Next !
Jangan lupa votenya..
.
.
.
.
.
."Ck ! Jaga sikap loe." Decak Qhasandra mulai jengah dengan sikap Braind sambil menepis kasar tangan Braind.
"Tunggu ! " Cegah Briand yang refleks membuat Qhasandra melayankan tangannya di udara hendak menampar wajah mulus Briand.
"Yakk !" Pekik Aldric dengan suara yang mengelegar yang sontak membuat seisi kantin terselimuti dengan suasana mencekam seketika.
Meski Aldric dan kedua sahabatnya terkenal bad boy di mata seluruh mahasiswa, tapi mereka tidak pernah menampakkannya pada khalayak umum. Aldric dan juga sahabatnya hanya akan berurusan dengan orang orang yang slalu mengajaknya untuk perkelahian.
Dimata mahasiswa lain, tak banyak yang menganggap mereka itu baik. Karna mereka memang menjaga etikat baik mereka ketika di kampus. Dilihat dari sikap Arga dan Briand sedikit humbel pada sebagian mahasiswa terkecuali dengan Aldric yang memang dari sononya memiliki sifat dingin, cuek tapi hangat.
Bersamaan dengan Aldric yang mengeluarkan suara, tangan Qhasandra pun menggantung di udara bebas karna cegahan dari tangan Aldric.
"Apa sekarang loe pengen cari masalah ?" Tanya Aldric dengan suara lirih tapi penuh penekanan di setiap katanya, dan dengan tangan kiri yang mencengkram wajah mulus Qhasandra. Hal tersebut sontak membuat Qhasandra membulatkan matanya dengan sempurna sambil menatap manik hitam milik Aldric.
"Al..." Bentak Briand saat itu juga kala melihat tangan Aldric yang mencengkram wajah Qhasandra dan sontak membuat Briand ikut mencengkram erat pergelangan tangan kiri milik Aldric yang mencengkram wajah Qhasandra.
Qhasandra masih setia dengan posisinya yang masih menatap manik milik Aldric yang kini melihat Qhasandra dengan tatapan tajam seakan ingin menyayat Qhasandra yang berada di depannya.
"Tatapan itu... seakan akan ingin membunuhku." Batin Qhasandra.
"Ck ! Setelah mencuri ciuman pertama dari gue, Sekarang loe mau ngebunuh gue. Dasar bajingan." Umpat Qhasandra dalam hati. Yang kini membuat Qhasandra ikut menatap tajam manik milik Aldric.
"Ck !... perasaan ini ngak boleh menguasai loe. Sadar Qhasandra sadar. Berpikir.... ayo berfikir jernih" Jeda dua detik Qhasandra kembali bergumam dalam hatinnya, mencoba mencerna apa yang saat ini terjadi.
"Tarik nafas. Okay... loe yang salah Qhasandra. Seharusnya loe ngak berbuat kayak gini. Aarrgghhh... karna insomnia gue jadi ngak bisa ngontrol emosi.". Gumam Qhasandra dalam hati yang kini di sertai dengan tatapan yang biasa ke Aldric.
"What ! Apa cewek ini sinting ?! Tadi aja ngeliat gue tajam seakan ingin menusuk gue, lah kenapa tiba tiba berubah. Huh ! Kyaknya Briand salah cari target nih." Batin Aldric yang sekali ujung matanya melirik Briand.
Kejadian inipun tak luput dari pandangan seluruh mahasiswa yang berada di kantin tersebut, seakan akan mereka melihat adegan film secara live. Tak banyak dari mereka pun mengabadikan adegan tersebut dan mengunggahnya di media sosial dan ada pula yang sedang live di intagram guna mempertontonkan adegan langka tersebut.
Tak kalah yang membuat adegan tersebut lebih menarik di mata mahasiswa karna sekarang yang mereka lihat adalah sosok dingin Aldric dengan tangan kanan yang mencegah tangan kiri Qhasandra, sedang tangan kiri Aldric yang mencengkram wajah Qhasandra. Sedang di sisi lain, tangan Briand mencengkram erat tangan kiri Aldric yang mencengkram wajah Qhasandra.
"Al... lepasin tangan loe." Perintah Briand tegas pada Aldric yang tak sedikit pun membuat Aldric melepaskan cengkramannya.
Arga yang sejak tadi terdiam di tempatnya yang menonton pertunjukan yang di suguhkan oleh kedua sahabatnya, kini tersentak karna teriakan dari Briand dan beralih mendekat ke arah Aldric
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Princess Qha
De Todo[PRIVATE] Cerdas, Kaya, dan juga Cantik. Cowok mana yang nggak naksir sama dia. Hanya saja Dinginnya hati dan sikapnyalah yang membuat laki laki takut untuk mendekat. Sedingin apapun hati seseorang, pasti ada kehangatan yang membalutnya. Hanya cow...