Part 10

7 1 0
                                    

Seperti batu yang dimasukan kedalam air mendidih.
Tidak akan ada perubahan sama sekali.
Walaupun di rendam selama berwaktu-waktu, batu itu akan tetap keras.
Kecuali jika batu itu di pukul dengan sebuah alat yang keras.
Maka batu itu akan hancur
*
*
(Pagi hari di sekolah)

"Hana, tumben jam segini datang?" tanya Yeri.

"Iya, biasanya datang paling belakang" tambah Unni.

"Aku gak satu motor sama Kiya, ya jadinya berangkat lebih pagi dan aku males aja" jawabku dengan sedikit ketus.

"Kamu kenapa??" tanya Unni.

"Cara bicaramu berbeda" ucap Yeri kebingungan.

"Hmm.. Aku ada sedikit masalah..." ucapku dengan lesu.

"Masalah apa??" tanya Unni.

"Begini...." aku menceritakan kejadian kemarin.

"Oh begitu..." ucap Yeri.

"Aku benar-benar sedih dan kecewa. Aku padahal udah sering cerita ke kalian kan. Masa sebagai teman gak tau" ucapku dengan kesal.

"Kamu tau kan gimana Ten" ucap Yeri.

"Teman macam apa itu... Nikung dari belakang dan Mark itu...." Unni sambil memukul meja.

"Baru aja diomongin, mereka datang" Yeri yang memberi kode lewat mata.

Mark dan Ten datang barengan.
Lalu mereka duduk di bangku mereka dan Ten mendekati kami.

"Selamat pagi" sapa Ten

Yeri dan Unni hanya melihat dan tidak membalas sapa Ten.

"Tau gak ini ada drama baru lho" ucap Unni yang sedang mengalihkan topik.

"Oh iya, aku juga mau download" ucapku

"Baguskah??" tanya Yeri

"Baguslah..." balas Unni

"Aku selesaiin nonton webdrama ku dulu, baru lanjut kesana" ucapku

"Hana, liat deh ini" Ten sambil memperlihatkan hp-nya

"Yeri apa nama lagu ini??" tanyaku ke Yeri dan aku tidak menjawab Ten.

"Oh ini... Aku punya, mau??" ucap Yeri.

"Kirim ke aku" jawabku

"Lagu apa??"  tanya Ten

"Lagunya baguskan??" tanya Yeri

"Aku suka" Ucapku.

Unni tersenyum sinis..

"Sana duduk di bangku masing-masing, guru udah datang"  Unni mengusir.

"Kami kan memang duduk di depanmu" ucap Yeri

"Ya betul itu" tambahku

"Hmm... Aku ke bangku-ku ya" ucap Ten sambil mengembalikan kursi yang dia pinjam.

"Kamu cuekin dia ya??" tanya Unni

"Aku kecewa sama dia" ucapku

"Dari tadi dia nanya, kamu malah ngomong hal lain" ucap Yeri

"Biarkanlah, biar sadar aja tu orang" jawabku

"Tukang tikung tu harus diberi pelajaran, biar kapok" ucap Unni dengan sedikit keras

"Masak sesama teman nikung. Itu gak teman namanya" tambah Yeri.

"Kalian sebenarnya ngapain??" tanyaku.

"Unni, kamu kenapa??" tanya seorang teman

"Oh gak apa-apa kok" jawab Unni

"Kita lagi nyindir, biar dia tau" ucap Unni.

"Kalian diam aja, kalian begitu gak ada gunanya. Dia gak akan paham" sahutku.

"Oh.. Iya, aku lupa" jawab Unni sambil tertawa.

(Pulang sekolah)

"Hana, tunggu" panggil Ten.

"Aku duluan ya..." ucapku kepada Unni dan Yeri.

"Oh.. Iya hati-hati" Ucap Unni.

"Sampai jumpa besok" tambah Yeri sambil melambaikan tangan.

"Oke" balasku

Ten mengejarku, aku mulai memakai headphone itu lagi.

"Hana dimana parkir?" tanya Ten.

"Disana" jawabku ketus.

"Oh..aku disitu" ucap Ten.

"Oh.. Dina, Yua." panggilku.

"Hai.." ucap Dina.

"Jadi nanti makan bareng?" tanyaku.

"Harus donk..." jawab Yua dengan cepat.

"Oke, tunggu Kiya, Ema dan Arsyu dulu dah" ucapku.

"Kalian mau kemana??" tanya Ten yang berada dibelakang.

"Kami mau kumpul-kumpul ber-6" ucap Yua.

"Hana, lihat ini" Dina menunjukan hp-nya.

"Ini beneran??" tanyaku dengan terkejut.

"Beneran" tambah Yua.

"Masa sih, aku gak percaya" ucapku.

"Ini buktinya" ucap Dina

"Apa sih??" tanya Ten yang ingin tau.

"Bukan apa-apa" ucap Dina

Ten lalu diam.

"Sebenarnya aku kasihan padamu Ten, tapi mau gimana lagi. Perasaan kecewa ini lebih dalam dan lebih besar" pikirku sambil melihat Ten.

"Itu teman-teman yang lain" ucap Dina menunjuk ke kumpulan orang-orang.

"Ayo kesana..." ajakku

"Aku duluan pulang ya, motorku udah bisa duluan" ucap Ten tiba-tiba.

"Oh ya.. Hati-hati Ten" jawab Yua

Ten pulang lebih dulu.
Memaksakan kehendak itu akan menyakiti diriku, walaupun itu membuat yang lain bahagia.
Aku bukannya egois, tapi apakah kita harus membuat orang lain bahagia sedangkan diri sendiri tersakiti.
***

Comment 💬& Like 💕guys...
Jika ada saran📥, kritik💭, atau masukan📩 harap ditulis📝 di comment💬, agar bisa aku perbaiki sebagai acuan...
😘😊😊😊😊😍

KAD (Kamu, Aku, Dia) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang