Racauan Sukma

46 7 2
                                    

Gemercik hujan pagi ini menjadi teman. Berbagi ketenangan.
Menampik sepi yang datang, hanya dengan diam.
Satu, dua orang disekeliling, mereka hanyalah benda mati tak berperasaan.

Meracau. Tak karuan.
Meluapkan segala kegelisahan.
Tenang memudar.
Serupa embun pagi kemarin yang hilang saat Sang Surya naik di ufuk timur.

Resah. Tak terarah.
Mengalah. Atau aku kalah?
Semuanya serba salah.


ZNaftaly

Margahayu, 30 Oktober 2018

AnomaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang