pernah,
aku dan kamu, disuatu hari merencakan sebuah bahtera, merancang dengan detail dan sempurna satu persatu bagian dari apa yang akan ada, meyakinkan satu sama lain bahwa semua itu pasti akan terlaksana.
pernah,
aku dan kamu membicarakan perihal rumah, perihal tempat yang akan kau jadikan tempat pulang sepenuhnya, perihal istana tempat kau mengabdi sebagai raja disana,
semua itu pernah, pernah menghantui masa masa kita bersama,
dan kini tinggal aku dan sebuah cerita itu yang ada, aku tak tau mengapa ditengah jalan ternyata tujuanmu mulai berbeda. kau mulai tak ingin menjadi raja untuk ratumu ini, dan kau lebih memilih mencari selir pengganti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Aku Perempuanmu
PoetryDulu akulah yang kau anggap paling sempurna, yang kau cinta dengan rasa yang tak pernah surut tuturnya Aku menganggapmu harta, dan aku lupa harta hanya titipan