Sejak tulisan ini kutulis, maaf, maafkan aku, jika nanti aku tak lagi bisa membahagiakanmu, jika nanti, pundakku tak lagi nyaman untuk menampung segala resah dan gelisahmu; suka dukamu, maafkan aku, jika pesan pesan singkatku tak lagi membuat mu mengerti bahwa aku ada untuk menyanyangimu, menjagamu agar tidak rapuh oleh siang dan malam, maafkan aku yang kini mulai sibuk dengan rutinitasku, yang mulai susah menyisihkan waktu hanya untuk memenuhi rindu. Jika suatu saat nanti, ada perempuan yang mendatangimu, yang melebihi-aku perihal menyayangimu, maafkan aku, dan kau berhak untuk pergi, mungkin dia memang pantas menjadi seorang bidadari, untuk menjaga kau sepenuh hati, melebihi aku, yang mungkin, bukan perempuanmu lagi, dari aku, elisamu.els
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Aku Perempuanmu
PoetryDulu akulah yang kau anggap paling sempurna, yang kau cinta dengan rasa yang tak pernah surut tuturnya Aku menganggapmu harta, dan aku lupa harta hanya titipan