Jungkook sebenarnya malu bagaimana bisa ia membuka celananya didepan gadis yang ia cintai, mau taruh dimana muka tampan ini.
Tapi jika ia tak melakukannya maka lukanya tidak akan sembuh, jungkook menelan salivahnya berkali-kali sebelum akhirnya ia tengkurap sembari melepas kembali celana jeansnya.
Jungkook sempat menggigit bibir bawahnya sembari menutup telinga barang kali Taehyung akan berteriak nanti.
Tapi sepertinya dugaan jungkook salah gadis manis itu tidak berteriak sama sekali bahkan ia terlihat telaten mengusapkan salep didaerah yang terkena gigitan semut jetet itu.
"sepertinya kulitmu sangat sensitif, bekasnya sangat merah dan menonjol " ujar Taehyung yang sudah selesai mengobati luka jungkook.
"benarkah? Aigoo" jungkook menaikkan kembali celana jeansnya.
"tenang saja benjolannya akan hilang dalam dua hari " jelas Taehyung.
"dari mana kau tau? "
"karena aku pernah mengalaminya, bahkan lebih dari itu " jawabnya meyakinkan.
"benarkah? Eumm...Maaf aku merepotkanmu" jungkook tertunduk bersalah.
"tenang saja, lagi pula aku tidak semata-mata menolongmu, ini semua aku lakukan untuk menghindari tugas sementara waktu " meskipun alasan Taehyung membuatnya kecewa tapi jungkook tetap merasa lega setidaknya ia tidak merepotkan Taehyung.
Ketika cahaya matahari mulai bersinar menembus gorden-gorden putih transparan, saat hawa dingin masih terasa menusuk kulit Taehyung sudah mulai mengeliat bangun dari tidurnya yang lelap. Ia teringat hari ini jungkook akan berangkat ke jepang jadi sebagai istri yang baik ia harus bisa bangun terlebih dahulu untuk menyiapkan sarapan dan keperluan lain.
Taehyung menghela nafas gusar kala mendapati tangan besar jungkook menindih tubuhnya yang kurus.
"aigoo dasar kelinci berotot " Taehyung perlahan menyingkirkan tangan besar jungkook dari tubuhnya.
Kemudian segera beranjak dari atas ranjang, tak lupa ia mengikat surai panjangnya yang terlihat berantakan.
Taehyung masih sibuk berkutat dengan alat masaknya sampai sebuah tangan mungil menarik kemeja kebesarannya.
"eomma, tae-il haus " ujarnya polos.
"sebentar sayang, bagaimana kalau tae-il bangunkan appa dulu karena eomma sedang sibuk sayang, hum? " membelai surai hitam tae-il lembut.
"ani, appa kalau tidul kaya kelbau, tae-il ndak mau" bersedakap dengan wajah cemberutnya.
"aigoo, kalau begitu tae-il tunggu saja sampai eomma selesai membuat sarapan " ujarnya sembari sibuk menata lauk ke piring.
Setelah beberapa saat ketika sarapan sudah tertata rapi diatas meja barulah. Taehyung mengabulkan permintaan si buah hatinya.
Si kecil tae-il menyusu dengan lahap seperti seekor kucing yang ke laparan. Tak lama terdengar suara gaduh dari arah kamar jungkook.
Dukk
Brakkk
"sayang, menyusunya nanti lagi ya, eomma mau lihat appa dulu, tae-il sarapan saja dulu, ne? " pamit Taehyung yang tiba-tiba melepaskan putingnya dari mulut mungil tae-il.
"ahh, eomma!! " protes tae-il ketika Taehyung berlari kencang menuju lantai atas.
Dengan terburu-buru Taehyung membuka pintu kamar jungkook. Takut terjadi hal yang buruk pada suami tercintanya. Dan benar saja dugaan Taehyung jungkook terjatuh karena tersandung mainan tae-il hingga wajahnya mencium lantai cukup keras.
"aigoo, gwenchana? " Taehyung memapah jungkook berdiri.
"jeon tae-il " eramnya kesal. Jungkook yang terlanjur marah besar hendak menghampiri tae-il namun segera dicegah oleh Taehyung.
"ani, tidak boleh" Taehyung memeluk suaminya erat berusaha meredamkan amarah jungkook.
"yakk, tae kenapa kau selalu saja..."
"pokoknya tidak boleh, sekali saja kau membuatnya menangis maka kau akan tidur tanpa aku setiap malam " ancamnya. Jungkook mengeram kesal namun kali ini jungkook tak mau membuat masalah lagi dengan Taehyung, bukan apa-apa tapi karena sangat susah untuk membuat Taehyung memaafkannya lagi. Jadi kali ini ia harus meredamkan amarahnya.
"apa aku harus memarahi tae-il dulu baru kau mau memelukku seperti ini, hum? " membalas pelukan sang istri.
"eumm...ani, jika kau ingin aku memelukmu seperti ini setiap hari maka... pakai bajumu! " mendorong tubuh jungkook.
"yakk, jeon Taehyung awas kau ya" jungkook melancarkan aksi jahilnya mengelitiki Taehyung ia baru sadar Taehyung tak mengancingkan kemejanya dengan benar, bahkan jungkook bisa melihat bra hitam yang dipakai Taehyung.
"kau mau menggodaku rupanya nyonya jeon " menarik pinggang sang istri lalu menatapnya lekat.
Taehyung benar-benar terbius menatap onix hitam itu lekat sampai tak menghiraukan langan kemejanya yang melorot sebelah memperlihatkan leher dan dadanya yang putih mulus.
Jungkook menarik nyunggingkan smirknya ketika melihat Taehyung yang terpanah melihatnya, secepat kilat pria perkasa itu merapatkan posisi mereka dengan maksud untuk meraih bibir tebal Taehyung yang manis.
Saat Taehyung tenggelam dalam pesona jungkook, saat itu pula bibir jungkook bergerak untuk mengecup bibir kissable Taehyung yang sexy.
Hanyut dalam lelehan salivah, tak berhenti sampai disitu pria bermarga jeon itu tak luput mengecupi leher jenjang Taehyung yang mulus.
Taehyung menutup kedua matanya seakan menikmati perlakuan jungkook. Hanyut dalam kemesraan sampai-sampai mereka lupa menutup pintu kamarnya, sialnya saat itu bibi han tak sengaja melintas dan menyaksikan adegan panas itu. Wanita paruh baya itu menyerngit keget ketika melihatnya, ia bahkan mengelengkan kepalanya heran entah sudah berapa kali ia memergoki tuannya bercumbu mesra dengan istrinya.
Nih aku kasih chap yang masih anget, baru aja dibuat dan langsung up
Oh iya kalau boleh author tau nih, kalian sukanya model chap kayak apa sih.
Manis-manis manja?, mesra?, lucu?, family life atau fiksi sih?
Please beri comment kalian, soalnya author butuh banget saran kalian.
Kalau gitu author pamit undur diri sampai bertemu dichap selanjutnya
See you bye-bye
🙆
KAMU SEDANG MEMBACA
Jҽσɳ Tαҽ-ιl 🐣 ✓ (𝙶𝚂)
RandomKebahagian bisa bersumber dari mana saja. Rejeki, jodoh dan kebahagian tidak akan pernah tertukar. Akhirnya Jungkook menyadari sepenuhnya bahwa ia menyanyangi keluarga kecilnya. By @Rockselina