12 Januari 2018

1.5K 176 3
                                    

"Heh!"

Bobby menoleh kearah tengah lapangan, "Bob! sini!" guru olahraga yang juga tetangganya itu melambaikan tangan kearahnya

"Saya pak?" Bobby meyakinkan lagi dengan menunjuk dirinya

"Iya! siapa lagi kalo bukan kamu, masa murid saya yang disini," ia menunjuk kelas yang sedang diajarnya untuk rol depan rol belakang

"Telat mulu kerjaannya!" Pak Supno memukul bahu Bobby, "hukumannya kamu sini, tunjukin ke adek - adekmu rol depan rol belakang,"

Bobby menaruh tasnya. Tanpa protes ia mempraktekkan rol depan nya yang lancar dan rol belakangnya yang sedikit miring.

"Udah kan pak? saya mau masuk entar telat lagi,"

"Lah udah telat sapi,"

Mata Bobby, Pak Supno dan beberapa anak menoleh kearah sumber suara. Perempuan yang sedang diam memegang botol minum berwarna merah sambil memperhatikan temannya yang sedang main smackdown di matras

"Bian pinter,"

"Oh," Bian menoleh cepat ke arah pak Supno, "maaf pak, reflek"

"Lo mah, celometan," Gea mendorong Bian lirih

"Yakan gue benerin,"

"Pak saya balik dulu ya, see you,"

"Heh, saya bukan guru basa inggris,"

"Iya pak, permisi." Bobby menyalami pak Supno lalu melenggang pergi melewati adik - adik kelasnya

"Jangan kayak Bobby itu ya, dia emang nakal dari kandungan masih seminggu, maklum emaknya pas ngandung dia suka males - malesan,"

"Kok bapak tau?" tanya Bian

"Saya tetangganya, dulu pas lahiran mobil dia mogok, akhirnya pake mobil saya,"

"Oh pantesan,"

"Kenapa?"

"Mirip bapak"

"Enak aja!"

•••••••••••••

"Praktek doang suruh berangkat pagi, rumah gue jauh malih," Bian menggerutu sendiri yang tentunya didengar Gea

"Minum lo udah abis?"

"Udah, dari gue belum praktek,"

"Yaudah, gue beliin,"

"Yeaaaayyyy!"

"Jangan bacot mulu tapi,"

Mereka sebenarnya sedang siap - siap untuk pulang sekolah. Karena Pak Supno menyuruh mereka datang pukul 9 pagi hanya untuk praktek.

Sedangkan Bian, ia rela datang ke sekolah jam setengah 7 cuma untuk menaruh surat dimeja kakak kelasnya.

••••••••••••

Halo kak. Nice to talk with you. Ganyangka bakal nemu temen cuman gara - gara surat gue ngeluh.
Sebagai gantinya ini saya kasih voucher diskon juga dikafe deket sekolah, cari aja di google maps soalnya saya juga lupa arahannya padahal baru kemarin kesana.

Trus saya niat banget nulis ini jadi dibaca ya kak.

Saya jujur, gamau ketemu kakak, soalnya malu tapi cepet atau lambat pasti ketemu. Nanti kalo ketemu saya plis jangan diketawain apalagi sampe ditunjuk - tunjuk, berasa setan.

Jangan merusak citra saya didepan kak June sama kak Yoyo, soalnya saya sayang banget sama mereka:( Cukup mereka gakenal saya aja daripada mereka kenal saya gara - gara si tukang ngeluh ketuhan atau sejenisnya. Ya kalo saya gangeluh ketuhan saya ngeluh ke siapa? ke kakak? gabisa lah kan saya dulu gakenal kakak. Mau ngeluh ke orang tua juga gabisa, mereka pergi - pergi mulu. Ngeluh ke kakak saya gapunya. Ngeluh ketemen dia entar cape dicurhatin mulu. Udahlah bye kak.

Bobby tersenyum lebar.

Ia seperti baru meminum vitamin penyegar badan.

"Woi, gue kesel," June berteriak didepan kelas, "masa gue dicuekin adek kelas,"

"Kenapa?" tanya Bobby. Ia sudah menyangklong tas nya

"Gue minta minum, gadikasih."

"Didunia ini engga ada yang gratis bego," Bobby menepuk kepala temannya lalu keluar kelas

"Mau kemana lo?"

"Cabut,"

"Eh," June berlari kebangkunya menyambar tas, "ikut,"

Oh, My || Bobby iKON [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang