5

87.3K 6.8K 296
                                    

Proses pemesanan novel + e book

Free tas spond + pouch selama stok masih ada.

Isi format:

Nama
Judul Buku
Jumlah
Alamat
Kode Pos
No telepon

Kirim ke 087825497438 (WA)

Kirana (Aku Bukan Simpanan)  = Rp 65.000
Romantic Drama = Rp 65.000 (Habis)
Ugly Ceo = Rp 68.000
Pernikahan Status = Rp 59.000 (Habis)
Random Wife = Rp 69.000
Romantic Hospital = Rp 65.000
Pernikahan Status = Rp 59.000 (Habis)
Random Husband = Rp 80.000 (habis)
Wanted! Ugly Wife! = Rp 63.000

Harga pdf per judul Rp 35.000
Promo 100 ribu dapat 4 judul. 150 ribu 6 judul bisa beli via pulsa

Random Wife sudah tamat di Joylada. Bisa baca di sana.

***

Ada yang mau daftar jadi istri Fabian?

Ada yang punya pacar, mantan, atau suami kikir? Cerita dong, seberapa gregetnya 😂😂😂😂

-Uang ternyata dapat menimbulkan fobia seketika-

Indira langsung merebahkan diri di ranjang, selepas menaruh blazernya di sofa.

"Dira!" Fabian meninggikan intonasinya, begitu melihat Indira yang tidur tengkurap dengan posisi miring--yang makan tempat. "Bangun! Kok kamu yang enak-enakan tidur di ranjang? Padahal, saya kan yang pesan, saya yang bayar, dan saya bosnya."

Indira menyahut dengan mata yang terpejam, "Bapak itu bos saya kalau di kantor. Di sini Bapak bukan bos saya, jadi enggak usah ngatur-ngatur saya."

"Eh, kamu udah berani ngelawan saya, ya?" Fabian protes, ia langsung merangkak ke ranjang, lalu dikelitikinya telapak kaki Indira. Perempuan itu terkikik, dan terpaksa beranjak dari tidurnya.

"Bapak, udah dong ngelitikinya," celetuk Indira seraya memegangi tangan Fabian.

"Suruh siapa kamu nakal. Mending cuma saya kelitiki, kalau saya benar-benar marah, udah saya potong gaji kamu, gaji yang buat bulan depan."

"Dikit-dikit potong gaji, dasar pelit! Tadi, waktu kasih saya transferan, saya pikir pelitnya mulai luntur. Eh tahunya enggak," decak Indira tanpa melihat ke arah Fabian.

"Suka-suka saya dong. Mau hemat kek, atau mau pelit. Kan saya yang jalani," balasnya dengan nada sewot.

"Ya udah, berarti saya mau ngapain aja itu suka-suka saya. Jadi, Bapak enggak berhak ngatur-ngatur saya. Kan, ini hidup-hidup saya, saya yang jalani."

Fabian membeo, ia tidak menyangka kalau Indira akan menyahut seperti itu. Namun, ia tidak akan mengalah. "Ya, enggak gitu juga. Kamu bawahan saya, jadi tetaplah saya harus ngatur-ngatur kamu. Kan kamu, saya gaji."

Rasa kantuk yang tadinya membuat Indira terbuai untuk segera memejamkan mata, kini sirna seketika. Tergantikan dengan rasa kesal yang menggebu. Dan, entah kenapa perdebatannya dengan Fabian membuat perutnya terasa lapar.

"Pak, kata ayah saya kalau jadi orang itu 'ojo dumeh duwe'. Mentang-mentang punya uang, terus seenaknya bisa semena-mena." Indira mengingatkan Fabian akan perilakunya yang suka mengatur-atur Indira di luar job desk-nya. Dirinya sebenarnya tidak mempermasalahkan sama sekali kalau tugasnya banyak atau harus lembur, jika masih batas wajar dan sesuai dengan tugasnya sebagai sekretaris.

Fabian tersenyum sekilas, nyaris tidak terlihat. Ia suka jawaban Indira yang tidak pernah terduga. Meski kadang gemas dan kesal karena perempuan itu menyudutkannya.

Random WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang