Chapter 9

3.1K 100 1
                                    

Next.....
.
.
.
.

Byuurrrr....

Arga yang mendengar penuturan yang keluar dari mulut Sandra spontan menyemburkan minuman yang berada di mulutnya. Beruntung Arga menyemburnya kesamping hingga tak mengenai siapapun.

Briand yang saat itu sudah jengah dan merasa jijik dengan kata kata yang di lontarkan oleh Sandra membuat mood yang memang sedari tadi sudah buruk menjadi tambah buruk karna kehadiran Sandra dan Dyna.

Spontan Briand pun berdiri dari duduknya dan mencengkram erat rahang milik Sandra yang sontak membuat Sandra memblalakkan matanya yang tiba tiba mendapat perlakuan kasar dari Briand.

"Ohh gitu. Jadi loe pengen gantiin posisi Aldric dan pengen gue bermanja manja sama elo." Decak Briand yang semakin mengeratkan cengkraman tangannya di wajah Sandra yang kursi duduknya kini bergeser sedikit ke belakang dan untungnya di tahan oleh Dyna hingga dirinya tak jatuh ke belakang.

"Baiklah kalau itu mau loe. Biar loe tau gimana rasanya bermanja manja" sambung Briand yang di setiap katanya penuh penekanan.

Arga yang melihat pun sontak kaget atas perlakuan Briand yang secara tiba tiba.

"Iand sudah. Cewek man, cewek." Ujar Arga melerai sambil melepaskan cengkraman Briand dari wajah Sandra.

"Ayo kita pergi dari sini." Ucap Dyna ketakutan sambil menarik tangan Sandra yang masih setia dengan mimik muka Shock atas perlakuan kasar dari cowok idamannya.

Setelah kepergian mereka, Arga pun kembali mendudukkan Briand ke tempatnya dan menawarkan minum ke Briand guna meredam emosinya.

"Woyy man. Ngapa loe ? Segitu frustasinya loe di tinggal Aldric sampai sampai loe berubah sanggar gitu." Tanyanya tak habis pikir dengan sikap Briand saat ini.

"Tuh lihat mereka, pada takut sama loe." Sambungnya sambil menunjuk kearah Sandra dan Dyna yang udah beranjak meninggalkan kantin dan hanya di tatap acuh oleh Briand.

Selang beberapa menit, Briand kini melangkah meninggalkan Arga yang masih setia di tempatnya sambil menyeruput minumannya.

"Yak ! Mau kemana loe ?" Tanya Arga sedikit teriak.

"Balik. Gue capek !" Jawabnya sambil melambai tanpa membalikkan badannya ke orang yang di ajaknya bicara dan terus melangkah menjauhi kantin.

Arga yang kini di tinggal sendiri hanya mampu membuang nafasnya kasar sambil ikut melangkahkan kakinya meninggalkan kantin. Di sisi lain ternayata ada sepasang mata yang terus memperhatikan mereka tanpa sepengetahuannya.

               ¤¤¤¤¤

Akibat kelelahan karna perjalanan semalam, kini Aldric merutuki dirinya sendiri karna telat bangun.

Aldric pun berjalan dengan sedikit berlari di setiap koridor kampus. Aldric berlari dengan penampilan sedikit acak acakan tanpa menghilangkan kesan cool dalam dirinya dengan rambut yang masih sedikit basah.

Aldric mempercepat jalannya sambil sesekali membetulkan tas ranselnya yang hanya di selempang di bahu kirinya, hingga mata itu tertuju pada sosok wanita yang di temuinnya di Singapore yang tak lain adalah Qhasandra yang kini berjalan dari arah berlawanan.

Mereka berdua pun masuk kedalam kelas yang di dahului oleh Qhasandra kemudian disusul oleh Aldric. Sontak hal tersebut membuat seisi kelas yang tadinya riuh dengan suara para mahasiswa, kini spontan berada dalam keheningan melihat siapa sosok yang kini memasuki kelas.

"Huaahhhh.... ! Aura apa ini ? Benar benar beda." Seru seorang laki laki bernama Andi yang berhasil memecah keheningan takkala melihat kedua Most wanted yang memancarkan Aura dinginnya masing masing.

Ice Princess QhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang