Part 2

509 18 3
                                    

" kenapa kamu berteriak di depan ku. " Swara pun membuka mata nya ketika mendengar suara bariton seorang pria, yaitu sanskar. Swara membuka mata dengan perasaan takut dan gemetara, swara memberanikan diri untuk melihat sanskar. Sedangkan sanskar menatap dingin swara, dengan samurai berada di leher swara. Swara pun begitu ketakutan.
" tolong jangan bunuh ku, aku mau pulang" isak swara, sanskar pun menaikan satu alisnya dan membuang samurainya di sebarang tempat. Lalu sanskar menunduk dan mendekatkan wajah nya dengan swara hingga tidak ada jarak diantara mereka. Swara pun bisa merasakan napas sanskar, swara hanya bisa menunduk ketakutan.
" lihat aku... " kata sanskar, swara tetap tidak berani menatap mata sanskar. Merasa kesal karena swara tidak melihatnya, dengan kasar sanskar mencekaram pipi swara hingga swara merintis kesakitan. Kini mata swara bertemu dengan mata tajam sanskar.
" aku sudah bilang, lihat aku. Aku tidak suka di acukan. "
" tolong lepaskan aku. Hiks... " "Melepaskan mu, tidak mungkin. Karena kesalahan bodyguard ku aku salah menculik orang. Tapi tidak masalah, sekarang aku mempunyai mainan baru. " "Hiks... Hiks... Lepaskan aku. "
" tidak... Aku tidak akan pernah melepaskan mu. Setiap yang datang kesini tidak ada yang hidup, apa kamu mengerti. Aku akan membunuh mu. "
" tolong jangan lakukan itu. Tuan, tolong jangan bunuh aku. " " jika aku tidak membunuh mu, kamu akan melaporkan ke polisi. Aku tidak mau itu terjadi. "
" tolong jangan bunuh ku, aku akan melakukan apapun yang kamu ingin. Asal kamu tidak membunuh ku. "
" melakukan akan yang ku inginkan, apa kamu serius. "
" ya. " jawab swara dengan gemetaran.
" okay, jika itu mau mu. Tetaplah disini. " Lalu dengan kasar sanskar melepaskan cekaramannya dari swara, sanskar pun tersenyum miring. Setelah itu sanskar berdiri, sanakar pun melepaskan ikatan swara dan membawa paksa swara. Swara terus memberontak, namun tenaga sanskar lebih besar daripada swara. Swara terus menangis meminta untuk dilepaskan, namun sanskar tetap diam.

Sanskar pun membawa swara ke sebuah kamar, dan mendorong swara sampai tersungkur di lantai. " tetap di kamar ini, jangan pernah berpikir untuk kabur. " kata sanskar dengan nada tegas.
" tuan... Tolong jangan kurung ku di kamar ini. " kata swara memohon, merasa kesal karena swara terus memanggilnya dengan sebutan tuan. Sanskar pun membentak swara, kini sanskar berubah pribadi veer. Veer merupakan kepribadian sanskar yang pertama, sifatnya kejam dan dingin. Sifat veer tidak perduli dengan apapun, walaupun seorang wanita menangis di depannya.

" HENTIKAN! Aku bukan tuan mu, tapi aku adalah veer. Jangan pernah memanggil ku dengan tuan. " setelah mengatakan itu, veer atau sanskar keluar dari kamar swara dan menguci, swara di dalam kamar.

Swara pun menangis, dan dia pun menekuk kedua lutut nya kemudian menyembunyikan wajahnya diantara kedua lututnya sambil menangis.

Skip

Sanskar keluar dengan memakai baju hitam dan kaca mata hitam, sanskar pun masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan misionnya. Sanskar pergi untuk melakukan tugasnya yaitu membunuh seorang pengusaha terkenal bernama raman bhala.

Skip

Sampailah sanskar di sebuah pesta yang berada di hotel berbintang, sanskar turun dari mobilnya. Kini sanskar menjadi veer untuk menyamar sebagai tamu bhala, sanskar begitu mudah masuk ke pesta tanpa ada yang mecurigai dirinya, termasuk para bodyguard yang menjaga pintu masuk. Entah bagaimana sanskar bisa mendapatkan undangan itu, tapi sanskar bisa masuk dengan undangan yang dia bawa.

Pesta bhalla terlihat begitu mewah, banyak tamu- tamu penting raman yang datang. Sanskar terus mencari target selanjutnya, beberapa menit kemudian sanskar pun menemukan tagertnya yaitu bhalla. Dari kejauhan sanskar melihat bhalla sedang berbicara dengan rekan bisnis kerja nya. sanskar tersenyum devil ketika melihat bhalla, lalu sanskar berjalan menghampiri bhalla dan berpura pura menjadi salah satu rekan kerjanya.
" selamat tuan bhalla. " kata sanskar dengan tersenyum.
" terima kasih. Tapi, siapa kamu? "
" oh, aku veer singh salah satu rekan dari bisnis mu. " jawab veer. Veer pun mengulurkan tangannya, dengan senang hati raman membalas ulurukan sanskar dan mereka berjabat tangan.
" senang bertemu dengan mu tuan veer, ku harap kita bisa bekerja sama. "
" ya tuan raman, aku harap kerja sama kita berjalan dengan baik. Malam ini akan menjadi malam kemenangan kita. " kata sanskar, mereka pun melepaskan jabat tangan dan berbicara tentang kerja sama mereka. Sanskar tersenyum sinis dan menatap raman dengan tajam. " bukan malam kemenangan kita, tapi malam ini akan menjadi malam terakhir mu. Aku akan membunuh mu malam ini, sebelum kau bisa melihat hotel mu terbangung. " kata sanskar dalam hati.

Side of darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang