Arisugawa Dice : Red Velvet

795 106 5
                                    


"(Name) lihat! Aku membawa sesuatu untuk mu~!"

Dice yang baru saja muncul di hadapan (Name) sambil membawa  shortcake dari dapur. (Name) yang masih sibuk dengan buku nya akhirnya ia menoleh kearah Dice.

"Oh, Red Velvet yang di dalam lemari pendingin."

"Kasihan shortcake nya tidak dimakan. Jadi ku makan ya?" tanya Dice pada (Name).

(Name) mengangguk,"Tentu. Dice makan saja." Ia kembali membaca bukunya.

  Seketika sebuah ide melintas pada Dice. Ia segera mendekati (Name) dan meraih buku yang (Name) baca. Lalu, meletakkan bukunya di meja depan-nya.

"Makan berdua ya? Ayolah, jangan membuatku ngenes sendirian memakan shortcake ini." Ucap Dice pada (Name) memelas.

(Name) menghela nafas pelan,"Baiklah. Kalau begitu mari kita makam berdua."

"Yeay! Akhirnya!"

"Tapi tunggu, aku akan mengambil minum untuk kita berdua." (Name) bangkit dan segera berjalan menuju dapur untuk mengambilnya.

※※※

Akhirnya, mereka menghabiskan waktu berdua di rumah (Name). Sambil memakan shortcake yang Dice bawa tadi ditambah menonton film horor berdua. Saat itu waktu malam sudah tiba sedari tadi tanpa mereka sadari.

"Aku tidak meyangka ada hal-hal seperti itu," komentar (Name) setelah usai menonton.

"(Name) takut?" Yang ditanya hanya menggelengkan kepala. (Name) sudah kebal dengan film horor yang hanya berisi jumpscare atau makhluk-makhluk gaib lainnya.

  "Ah! Atau jangan-jangan Dice yang takut?" (Name) tersenyum sambil menatap Dice.

"T-Tidak kok! Mungkin..."

(Name) terkekeh pelan melihat tingkat Dice. Ia beranjak berdiri untuk merenggangkan badan nya.

"Dice, shortcake nya sisa sedikit. Aku yang makan ya?" tanya (Name) pada Dice sambil mengambil sepotong shortcake itu.

"Makan saja."

  (Name) akhirnya memakan shortcake itu dengan asyik nya. Lezat memang Red Velvet yang ia makan. Hingga ia tidak sadar jika makan nya berantakan membuat sisa krim nya menempel pada sekitar pipi dan bibir nya.

Cup!

  Bibir Dice melesat pada pipi (Name) yang menyisakan krim Red Velvet yang gadia itu makan. (Name) terdiam sejenak dan mencerna apa yang baru saja terjadi. Sebelum pada akhirnya, pipi (Name) merah memanas. Tentu saja (Name) malu. Bagaimana tidak Dice melakukannya tanpa rambu-rambu?

  "...Astaga, Dice!"

  "Rasanya manis. Bahkan lebih manis saat itu menempel pada pipi mu, (Name)." Ucap Dice sambil menyeringai kecil.

"Atau mungkin krim yang menempel pada bibir mu jauh lebih manis? May I, Dear?"





A/N: Yo! Ada yang menunggu buku ini publish, Hm?

Like a Shortcake || Hypnosis MicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang