akhir-akhir ini disebabkan karena adanya sesuatu yang asing beradaptasi ditubuhnya. Ini bisa membahayakan nyawa Jihoon, Woojin-ah."
Woojin terkesiap mendengar penjelasan panjang dari Jisung, wajahnya sudah pias membayangkan hal-hal yang bisa mengancam nyawa suaminya.
"Lalu...lalu apa yang harus kulakukan, Hyung?"
Pertanyaan Woojin sontak membuat Jisung menatap serius kearahnya, menghebuskan napas pelan, ia menjawab
"Kita harus secepatnya menggugurkan janin itu sebelum tumbuh semakin besar dalam tubuh Jihoon. Aku akan merekomendasikanmu pada dokter ahli lain yang bisa membantu, Woojin-ah."
Dan jawaban Jisung seolah bagai petir yang menyambarnya dengan keras.
Ia baru saja bahagia mendengar berita kehadiran calon darah dagingnya, tapi apakah ia harus melenyapkan buah cintanya bersama Jihoon begitu saja walaupun itu adalah sebuah keajaiban?
.
.
.
.FIN
Yawwww
2Park nihhh, hehe.
BTW ada yang mau request atau kasih ide story buat rey?
Hehe.Jangan lupa vote dan komen ≧∇≦
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin Park Jihoon ( AllxWink )
FanfictionBerisi short story berbagai genre Park Jihoon dan para bucinnya. . . . WARNING! Park Jihoon as UKE! Wink!harem BL!