Sinar mentari mengusik Kyuhyun dari tidur lelapnya, pria itu meregangkan tubuhnya sebentar sebelum melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, pukul 1 siang. Cukup lama dia tertidur, membuat Kyuhyun kini merasakan perutnya berbunyi karena tidak ada asupan makanan yang masuk ke perutnya sedari pagi. Pria itu lalu berdiri dari duduknya, melangkah menuju kantin kampus, memutuskan mengisi perutnya dengan makanan yang ada disana.
Sesampainya di kantin, Kyuhyun langsung memesan makanan yang dia inginkan lalu memilih duduk di pojokan kantin, karena suasana kantin yang cukup ramai hari ini, membuatnya malas duduk di tempat yang terlalu terlihat oleh banyak orang, apa lagi dengan luka di wajahnya ini, sudah di pastikan akan banyak pasang mata yang memandang kearahnya. Kyuhyun mulai memakan makanannya, sesekali mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang belum dia lihat sedari pagi.
"Kyuhyun" panggilan itu membuat Kyuhyun langsung melihat sang pemilik suara, sambil tersenyum Kyuhyun melambaikan tangannya, menyuruh gadis yang tak lain adalah Hana itu untuk mendekat.
"Kenapa dengan wajahmu?" Hana langsung bertanya ketika sudah duduk di hadapan Kyuhyun. Dia terlihat kebingungan dan juga cemas, karena setaunya Kyuhyun tidak memiliki satupun musuh, orang selalu senang berteman dengannya karena sikapnya yang mudah bergaul. Lalu kenapa dia bisa terluka cukup parah seperti ini, pikir Hana.
Ini pertanyaan yang sudah sekian kalinya pria itu dengar hari ini, tapi anehnya kali ini tidak membuatnya merasa jengkel sama sekali, berbeda jika orang lain yang menanyakannya, membuatnya muak dengan sikap kepedulian mereka yang dia tau hanya berpura-pura.
"Hanya luka kecil saja, kau tidak perlu secemas itu"
"Hanya luka kecil katamu?! Wajahmu terluka cukup parah Kyuhyun! Siapa yang melakukannya? Biar aku beri dia pelajaran!" Kyuhyun tertawa setelah melihat sikap Hana yang begitu emosi menanggapi luka di wajahnya. Kening Hana tertaut bingung, lelaki di depannya ini, sudah jelas-jelas terluka masih saja bisa tertawa begitu lebar, membuatnya jengkel saja.
"Kenapa kau malah tertawa? Ck, dasar menyebalkan!"
"Hahaha, aku tidak tau kau akan secemas ini Hana, ku kira kau akan menanggapinya biasa saja"
Hana menghela nafas setelah mendengar ucapan Kyuhyun, tentu saja dia cemas karena temannya terluka, masa dia akan menertawakan Kyuhyun dengan luka di wajahnya itu, aneh-aneh saja pikiran temannya yang pintar tapi menyebalkan ini.
"Tentu saja aku cemas, kaukan temanku-" Kyuhyun langsung menghentikan tawanya mendengar ucapan Hana.
"Apa kau ingin aku menertawakanmu? Ck, yang benar saja"
"Jahat sekali kau jika menertawakanku" ucap Kyuhyun sambil mengulum senyumnya ketika melihat Hana yang menatapnya kesal.
"Dasar! Makanya jangan membuatku kesal, seharusnya kau bersyukur jika aku cemas"
"Hahaha memang, ini sangat langka" Hana lalu terkekeh pelan setelah mendengar ucapan Kyuhyun.
"Baiklah, sekarang jawab pertanyaanku. Kenapa dengan wajahmu itu? Siapa yang memukulmu sampai babak belur seperti ini?" Tanya Hana sambil menatap tajam mata Kyuhyun, mengisyaratkan jika dia ingin sebuah jawaban dan tidak ingin dibohongi. Kyuhyun menghela nafas ketika tau tidak bisa mengelak kali ini, karena sekeras apapun dia mengelak, Hana-teman keras kepalanya itu pasti akan terus menuntut jawaban darinya.
"Aku ke club, terjadi perkelahian dan yah.. bisa kau lihat sendiri apa yang terjadi padaku"
"Wahh... aku tak percaya, seorang Cho Kyuhyun dibuat babak belur seperti ini" Ucap Hana sambil menahan tawanya ketika melihat raut wajah kesal Kyuhyun.