Bucin Park Jihoon ( AllxWink )

Don't Over ( DeepWink )

.
.
.

"Bagaimana?"

Bae Jinyoung dan Park Woojin kompak bangkit begitu sosok pria dengan snelli putih khas seorang dokter keluar dari ruang ICU yang sedari tadi mereka nanti.

Tatapan khawatir keduanya beradu dengan mata sendu Hwang Minhyun.

Dan Jinyoung bahkan tidak berani untuk mengartikan tatapan Dokter muda yang selama ini sudah menangani kekasihnya itu.

"Joesonghamnida."

Tubuh Jinyoung kaku saat Dokter Hwang membungkuk didepannya dengan rasa bersalah.

"No."

Bisikan Jinyoung terlalu pelan untuk didengar walaupun kesunyian diantara mereka sangat pekat.

"Masuklah."

Pria bersnelli itu kembali menatap wajah Jinyoung yang kosong tanpa ekspresi.

Kehancuran tergambar jelas dipupil matanya yang kelam, dan Hwang Minhyun tidak pernah sanggup menyaksikan hal-hal seperti itu disepanjang hidupnya sebagai seorang dokter.

Woojin menepuk bahu Jinyoung pelan.

Mencoba menguatkan dan mengembalikan kesadaran Jinyoung.

Tapi bahkan Jinyoung tak bergerak sedikitpun.

Jinyoung diam.

Tatapannya menerawang kedepan, pada kaca lebar yang membatasi ruang tunggu dan ruang ICU.

"Jin, "

Woojin merangkul bahu Jinyoung, mengisyaratkan agar Jinyoung masuk.

Tapi Jinyoung menepis pelan, bahu lebarnya bergetar, diam-diam terisak.

Kehampaan serta ketakutan tercetak dipandangan matanya yang dapat menembus masuk menyaksikan pria cantik terkasihnya terbaring lemah dengan banyak alat medis terpasang di tubuh mungilnya.

Membantu mempertahankan hidup yang rapuh.

Garis-garis pendek tak beraturan pada monitor elektrokardiograf terasa menarik akal sehat miliknya.

" If he dies, "

Jinyoung tercekat, sangat perih untuk menelan sesak.

"I don't know how i'll be able to live with my self."

Woojin membuka bibir, berniat menenangkan, namun Jinyoung menggelengkan kepalanya dan menatap lagi pada wajah pucat Jihoon yang terpejam damai.

"I won't survive."

bisikan pelan Jinyoung begitu menyakitkan untuk didengar.

.
.
.

FIN

Jangan lupa vote dan komen ^o^
hehe.