Part 12

8 1 0
                                    

Ketika kau ingin mentari cepat datang, aku ingin rembulan tetap bersamaku.
Ketika kau ingin pelangi muncul, ku ingin hujan tetap ada.
Ketika kau datang, aku ingin pergi.
Dan ketika kau melihatku, aku akan melihat yang lain
*
*
(Di kelas)
"Hana bisa bicara sebentar?" tanya Mark.

"Ada apa?" ucapku sambil menulis.

"Bisa kita bicara diluar saja?" tanya lagi

"Kenapa tidak disini?" tanyaku sambil melihat Mark.

"Aku ingin bicara 4 mata denganmu" kata Mark sambil terus melihatku.

"Aku sibuk" jawabku dengan cuek.

"Hanya sebentar, 10 menit eh bukan 5 menit saja" ucap Mark

"Apa yang ingin dia bicarakan padaku? Sampai seperti ini. Dia tumben seperti ini padaku" ucapku dalam hati.

"Bagaimana? " tanya Mark.

"Baiklah, tapi jika yang kamu katakan hanyalah omong kosong, aku akan pergi" jawabku sambil berdiri.

"Baiklah" ucap Mark.

Aku dan Mark pergi ke belakang sekolah. Mark awalnya hanya diam, lalu dia memulai pembicaraan.

"Hana... " panggil Mark.

"Cepat, kamu ingin bicara apa padaku? Tanyaku

"Kamu... Sedang bertengkar dengan Ten kan? " tanya Mark pelan.

"Kenapa kamu bertanya begitu?" ucapku dengan kesal.

"Kamu bertengkar karena aku kemarin bersama Ten kan? " tanya Mark lagi.

"Ternyata kamu bersikap begitu padaku hanya untuk ini? Omong kosong" aku berdiri dan mulai meninggalkan Mark.

"Kamu sadar dengan apa yang kamu lakukan Hana? Kamu dan temanmu mengasingkan Ten semenjak hari itu" teriak Mark.

Aku Terdiam.

" Jadi kamu ingin apa? Menjauhiku setelah ini? Apapun yang kamu inginkan, aku tak peduli" aku menoleh Mark dan beranjak pergi.

"Hana... " Mark memegang tanganku.

"Lepaskan tanganmu dari tanganku" ucapku.

"Aku belum menyelesaikan pembicaraan ini" Mark melihatku dengan serius.

"Aku berpikir sekarang, kamu melakukan ini untuk Ten. Kamu menyukai Ten kan? Sudah terlihat jelas dari sini" ucapku.

"Aku tak pernah menyukai dia, aku seperti ini, karena aku terlibat diantara masalah kalian berdua" ucap Mark serius.

"Lalu darimana kamu tau tentang itu?" tanyaku.

"Itu... " Mark bingung.

"Aku tau, jadi lepaskan tanganmu dari tanganku sekarang" ucapku dengan tegas.

"Aku tak akan lepaskan ini, sampai masalah ini selesai" ucap Mark.

"Kamu tak mengerti apa.. " tanyaku.

"Apa maksudmu Hana?" Mark bingung.

"Semakin kamu seperti ini, semakin aku ingin membencimu. Kamu sadar, kamu telah membuat seseorang yang selalu peduli padamu akan mulai membencimu. Orang itu selalu ingin membantumu, tapi kamu tak pernah sadar. Kamu malah peduli dengan yang lain. Orang itu akan benar-benar kecewa padamu. Dan mulai sekarang orang itu akan tidak lagi peduli denganmu" ucapku sambil meneteskan air mata.

Aku pergi meninggalkan Mark sendirian di belakang sekolah.
Mark hanya diam saat itu.
Aku mulai menangis, air mataku tak bisa ku tahan lagi. Aku mempercepat laju jalanku agar cepat sampai kelas.
Saat aku sampai kelas, aku diam dan pura-pura tidur agar tak ada yang tau bahwa aku menangis.

"Hana kamu kenapa?" tanya Yeri.

"Apa kamu sakit Hana?" tanya Unni.

"Hmm.. Aku tak apa, hanya saja aku ingin tidur" ucapku.

"Kenapa kamu menangis?" tanya Yeri.

"Aku menangis??" tanyaku sambil mengusap air mata.

"Ya seperti itu yang terlihat" ucap Unni.

"Mungkin karena tidur, bukanlah masalah. Tadi malam aku tak bisa tidur dengan nyenyak" ucapku yang berbohong pada mereka.

"Oh, aku kira kamu menangis" kata Yeri.

"Mana mungkin aku menangis" ucapku sambil tersenyum.

"Benarkah seperti itu?" tanya Unni.

"Jika ada apa-apa, bilang pada kami" ucap Yeri sambil memegang pundakku.

"Aku tak apa-apa" aku tersenyum.

Mark terus melihatku saat aku tidur sambil menangis. Dia tak henti-henti melihatku terus.

"Aku kecewa denganmu Mark. Aku tak berpikir kamu akan begini" pikirku.
***

Comment 💬& Like 💕guys...
Jika ada saran📥, kritik💭, atau masukan📩 harap ditulis📝 di comment💬, agar bisa aku perbaiki sebagai acuan...
😘😊😊😊😊😍

KAD (Kamu, Aku, Dia) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang