Last part

698 24 4
                                    

Swara pun tersadar dari pingsannya, walaupun masih merasa sakit di kepala nya karena efek obat bius. Swara pun membuka matanya, betapa terkejutnya swara saat dirinya berada di sebuah gudang tua, ternyata swara di sekap di dalam gudang. Tangan dan kaki swara di ikat mengunakan tali, swara ketakutan dan mencoba melepaskan diri namun tidak bisa. Lalu dari arah gelap, muncul lah seorang pria tua. Swara mencoba mengingat pria tersebut, setelah berpikir cukup lama. Swara pun terkejut ketika melihat pria tua tersebut, melihat ekspresi swara yang terkejut. Pria tua itu pun tersenyum miring, ternyata yang menculik swara adalah shekar sendiri.
" kamu ingat aku,  hah. "
" apa yang kamu inginkan. " kata swara dengan nada marah. Lalu shekar berjalan mendekati swara, dan mencekram wajah swara dengan keras.
" aku ingin, kamu meninggalkan sanskar. " tegas shekar.
" aku tidak akan pernah meninggalkan sanskar. "
" oh gitu, aku pikir. Setelah ku menceritakan tentang kematian ayah mu, kamu akan membenci sanskar. Ternyata tidak, kenapa swara? "
" karena ku percaya jika sanskar tidak akan membunuh orang. "
" oh, bagaimana kamu bisa percaya seperti itu. Percaya kepada seorang pesikopat dan memiliki kepribadian ganda. "
" kamu tidak akan tahu, karena kamu tidak bisa mengenalnya. "
" aku suka keberanian mu, swara. Ya, itu benar. Bukan sanskar yang membunuh ayah mu, tapi aku yang membunuhnya. " kata shekar, sambil melepaskan cengkramannya dengan kasar, swara kaget mendengar kebenaran dari shekar, kebenaran jika yang membunuh ayahnya adalah shekar bukan sanskar. Swara pun menangis, dan menatap shekar dengan tatapan kebencian.
" KENAPA KAMU MELAKUKAN ITU, KENAPA KAMU MEMBUNUH AYAH KU. " teriak swara.
" karena mu, sanskar berubah. Apa kamu tahu, aku tidak suka jika sanskar berubah. "
" kenapa jika sanskar berubah? Apa kamu takut jika sanskar akan melaporkan kejahatan mu. "
" selain kamu berani, ternyata kamu pintar juga dalam mengerti maksudku. Ya, kamu benar. Tapi itu tidak bersalung lama, sanskar akan kembali seperti dulu. Setelah ku membunuh mu. " kata shekar. Shekar pun mengarahkan pistol nya kearah swara, swara pun ketakutan. Swara menutup matanya, jika ketika shekar menembaknya. Swara bisa membayangkan wajah sanskar untuk terakhir kalinya, tapi belum sempat shekar membunuh swara. Swara pun terdengar suara teriak seseorang yang tersakitan, suara itu adalah shekar. Perlahan swara pun membuka matanya, swara langsung kaget melihat sanskar dengan berutal membunuh shekar. Dengan memakai samura, swara gemetaran dan ketakutan. Ketika melihat sanskar membunuh shekar seperti membunuh hewan. Wajah swara menjadi pucak dan shok melihat sanskar membunuh orang, swara tidak menyangka jika sanskar membunuh orang lebih kejam daripada sifat yang lain. Setelah selesai sanskar menghabisin shekar, sanskar membuang samurai sebarangan dan berbalik melihat swara yang gemetaran. Sanskar berjalan mendekati swara dan melepaskan ikatan swara, di lihatnya wajah swara yang penuh ketakutan. Sanskar ingin menyentuh swara, tapi diurungkannya karena sanskar mengerti perasaan swara yang shok melihat sisi gelapnya yang sadis. Sanskar pun membelakangi swara, dan menutup matanya menahan agar air matanya tidak jatuh. Namun air mata sanskar akhirnya jatuh juga, sanskar merasa sedih karena swara harus melihat semua ini entah apa yang akan dipikirkan swara tentang dirinya. Apakah swara akan tetap mencintainya. Tidak lama kemudian, sanskar pun merasa ada yang memeluk dirinya dari belakang. Sanskar tahu jika itu swara, melalui sentuhan hangatnya yang selalu membuat hatinya tenang.
" kenapa kamu tidak takut padaku.? "Tanya sanskar yang masih membelakangi swara. "Karena aku tahu, kamu tidak akan menyakiti diriku. "Balas swara.
"Tapi kamu lihat aku begitu kejam, sifat pembunuh ku tidak bisa hilang swara. "
" aku tahu itu sanskar. "
"Lalu, kenapa kamu tidak lari swara? "
" kenapa aku harus lari, jika nyatanya kita tidak bisa lari dari takdir. "
" apa maksud mu swara? "
" aku tidak bisa lari dari takdir k, takdir ku adalah bersama mu sanskar. " Sanskar pun berbalik menatap swara, kini mereka saling menatap dengan dalam.
" swara, apa kamu sadar. Apa yang kamu katakan. Kamu tidak bisa hidup dengan orang seperti ku swara. "
" kenapa tidak bisa? JIKA CINTA TIDAK PERNAH MELIHAT APAPUN, CINTA TIDAK PERNAH MELIHAT SIAPA KAMU, YANG CINTA LIHAT ADALAH KETULUSAN, KEPERCAYAAN DAN KESETIAAN. AKU TETAP MENCINTAI MU DENGAN TULUS, AKU MENCINTAI MU KARENA AKU PERCAYA KAMU BISA BERUBAH DAN AKU AKAN TETAP SETIA PADAMU WALAUPUN DUNIA MENGHINA KITA. " kata swara. Sanskar langsung memeluk erat swara, swara pun membalas pelukan sanskar. Sanskar terharu dengan kata-kata swara, dirinya tidak menyangka jika swara begitu mencintai dirinya. Mencintai seorang sanskar, dimana dunia tidak mengingkan dirinya. Lalu mereka pun melepas pelukannya dan sanskar mencangkup pipi swara.
" terima kasih swara, aku tidak percaya jika ada orang yang mencintai diriku. Tapi aku harus pergi swara, aku harus memperbaikin semuanya. "
" jangan pergi sanskar, aku tidak mau kamu pergi dari hidupku. " " swara, aku janji aku akan kembali. Okay. "
" tidak, tidak sanskar. "
" swara berjanji lah padaku jika kamu akan tetap setia padaku dan akan menunggu ku. "
" ya aku janji. "
" bagus, sekarang pergilah. paman mu dan polisi akan datang. "
" kenapa kamu memanggil polisi? "
" swara, aku harus bertanggung jawab atas semua kesalahan ku. Aku ingin memulai awal baru tanpa ada beban, aku ingin hidup tanpa ada beban dan hidup bersama mu. " Swara pun menangis, karena swara mengerti maksud sanskar. Jika sanskar akan dihukum, walaupun untuk berpisah swara tetap merelahkan sanskar pergi menerima hukumannya dan swara akan tetap setia meunggu sanskar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Side of darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang