TIGA

176 21 1
                                    


Jika kamu melompati pagar sebelah barat SD No. 1, berlajan melalui gang dan melewati Aliansi Wanita, kau akan sampai di Jalan Xinmin.


Jalan ini diperbaiki hingga beberapa kali lebarnya saat ini sejak dua puluh tahun. Pohon poplar putih akan ditebang, Tumbuh-tumbuhan penggantinya diletakkan di bagian berbentuk garis sempit di tengahnya. Aliansi Wanita juga akan dipindahkan dan bangunannya di jual kepada orang Jepang untuk dibangun pusat perbelanjaan. Sekarang, merek barang asing memenuhi bangunan tinggi - Prada, Louis Vuitton, Marc Jacobs - yang mana Xu Ping tidak akan pernah sanggup membeli satu celana dengan gaji bulanannya sebagai editor.


Jalan Xinmin pada tahun 1983, bagaimanapun, hanyalah salah satu jalan dimana pohon poplar tumbuh tunggi tanpa hambatan, pada langit biru muda. Mobil jarang ditemukan ketika sepeda hampir memenuhi jalan raya, terbukti dengan banyaknya bunyi dentingan bel. Jalannya di kelilingi beberapa restoran, toko yang dijalankan negara dan banyak pedagang kali lima dan kedai. Kau bisa menemukan apa saja dari es lilin dan telur teh* sampai tukang jahit yang menjahit di atas meja lipat temporer dan sebuah tenda yang difungsikan sebagai toko buku penjual komik.


T/n: makanan ringan yang lezat.


Pada usia dua belas tahun Xu Ping berlari dengan cepat dari rumahnya dengan syal merahnya* terbang diatas bahunya. Dia terdorong ke depan keramaian tetapi sebelum dia bisa bertanya apakah Heroes of Sui and Tang sudah terbit, dia dihentikan oleh sebuah teriakan.


T/n: Tradisi dari era komunis. Pelopor (penerus bangsa) muda di USSR, Vietnam, China dan Kuba.


"Oi, ide bagus"


Dia berbalik melihat seorang lelaki hitam kekar disampingnya. Itu tidak lain adalah teman sekelasnya, He Zhi.


"Hei, Da-Zhi! Kau juga disini?"


T/n: Sebuah prefiks yang menunjukkan ukuran atau status dari seseorang. Da bermakna besar.


"Xu Ping!"


Mereka berdua keluar dari keramaian dan berbaik dengan lengan He Zhi berada di leher anak laki-laki yang lebih kecil.


"Apa yang kau lakukan disini hari ini? Kau selalu berlari tepat setelah bell!"


"Jangan ingatkan aku! Aku tidak seharusnya ada disini. Aku harus segera kembali."


He Zhi menegok kepadanya ketika dia berbicara.


Xu Ping tidak memperhatikannya dan melanjutkan bertanya, "Apa jilid kelima komiknya sudah terbit?"


Anak laki-laki yang lebih besar mengayun-ayunkan komiknya di udara. "Aku baru mendapatkannya."Dan dia menambahkan, "Yang terakhir."


"Tidak mungkin!" Xu Ping menghela napas. "Kau berbohong!" Dengan itu, dia kembali menerobos keramaian, dan, kemudian, dia kembali, bahunya merosot.

BROTHER Translate Indonesia (Novel CHINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang