Kaki-kaki kecil menyusuri tumpukan salju. Kepulan asap putih tercipta kala nafas berhembus. Pipi merona akibat suhu udara yang mencapai angka 0, bahkan kedang kurang dari itu. Tangan berusaha menggapai sosok tinggi dihadapannya.
"Nii-san!!!"
Sosok tersebut menengok, lalu berbalik lagi. Terus begitu, namun bocah tersebut masih berusaha mengejarnya.
Tetapi, tak lama kemudian, sosok tinggi tersebut menengok dan tidak berbalik lagi. Bocah itu tersenyum dan mempercepat larinya.
"Eren. Pulanglah! Papa membutuhkan dirimu. Jangan mengharapkan keberadaanku. Aku mencintaimu. Jaga mereka dan dirimu! Kumohon. Untukku" kata sosok tersebut.
Setelah itu, sosok itu hilang disapu angin serta salju. Bocah kecil panik. Ia menjerit histeris kala mengetahui sosok tinggi tersebut hilang dihadapannya. Mengumpat-umpat segala macam umpatan yang ia ketahui, kemudian jatuh menatap kumpulan salju.
"NII-SAAAN!!!"
.
.
.
."Nii-san!", tangan kurus menggapai keatas. Netra hijau membola. Nafas berpacu, jantung memompa cepat.
Derap langkah mendekat ke kamarnya. Setelah itu pintu kayu didobrak kencang, untung saja tak sampai lepas dari engselnya. Pelaku pendobrakan menatap tajam makhluk diatas kasur.
Sebelum introgasi dilayangkan, Eren berkata, "Hanya mimpi. Maaf membuatmu terkejut."
Pelaku pendobrakan pintu, Carla Yaeger, menghela nafas lalu tersenyum lembut, "Baiklah. Cepat turun! Ayo, sarapan hampir siap", lalu pergi.
Eren beranjak dari kasur, lalu hilang di belakang pintu kamar mandi.
Tbc...
Segini dulu aja ya.
Hai... hai.... Ehem jadi gini, ini fict pertamaku. Jadi segala kesalahan mohon tuk dimaafkan. See you next chap~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
Fanfiction"Aku bersamamu. Kau tidak sendiri." ~Eren Yaeger "Jangan lepaskan dekapanmu! Aku menginginkanmu!" ~Rivaille Ackerman Kematian sang kakak dimasa lalu membuatnya tidak ingin bergaul dengan siapa pun. Namun seseorang datang dan menerima dirinya sebagai...