Saburo Yamada : Cheese cake

2.2K 244 25
                                    


"Saburo! Coba lihat apa yang ku bawa~"

Saburo yang awalnya fokus terhadap handphone nya, akhirnya ia menoleh pada (Name) yang kedua tangan nya penuh membawa kantong plastik.

"(Name) membawa itu semua untuk apa?"

"Untuk membuat kue. Sekali-kali gapapa kan ya?"

Saburo awalnya terdiam, tapi pada akhirnya ia mengangguk,"Oke, boleh saja."

Saburo kembali menatap layar handphone nya lagi dan sedikit mengacuhkan (Name). (Name) yang merasa di cuek-in pun akhirnya mengambil handphone Saburo dengan cepat.

"Handphone ku!"

"Saburo asikin aja terus main game nya. Ku laporin ke Ichiro-san mampus kamu," ucap (Name) pada Saburo.

'Sekalian aja deh nanti kawin nya sama handphone nya sendiri.' batin (Name).

"(Name) kembalikan handphone ku."

(Name) memasukkan handphone Saburo ke dalam tas kecil miliknya. Setelah itu, ia menyodorkan salah satu kantong plastik pada Saburo.

"Maksud ku, bantu aku buat kue ya? Setelah itu, baru handphone tersayang mu akan ku kembalikan." ucap (Name) ringan pada Saburo.

(Name) pun akhirnya beranjak pergi menuju dapur.

Saburo menghela nafas pelan,"...iya deh."

Saburo akhirnya mengikuti (Name) menuju dapur rumahnya. Kebetulan saat itu, Ichiro yang sedang pergi dan Jiro yang sedang sibuk di kamar nya.

※※※

"Jadi, tinggal di aduk saja kan adonan nya?" tanya Saburo ketika (Name) sedang mengambil sebuah loyang berukuran sedang dari lemari.

(Name) mengangguk,"Iya, setelah itu biar aku yang gantian melanjutkan."

Sambil membawa loyang, (Name) mendekati Saburo. (Name) memperhatikan Saburo yang begitu fokus terhadap adonan yang ia aduk, sesekali kesempatan (Name) melihat Saburo begitu.

"Sepertinya cukup. Biar aku saja yang melanjutkan," (Name)  mengambil alih semangkuk adonan itu yang berada di hadapan Saburo. Membawa nya ke hadapan (Name) sendiri.

"Eh... (Name) sepertinya ada bahan yang kurang,"

"Benarkah? Seperti nya aku sudah memasukkan bahan nya dengan lengkap."

"Sungguh? Coba di cek saja lagi di kantong plastik tadi. Siapa tahu ada bahan yang tertinggal," jelas Saburo demikian pada (Name).

Awalnya, (Name) mengingat-ingat kembali tentang bahan yang ia campurkan tadi. Sepetinya tidak ada yang kurang, menurutnya begitu.

Akhirnya, (Name) menoleh kesamping dan memperhatikan kantong plastik yang sudah tak berisi lagi.

"Saburo sepetinya--"

Satu colekan mendarat pada pipi (Name),"Kena! Tadi aku bercanda kok~!"

"...Saburo, astaga."

  Karena (Name) tidak terima jika dirinya saja yang pipi nya terkena adonan, (Name) segera membalas keisengan Saburo.

Salah satu jari (Name) dicelupkan sedikit di adonan tersebut, lalu ia benar-benar mendekati Saburo dan dengan cepat ia colekan pada pipi Saburo.

"Kita impas!" ucap (Name) senang sambil melipat kedua tangan nya di depan dadanya.

  "Oh, jadi (Name) mau main nih? Ayo siapa takut!"

"Oke, aku tidak takut! Sini kamu Saburo!"

  Pada akhirnya, mereka berdua berakhir bermain colek-colekan dengan adonan kue yang akan di buat. Itu pun berlangsung hampir setengah jam, tapi walau begitu mereka berdua terlihat senang.

Hingga akhirnya, mereka berhenti melakukan kegiatan tersebut. (Name) dan Saburo yang tertawa bersama karena melihat kedua nya yang penuh dengan adonan kue.

"Sudah, berhenti. Lama-lama adonan-nya habis hanya untuk buat colek-colek begini," tukas (Name) pada Saburo sambil mengambil mangkuk adonan tersebut.

"Aku ingin segera memakan cheese cake ini," ucap (Name) dengan semangat.


Beberapa menit kemudian, (Name) dan Saburo benar-benar menyelesaikan membuat cheese cake itu. Tidak ada lagi yang saling mencolek, supaya cepat selesai tentu nya.

(Name) yang akhirnya sampai di sentuhan terakhir kue milik nya. Ia memarut keju di atas kue nya, setelahnya ia beri sebuah blueberry dan strawberry diatas nya yang telah ia potong sebelumnya.

"Yatta~ Selesai!" (Name) tersenyum senang sambil memandang cheese cake yang ia buat. Apalagi, di buat bersama Saburo.

Saburo kembali ke sisi samping (Name) sambil membawa dua piring kecil beserta sendok garpu. Di letakkan nya di meja, dan Saburo menyodorkan sendok pada (Name).

"Karena (Name) yang mengusulkan membuat cheese cake, bagaimana jika mencoba pertama?"

(Name) mengangguk setuju, ia mengambil sendok dari pegangan Saburo. Dan, ia memotong belahan kecil pada cheese cake itu.

Terbelalakan lah mata (Name), saat ia mencicipi cheese cake yang ia buat. Bersama Saburo. Rasanya membuat (Name) ingin terus memakan-nya.

Tak terasa sudah tiga sendok yang (Name) makan. Saburo yang berada disamping nya hanya geleng-geleng kepala dengan kelakuan (Name).

"Astaga, (Name). Ternyata kebiasaan lama mu masih ada ya?"

"Eh?"

Saburo mendekati wajah (Name), dan diperhatikan dengan seksama oleh Saburo. Saburo dengan jari nya menyentuh pipi (Name) dan dengan pelan-pelan menghilangkan bekas cream dan keju yang tersisa di wajah (Name).

(Name) yang di tatap Saburo tentu saja malu, tetapi (Name) hanya bisa diam dan melihat Saburo.

"Nah, sudah bersih kan. Kalau makan itu jangan ninggalin sisa dong, kamu mau aku mencoba kue nya langsung di pipi kamu?"

Like a Shortcake || Hypnosis MicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang